Asisten Arteta Tinggalkan Arsenal, Siap Pecahkan Rekor Pelatih Termuda di Serie A

Mikel Arteta akan ditinggal asistennya di Arsenal, Carlos Cuesta, yang akan segera jadi pelatih Parma di Serie A.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 19 Juni 2025, 18:30 WIB
Carlos Cuesta (kiri) saat menjadi asisten pelatih Arsenal. (Dok Arsenal)

Bola.com, Jakarta - Carlos Cuesta, satu di antara tangan kanan kepercayaan Mikel Arteta di Arsenal, sedang bersiap meninggalkan London Utara untuk meniti karier baru sebagai pelatih kepala Parma di Serie A.

Menurut laporan dari pakar transfer tepercaya, Fabrizio Romano, negosiasi antara Arsenal dan klub Italia tersebut sudah memasuki tahap akhir, dan The Gunners telah memberikan lampu hijau untuk kepindahan Cuesta.

Advertisement

Kehilangan Cuesta tentu menjadi pukulan tersendiri bagi Arteta, yang sedang dalam misi membawa Arsenal meraih gelar Premier League.

Jika penunjukan ini resmi diumumkan, Cuesta akan mencetak sejarah sebagai pelatih termuda dalam era modern Serie A sejak format liga satu grup diberlakukan pada 1929.

Ia akan memulai peran barunya pada usia 29 tahun, 10 bulan, dan 20 hari, hanya terpaut satu bulan dari rekor tertua yang dipegang Elio Loschi saat menangani Triestina pada 1939.


Profil Cuesta

Bukayo Saka jadi bintang kemengan Arsenal saat menjamu AS Monaco pada laga Liga Champions di Stadion Emirates, Kamis (12/12/2024). (AP Photo/Dave Shopland)

Sebelum bergabung dengan Arsenal pada 2020, Cuesta lebih dulu mengasah kemampuannya di akademi Atletico Madrid dan sempat menjadi pelatih Juventus U-17.

Di Arsenal, peran Cuesta tidak hanya terbatas pada aspek taktik. Ia dikenal sebagai otak di balik struktur permainan yang membawa Arsenal kembali bersaing di papan atas Premier League.

Namun, kontribusinya juga melampaui teknis, ia dikenal memiliki pendekatan personal yang kuat terhadap pemain.

Satu di antara contohnya adalah pengaruhnya terhadap Bukayo Saka. Dalam masa pemulihan dari cedera, Saka mendapatkan dorongan mental dari Cuesta, yang memberinya buku berjudul "The Power of Now", bacaan yang kemudian sangat berarti bagi sang winger.


Preferensi terhadap Pelatih Muda

Pelatih kepala Chelsea asal Italia, Enzo Maresca, memberikan tepuk tangan kepada para penggemar setelah pertandingan Liga Primer Inggris antara Chelsea dan Brentford di Stamford Bridge, London, Senin dini hari WIB (16-12-2024). (Ben STANSALL/AFP)

Sumber-sumber di Italia menyebutkan bahwa keputusan untuk menunjuk Carlos Cuesta didorong langsung oleh Presiden Parma, Kyle Krause, yang memang dikenal memiliki preferensi terhadap pelatih muda dengan pendekatan progresif.

Penunjukan pertamanya setelah mengakuisisi klub adalah Enzo Maresca, yang saat itu menjabat sebagai asisten Pep Guardiola di Manchester City.

Minimnya pengalaman Cuesta di level tim utama mencerminkan profil serupa dengan Maresca kala itu. Maresca, yang kini menjadi pelatih Chelsea, hanya bertahan selama empat bulan sebelum dipecat, meski sebelumnya menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun.

Kendati ada risiko besar dalam keputusan ini, pemilihan Cuesta diketahui dilakukan setelah melalui serangkaian wawancara mendalam dan mendapat rekomendasi kuat dari CEO Parma, Federico Cherubini, serta direktur olahraga, Alessandro Pettina.

Parma berharap Cuesta mampu menerapkan pendekatan taktik seperti yang dibangun Arteta, dengan gaya bermain berbasis penguasaan bola dan bertumpu pada talenta-talenta muda.

 

Sumber: Daily Cannon