Piala Dunia Antarklub 2025 Sepi Penonton, Lebih dari 400 Ribu Kursi Kosong

Piala Dunia Antarklub 2025 yang berlangsung di Amerika Serikat menghadapi tantangan besar dari sisi atmosfer stadion.

BolaCom | Rizki HidayatDiterbitkan 20 Juni 2025, 18:45 WIB
Suasana sepi pertandingan Grup F Piala Dunia Antarklub 2025 antara Ulsan HD FC melawan Mamelodi Sundowns FC di Inter&Co Stadium, Orlando, Florida, Amerika Serikat, Rabu (18/06/2025) WIB. (AFP/Megan Briggs)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia Antarklub 2025 yang berlangsung di Amerika Serikat menghadapi tantangan besar dari sisi atmosfer stadion. Seperti dilansir BBC Sport, lebih dari 400 ribu kursi kosong tercatat selama penyisihan grup turnamen tersebut.

Piala Dunia Antarklub 2025 yang mempertemukan klub-klub elite dari berbagai benua, seharusnya menjadi pemanasan ideal menuju Piala Dunia 2026. Namun, dari sembilan stadion yang telah digunakan untuk 16 pertandingan pembuka fase grup, rata-rata keterisian penonton hanya ada di angka 56,8 persen.

Advertisement

Total kapasitas dari seluruh stadion mencapai 979.373, sementara jumlah penonton yang hadir langsung di stadion tercatat hanya 556.369 orang. Itu artinya, sebanyak 423.004 kursi tidak terisi.

Situasi tersebut menjadi sorotan serius untuk FIFA dan panitia lokal. Sejumlah pertandingan mencatat angka penonton yang sangat rendah. Salah satu yang paling sepi adalah laga antara Mamelodi Sundowns (Afrika Selatan) menghadapi Ulsan HD (Korea Selatan) di Inter & Co Stadium, Florida.

 


Hanya Disaksikan 3 Ribu Penonton

Sejumlah bangku kosong dalam pertandingan Grup F Piala Dunia Antarklub 2025 antara Ulsan HD FC melawan Mamelodi Sundowns FC di Inter&Co Stadium, Orlando, Florida, Amerika Serikat, Rabu (18/06/2025) WIB. (AP Photo/John Raoux)

Pertandingan kedua klub tersebut hanya disaksikan 3.412 penonton, menjadikan tingkat keterisian stadion hanya 13,6 persen. Padahal, stadion yang terletak di Orlando, Amerika Serikat, itu berkapasitas 25.500 penonton.

Jurnalis sepak bola asal Afrika Utara, Maher Mezahi, bahkan mengklaim hanya melihat 97 penonton berada di dalam stadion beberapa menit sebelum laga dimulai. Dengan waktu tersisa 10 menit sebelum pertandingan digelar, Mezahi meyakini hanya 557 penggemar yang hadir di pertandingan itu.

Kondisi serupa terjadi pada laga River Plate versus Urawa Red Diamonds yang hanya diisi 17 persen kapasitas stadion. Adapun pertandingan RB Salzburg kontra Pachuca, hanya mencapai 20 persen dari kapasitas maksimal TQL Stadium, Cincinnati yang mencapai 26 ribu penonton.

 


Duel Chelsea Vs LAFC Minim Penonton

Cole Palmer (Chelsea), Eddie Segura dan Mark Delgado (Los Angeles FC) berebut bola dalam laga Club World Cup Grup D di Atlanta (AP Photo/Brynn Anderson)

Laga tim besar seperti Chelsea vs LAFC pun tak luput dari tribune kosong. Pertandingan tersebut hanya dihadiri 22.137 penonton di Stadion Mercedes-Benz, Atlanta, yang memiliki kapasitas 71.000 kursi.

Padahal, dua tahun lalu Chelsea pernah bertanding di stadion yang sama melawan Newcastle dan hampir mencetak sold out, karena dimainkan malam hari.

Meski banyak pertandingan minim penonton, FIFA menyatakan optimismenya. Dalam pernyataan resmi, FIFA menyebut empat dari lima pertandingan terlaris masih akan berlangsung, dan lebih dari 1,4 juta tiket sudah terjual.

 


Laga dengan Jumlah Penonton Terbanyak

Willian Pacho (kiri) dari Paris Saint-Germain (PSG) dan Julian Alvarez dari Atletico Madrid berduel di udara untuk memperebutkan bola selama pertandingan sepak bola Grup B Piala Dunia Antarklub antara PSG dan Atletico Madrid di Pasadena, California, Minggu, 15 Juni 2025. (AP Photo/Jae Hong)

Beberapa laga memang mencatat jumlah penonton terbanyak. Duel PSG versus Atletico Madrid di Rose Bowl, California, sukses menarik 80.619 penonton. Sementara itu, kota Miami menjadi pengecualian yang menyegarkan.

Tiga pertandingan di Miami, berkat populasi besar Hispanik dan Latino disambut antusias. Laga pembuka antara Inter Miami kontra Al-Ahly di Hard Rock Stadium disaksikan 60.927 penonton.

Pertandingan Boca Juniors vs Benfica juga menarik lebih dari 55 ribu fans, serta pertandingan Real Madrid melawan Al-Hilal yang dihadiri 62.415 orang.

Miami akan kembali menjadi tuan rumah bagi laga Inter Miami kontra Palmeiras pada matchday penentuan grup.

 


Masalah Jadwal Jadi Sorotan

Satu di antara isu utama dari sepinya stadion adalah jadwal pertandingan yang kerap dimainkan saat jam kerja. Banyak laga digelar pukul 12 siang hingga 3 sore waktu setempat, membuat para pekerja dan pelajar sulit hadir langsung ke stadion.

Contohnya, pertandingan Chelsea yang dimainkan pukul 3 sore hanya menarik 22 ribu penonton, meski stadion berkapasitas tiga kali lipat lebih besar.

Jurnalis Atlanta Journal-Constitution, Doug Roberson, mengatakan sepinya stadion bukan karena orang Amerika tidak menyukai sepak bola. "Masalahnya, ini hari Senin jam 3 sore. Saya malah heran penontonnya masih sebanyak itu," ujar Doug.

Kondisi ini terus berulang di matchday berikutnya. Laga Borussia Dortmund melawan Fluminense di Met Life Stadium, New York, dimainkan pukul 12 siang dan diwarnai lebih dari 40 ribu kursi kosong.

Sementara itu, pertandingan Manchester City versus Wydad Casablanca di Philadelphia juga dihadiri kurang dari separuh kapasitas stadion.

Sumber: BBC Sport