Bencana 10 - 0 di Ohio, Tamparan Ketimpangan Terbesar yang Pernah Terjadi di Sepak Bola Profesional: Kok, Bayern Munchen Tega

Bayern Munchen menang 10-0 atas Auckland City. Kondisi ini memberi kenyataan pahit terhadap format anyar Piala Dunia Antarklub

BolaCom | Nurfahmi BudiDiterbitkan 16 Juni 2025, 17:05 WIB
Penyerang Bayern Munchen, Thomas Muller, merayakan golnya ke gawang Auckland City di Piala Dunia Antarklub 2025, Minggu (15/06/2025). (AP/Jeff Dean)

Bola.com, Jakarta - "A Memorable Day in Cincinnati!!!"

Sebenarnya, kalimat di atas adalah teriakan lantang dari presenter DAZN untuk dua momen sekaligus yang terjadi di TQL Stadium, Ohio, Cincinnati, Senin (16/6/2025) pagi WIB. Peristiwa luar biasa itu adalah aksi Thomas Muller yang berujung gol, dan angka 10-0 yang tertera di papan skor stadion berkapasitas 26 ribu penonton tersebut.

Advertisement

Pada momen itu, Thomas Muller menyita perhatian setelah menaklukkan kiper Conor Tracey, melalui sepakan kaki kanan, pada menit ke-89. Gol tersebut sekaligus menjadi yang ke-10 bagi tim yang diperkuat Muller, Bayern Munchen.

Bayern Munchen menjadi pencetak rekor pada edisi perdana format baru Club World Cup atau Piala Dunia Antarklub 2025. FC Hollywood menangguk kemenangan dengan skor telak, 10-0, atas wakil Oceania, Auckland City, di laga perdana Grup C.

Pesta pora Bayern Munchen yang menyakiti fans Auckland City, dimulai pada menit ke-6, ketika Kingsley Coman menundukkan Conor Traceyvia sundulan terarah. Winger berkebangsaan Prancis ini juga menyumbang gol lagi pada menit ke-21.

Thomas Muller mendapatkan satu gol lagi pada menit ke-45. Setelah itu, deretan perobek jala gawang Auckland City adalah Sacha Boey (18'), Michael Olise (20', 45'+3'), dan hattrick Jamal Musiala (67',73', 84'). Hasil ini membuat Bayern Munchen berada di puncak klasemen sementara Grup C.

Skor 10-0 ini membuat Bayern Munchen dan Auckland City menjadi bahan pembicaraan publik. Bagaimana tidak, titel 'piala dunia' yang bergengsi, mendadak menjadi penyeru jika ada sesuatu yang kurang lazim, yakni perbedaan kasta!


Misi Mustahil yang Berakhir Nelangsa

Winger Bayern Munchen, Kingsley Comen, merayakan golnya ke gawang Auckland City di Piala Dunia Antarklub 2025, Minggu (15/06/2025). (AP/Jeff Dean)

Bagi Auckland City, tim paruh waktu asal Selandia Baru, mengalahkan raksasa Jerman Bayern Munchen, yang telah menjuarai Bundesliga 34 kali dan enam kali Liga Champions, adalah misi yang nyaris mustahil. Saat Kingsley Coman mencetak gol pembuka setelah lima menit di TQL, impian membuat kejutan besar itu praktis padam.

Saat peluit akhir dibunyikan, Bayern telah mencetak dua digit gol untuk pertama kalinya sejak Agustus 2021 dan mencatatkan rekor baru di Piala Dunia Antarklub. Sebelumnya, Bayern Munchen pernah menang dengan selisih 10 gol di Bundesliga, yakni kala mengalahkan Dortmund 11-1 pada 1971 dan menang 12-0 atas Bremer SV pada 2021.

Saat momen pesta gol yang sudah dimulai sejak rehat babak pertama, menghadapi Auckland, tampaknya rekor kemenangan terbesar Bayern 16-1 atas DJK Waldberg di Piala DFB 1997/1998 bisa saja terancam. Gol dari Sacha Boey, Michael Olise, dan Coman membawa Bayern unggul 4-0 di pertengahan babak pertama. Thomas Müller dan Olise kemudian mencetak gol kelima dan keenam Bayern sebelum jeda, sekaligus menyamai rekor enam gol Al-Hilal atas Al Jazira di Piala Dunia Antarklub sebelumnya.

Pemain timnas Jerman, Jamal Musiala, baru masuk menggantikan kapten Inggris, Harry Kane, di menit ke-61. Cukup waktu bagi pemain berusia 22 tahun itu untuk mencetak hattrick di babak kedua, sebelum Müller menutup kemenangan telak ini dengan gol ke-250-nya untuk sang raksasa Bundesliga ini.


Ketimpangan di Dalam dan Luar Lapangan

Duel antara Bayern Munchen vs Auckland City di Piala Dunia Antarklub 2025, Minggu (15/06/2025). (AP Photo/Joshua A. Bickel)

Auckland masih beruntung karena tidak kalah dengan skor lebih besar. Maklum, statistik menunjukkan, Bayern mencatatkan 31 tembakan ke gawang, dengan 17 di antaranya tepat sasaran, plus 71 persen penguasaan bola.

Bak langit dan bumi, Auckland hanya mampu mencatatkan satu tembakan ke gawang Manuel Neuer. Momen itu adalah sebuah tendangan rendah dari Angus Kilkolly yang mudah diamankan Neuer.

Pertemuan Bayern Munchen dan Auckland membuat banyak pihak membandingkan. Satu di antaranya adalah neraca keuangan. Auckland melaporkan pendapatan sebesar 1,1 juta dolar Selandia Baru atau sekitar 488.000 pounds pada 2024. Mau tahu Bayern?, ini dia angka revenue-nya, 810 juta pounds.

 

Pemain Auckland memiliki batas gaji sebesar 150 dolar Selandia Baru atau sekitar 66 pounds atau Rp 1,5 juta per pekan. Sedangkan bomber utama Bayern Munchen, Harry Kane dilaporkan mendapat gaji sebesar 400.000 pounds atau Rp 8,8 miliar per minggu di Bayern. Dengan perbandingan itu, pemain dengan bayaran tertinggi di Auckland perlu waktu sekitar 117 tahun untuk menyamai gaji mingguan Kane!

Transfermarkt memperlihatkan, nilai skuad Auckland hanya 3,9 juta pounds atau sekitar Rp 85,8 miliar. Sementara itu, skuad Bayern bernilai 769 juta pounds atau lebih dari Rp 16 triliun. Wow banget kan!

Sebagai satu-satunya wakil dari Oseania di turnamen ini, Auckland menerima uang hadiah sebesar 2,6 juta pounds hanya untuk berpartisipasi. Sedangkan klub Eropa berpeluang mendapatkan antara 9,9 juta - 29,6 juta pounds.

Saat ini, Bayern Munchen menempati peringkat keenam dalam Power Rankings versi Opta. Auckland? mereka ada di peringkat 5.074, lebih dari 2.500 peringkat di bawah klub Liga Nasional Inggris, York City.

Lalu, jika melihat dari sisi komposisi pemain. Bayern Munchen diperkuat nama-nama besar sepak bola dunia. Skuad Auckland mencakup guru sekolah dasar, agen asuransi, tukang cukur, tenaga penjual di sebuah perusahaan minum internasional, penjual mobil, dan beberapa mahasiswa.

Satu contoh luar biasa, bek kiri Auckland, Nathan Lobo (22 tahun), harus mengikuti ujian universitas dari kamar hotelnya selama turnamen berlangsung.


Format Baru yang Mengundang Pertanyaan

Jamal Musiala mengeksekusi penalti di laga Bayern Munchen vs Auckland City di Piala Dunia Antarklub 2025, Minggu (15/06/2025). (AP Photo/Joshua A. Bickel)

Keputusan FIFA memperluas format CWC dari tujuh menjadi 32 tim musim panas ini, sebenarnya telah memicu keluhan hukum dari serikat pemain Fifpro dan Asosiasi Liga Dunia. Jurang kualitas antara Bayern Munchen dan Auckland akan memunculkan pertanyaan baru mengenai kelayakan format anyar turnamen ini.

Sebagai juara Liga Champions Oseania dalam empat tahun terakhir, Auckland lolos ke turnamen ini berdasarkan prestasi. Bahkan, mereka sudah tampil di turnamen ini untuk ke-12 kalinya, terbanyak dibandingkan klub lain.

Namun, apakah mereka pantas berada satu grup dengan klub sebesar Bayern, adalah persoalan lain. Pada Piala Interkontinental tahun lalu, yang berisi enam tim, Auckland dihantam dengan Al Ain dengan skor 2-6, pada putaran pertama.


Kenyataan dari Auckland

Pemain Bayern Munchen, Jonathan Tah (nomor 4), merayakan gol yang dicetak Kingsley Coman ke gawang Auckland City dalam laga pertamanya di Piala Dunia Antarklub (CWC) 2025 di TQL Stadium, Senin (16/6/2025) dini hari WIB. Bayern Munchen menang 10-0 atas Auckland City dalam laga debut Jonathan Tah itu. (Dylan Buell/Getty Images/AFP)

Sementara di edisi terakhir Piala Dunia Antarklub berformat tujuh tim pada 2023, Auckland kalah 0-3 dari Al-Ittihad “Pertandingan seperti ini sangat spesial bagi Auckland City. Para pemain ini adalah pahlawan bagi banyak calon bintang sepak bola muda di Selandia Baru," kata mantan gelandang timnas wanita Inggris, Anita Asante, di Channel 5.

 Auckland lolos ke CWC 2025 sebagai juara Liga Champions OFC berdasarkan peringkat dari 2021 hingga 2024. Mereka telah mendominasi kompetisi kontinental tersebut dalam beberapa tahun terakhir, memenangkannya 13 kali sejak 2006.

Dalam edisi terbaru, mereka mencatatkan empat kemenangan dan satu hasil imbang dari lima pertandingan, mencetak 13 gol dan hanya kebobolan dua kali. Sayang, kekuatan mereka tak sebanding dengan Bayern Munchen.

Pelatih sementara Auckland, Ivan Vicelich, mengatakan, kekalahan telak anak asuhnya adalah realita dari sepak bola ketika menghadapi satu di antara tim terbaik dunia. "Ini adalah mimpi bagi para pemain dari level amatir untuk bisa tampil di panggung besar. Kami tahu pertandingan ini akan sangat sulit, jadi kami sangat bangga dengan perjuangan para pemain," ungkapnya.

Pelatih Bayern Munchen, Vincent Kompany tetap memberi hormat terhadap perjuangan maksimal Auckland City. "Kami harus tetap rendah hati, sangat penting bagi kami untuk menjalani pertandingan dengan serius, apalagi ini laga pertama," tegasnya.

Juara Bundesliga tersebut akan menghadapi raksasa Argentina, Boca Juniors, di pertandingan Grup C selanjutnya pada Sabtu (21/6/2025) pagi WIB, di Miami. "Ini akan menjadi pertandingan yang spesial," seru Kompany.

Sumber: BBC, Transfermarkt

Berita Terkait