Apa Arti Kekalahan Telak dari Norwegia bagi Masa Depan Luciano Spalletti di Timnas Italia

Setelah kekalahan memalukan dari Norwegia, bagaimana nasib Luciano Spalletti di Timnas Italia?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 08 Juni 2025, 06:15 WIB
Pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti, kecewa berat dengan penampilan Gli Azurri lawan Albania meski menang di laga grup B Euro 2024 (AP Photo/Martin Meissner)

Bola.com, Jakarta - Tekanan terhadap Luciano Spalletti sebagai pelatih Timnas Italia makin memuncak setelah kekalahan telak 0-3 dari Norwegia dalam laga pertama Gli Azzurri di Grup I kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.

Kekalahan ini tidak hanya mencoreng awal perjalanan Azzurri menuju turnamen di Amerika Utara, tetapi juga memicu pertemuan krusial antara Spalletti dan Presiden FIGC, Gabriele Gravina, yang dijadwalkan berlangsung pekan depan.

Advertisement

Spalletti diangkat sebagai pelatih kepala Italia pada 1 September 2023 dan kini hampir memasuki tahun keduanya di jabatan tersebut.

Dalam 23 laga yang sudah ia pimpin, Italia mencatatkan rata-rata 1,7 poin per pertandingan, hasil dari 11 kemenangan, enam hasil imbang, dan enam kekalahan. 


Rekam Jejak Spalletti di Timnas Italia

Pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti, gagal membawa timnya lolos ke perempat final Euro 2024, setelah takluk 0-2 dari Swiss pada 16 besar di Olympiastadion Berlin, Sabtu (29/6/2024) malam WIB. (Robert Michael/dpa via AP)

Luciano Spalletti mengambil alih tim dua laga setelah kualifikasi Euro 2024 dimulai. Di bawah arahannya, Timnas Italia lolos otomatis ke turnamen dengan finis kedua di Grup C, unggul secara head-to-head dari Ukraina yang memiliki poin sama di posisi ketiga.

Dalam enam laga kualifikasi tersebut, Spalletti mencatat tiga kemenangan, dua imbang, dan satu kekalahan.

Namun, di putaran final, performa Italia mengecewakan. Mereka hanya menang 2-1 atas Albania, kalah 0-1 dari Spanyol, dan nyaris tersingkir saat bermain imbang 1-1 melawan Kroasia—berkat gol penyama kedudukan Mattia Zaccagni di menit ke-97.

Italia akhirnya tersingkir secara menyakitkan lewat kekalahan 0-2 dari Swiss di babak 16 besar yang berlangsung di Olympiastadion, Berlin.


Awal Cerah di Nations League, tapi Tetap Gagal

Gelandang Jerman #10, Jamal Musiala (Kanan), merayakan gol 2-0 bersama rekan setimnya penyerang Jerman #09, Tim Kleindienst, selama pertandingan leg kedua perempat final UEFA Nations League antara Jerman dan Italia di stadion Signal Iduna Park di Dortmund, Jerman Barat, Senin dini hari WIB (23-3-2025). (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Setelah Euro, Italia memulai kampanye Nations League dengan cukup baik: dua kemenangan atas Prancis dan Israel, imbang 2-2 melawan Belgia, lalu menang lagi 4-1 atas Israel di jeda internasional Oktober 2024.

Kemenangan tipis 1-0 atas Belgia di bulan berikutnya sempat memberi harapan, tetapi kekalahan 1-2 dari Prancis di San Siro pada laga terakhir fase grup membuat Italia hanya finis sebagai runner-up.

Hasil itu membawa mereka ke perempat final melawan Jerman. Italia kalah 1-2 di leg pertama dan bermain imbang 3-3 di leg kedua, tersingkir dengan agregat 4-5.


Awal Buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Italia dipecundangi Norwegia dengan skor 0-3 pada laga ketiga Grup I kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa di Ullevaal Stadion, Sabtu (7/6/2025) dini hari WIB. (Lise Aserud/NTB/AFP)

Kini, Italia memulai siklus baru menuju Piala Dunia 2026, tetapi langkah pertama langsung mengecewakan. Kekalahan 0-3 dari Norwegia—yang sudah memainkan dua laga lebih banyak dan memimpin klasemen dengan sembilan poin—menempatkan Italia dalam posisi sangat sulit.

Mengingat hanya juara grup yang lolos otomatis ke putaran final, Azzurri tampaknya akan kembali harus menempuh jalur play-off seperti dua edisi Piala Dunia sebelumnya.


Masa Depan Spalletti Dipertanyakan

Pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti pada pertandingan melawan Belgia di ajang UEFA Nations League. (JOHN THYS / AFP)

Kekalahan telak dari Norwegia di Stadion Ullevaal, Oslo, Sabtu dini hari WIB (7-6-2025), langsung memicu gelombang kritik.

La Gazzetta dello Sport menyebut bahwa langkah paling logis saat ini adalah mengganti pelatih. Sementara itu, calciomercato.com sudah mulai berspekulasi tentang siapa yang akan menggantikan Spalletti di bangku cadangan.

Menurut laporan Sky Sport Italia, pertemuan antara Spalletti dan Presiden FIGC, Gabriele Gravina, dijadwalkan akan digelar usai laga melawan Moldova pada hari Senin, untuk mengevaluasi situasi secara menyeluruh.

Untuk sementara, belum ada rencana konkret untuk pergantian pelatih sebelum laga melawan Moldova. Namun, nasib Spalletti setelah itu masih menjadi tanda tanya besar.

Jika Italia gagal menang di kandang sendiri, bukan hanya peluang mereka untuk lolos yang makin menipis, tetapi posisi Spalletti sebagai pelatih juga bisa dikatakan tidak lagi bisa dipertahankan.

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait