Pengakuan Luciano Spalletti, Sering Dimarahi Gianluigi Buffon Selama Latih Timnas Italia

Timnas Italia mengalahkan Moldova dengan skor 2-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Mapei Stadium hari Selasa (10/06/2025) dini hari WIB. Laga ini jadi perpisahan seorang Luciano Spalletti setelah dua tahun lamanya menjadi pelatih Timnas Italia.

BolaCom | Hendry WibowoDiperbarui 10 Juni 2025, 07:55 WIB
Luciano Spalletti dan Gianluigi Buffon yang merupakan salah satu staf kepelatihan Timnas Italia. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Bola.com, Jakarta - Timnas Italia mengalahkan Moldova dengan skor 2-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Mapei Stadium hari Selasa (10/06/2025) dini hari WIB. 

Laga ini jadi perpisahan seorang Luciano Spalletti setelah dua tahun lamanya menjadi pelatih Timnas Italia. Menariknya ia malah sudah tahu dipecat sebelum partai kontra Moldova. Penyebabnya karena kekalahan 0-3 dari Norwegia. 

Advertisement

Pada sesi konferensi pers terakhirnya, Spalletti punya kisah menarik tentang asisten pelatihnya di Timnas Italia sekaligus legenda Gli Azzurri, Gianluigi Buffon. 

Eks juru taktik AS Roma dan Napoli itu menceritakan bahwa Buffon sering memaharinya karena gebrakan yang dibuat untuk tim tidak bagus untuk skuad. 

 

 


Kata-kata Spalletti

"Saya mencoba membuat banyak gebrakan keadaan saat tiba, tapi mungkin saya malah membuat kerusakan, dari apa yang saya lihat," kiasah Luciano Spalletti. 

"Buffon mengomel pada saya empat atau lima kali soal itu. Gigi sangat membantu saya. Kita hanya tahu setelahnya apakah yang kita lakukan benar atau tidak, saya mencoba beberapa hal." 

"Saya doakan yang terbaik untuk Federasi Sepak Bola Italia dan pelatih baru yang akan datang," lanjutnya. 


Telah Gagal

Luciano Spalletti menjalani laga terakhirnya sebagai pelatih Timnas Italia, saat bersua Moldova pada pertandingan lanjutan Grup I kualifikasi Piala Dunia 2026 di MAPEI Stadium - Citte del Tricolore, Selasa (10/6/2025) dini hari WIB. Pada duel tersebut, Gli Azzurri menang 2-0 atas Moldova. (Massimo Paolone/LaPresse via AP)

Luciano Spalletti mengakui gagal sebagai pelatih Italia dan ia bahkan menyebut tidak meninggalkan skuad dalam kondisi bagus untuk para penerusnya. 

"Saya akui saya tidak meninggalkan skuad Italia yang hebat untuk penerus saya, karena malam ini pun penampilannya tidak terlalu baik," kata Spalletti. 

"Saya diberi kesempatan untuk bekerja. Saya mencoba, saya membuat kesalahan, dan saya melakukan beberapa eksperimen. Dalam apa pun yang saya lakukan, saya mencoba belajar, saya tidak yakin saya lebih tahu dari orang lain."

"Saya tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaik para pemain ini dan saya harus mengakui itu. Semua tampil di bawah standar," lanjutnya. 

Isunya eks pelatih AS Roma, Claudio Ranieri jadi favorit utama untuk mengganti Spalletti, dengan Stefano Pioli sebagai opsi lainnya. 

Sumber: Football Italia 

Berita Terkait