Kontroversi Rasialisme di Piala Dunia Antarklub: Antonio Rudiger Tuduh Gustavo Cabral

Bintang Real Madrid, Antonio Rudiger, menuduh Gustavo Cabral melakukan pelecehan rasial saat timnya meraih kemenangan di Piala Dunia Antarklub atas Pachuca pada hari Minggu.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 23 Juni 2025, 12:30 WIB
7. Antonio Rudiger yang merupakan pemain anyar Real Madrid diharapkan mampu menguatkan barisan pertahanan usai ditinggal Raphael Varane ke MU. Penampilan fantastisnya bersama Chelsea musim lalu membuat Real Madrid rela memberikan gaji per pekan kepada Rudiger sebesar 360 ribu Euro atau setara 5,5 miliar rupiah. (AFP/Getty Images/Thearon W. Henderson)

Bola.com, Jakarta - Bintang Real Madrid, Antonio Rudiger, menuduh Gustavo Cabral melakukan pelecehan rasial saat timnya meraih kemenangan di Piala Dunia Antarklub atas Pachuca pada hari Minggu.

Insiden yang diduga terjadi pada masa tambahan waktu itu terlihat ketika Rudiger mendekati wasit Ramon Abatti setelah terjadi pertukaran kata dengan lawannya.

Advertisement

Cabral, bek klub Meksiko Pachuca, diduga memanggil Rudiger dengan kata-kata ‘negro de mierda’ — sebuah hinaan dalam bahasa Spanyol yang dapat diterjemahkan sebagai ‘brengsek negro’, menurut sumber di dalam stadion yang dikutip Daily Mail.

Perlu dicatat bahwa Cabral membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa dia sebenarnya memanggil Rudiger dengan kata ‘cagon de mierda’, yang berarti ‘pengecut brengsek’.

FIFA akan menyelidiki insiden tersebut setelah wasit mengaktifkan protokol anti-diskriminasi dengan memberi isyarat menyilangkan lengan.

 


Tiada Toleransi untuk Rasialisme

Pemain Real Madrid, Arda Guler dan Trent Alexander-Arnold melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Pachuca pada laga matchday 2 Grup H Piala Dunia Antarklub 2025 di Bank of America Stadium, Senin (23/06/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Nell Redmond)

Ketika ditanya apakah Rudiger menjadi korban rasisme selama pertandingan, pelatih kepala Real Madrid, Xabi Alonso, mengatakan dalam konferensi pers, “Toni memberi tahu kami sesuatu, kami mendukung Toni dan akan melihat apa yang terjadi.

“Saya pikir protokol FIFA telah diaktifkan untuk menyelidiki, tapi jika memang terjadi, semua tindakan harus diambil dan kami mendukung Antonio karena ini sesuatu yang tidak dapat diterima."

“Dalam sepak bola tidak ada toleransi untuk hal seperti ini, dan jika memang terjadi, maka harus ada tindakan. Ini yang Antonio katakan kepada kami dan kami percaya padanya. Saat ini sedang diselidiki.”

 


Tidak Tahu

Gol-gol dari Madrid dipersembahkan oleh Jude Bellingham, Arda Guler, dan Federico Valverde. Sementara gol Pachuca dihasilkan oleh Elias Montiel. (AP Photo/Chris Carlson)

Pelatih Pachuca, Jaime Lozano, juga ditanya soal insiden itu, namun dia mengaku tidak mengetahui apa yang terjadi.

“Saya baru tahu dari kalian, kalian yang memberi tahu saya, kami tidak membicarakannya di ruang ganti,” ujarnya.

“Saya belum berbicara dengan Cabral tentang ini, saya tidak bisa memberi penjelasan karena ini pertama kali saya mendengar berita ini."

“Tentu saja hal itu tidak bisa dibenarkan, tapi saya akan bicara dengannya. Saya sudah mengenalnya cukup lama dan saya belum pernah mendengar hal seperti itu dari pemain Pachuca.”

 


Menang 3-1

Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso memberikan instruksi kepada para pemainnya saat laga Grup H Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Al Hilal di Hard Rock stadium, Miami, Amerika Serikat, Kamis (19/06/2025) WIB. (AFP/Sandra Montanez)

Real Madrid memenangkan pertandingan dengan skor 3-1 meski harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-7 setelah Raúl Asencio mendapat kartu merah.

Gol dari Jude Bellingham, Arda Guler, dan Federico Valverde membawa tim Spanyol memimpin sebelum Elías Montiel mencetak gol untuk Pachuca dengan sisa waktu 10 menit.

Real Madrid akan kembali bertanding di Piala Dunia Antarklub pada hari Jumat melawan klub Eropa lainnya, Red Bull Salzburg, di Grup H.

Berita Terkait