Manajer Chelsea Keluhkan Cuaca Panas di Piala Dunia Antarklub 2025: Mustahil Bisa Berlatih Normal

Manajer Chelsea, Enzo Maresca, mengeluhkan, cuaca di Philadelphia yang menjadi tempat latihan mereka selama mengikuti Piala Dunia Antarklub 2025.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiperbarui 24 Juni 2025, 18:18 WIB
Starting XI Chelsea berpose untuk foto tim di awal pertandingan Grup D Piala Dunia Antarklub antara Chelsea dan Los Angeles FC di Atlanta, Senin, 16 Juni 2025. (AP Photo/Brynn Anderson)

Bola.com, Philadelphia - Manajer Chelsea, Enzo Maresca, mengeluhkan cuaca di Philadelphia yang menjadi tempat latihan mereka selama mengikuti Piala Dunia Antarklub 2025. Menurut Maresca, mustahil timnya bisa berlatih di cuaca yang sangat panas. 

Chelsea berlatih di Subaru Park, markas klub MLS Philadelphia Union. Suhu udara di sana mencapai 37 derajat Celcius. Lebih mengkhawatirkan lagi, kelembapan yang mencapai 45% membuat suhu terasa seperti 45 derajat C.

Advertisement

Menurut accuweather.com, suhu di Philadelphia pada Senin (23/6/2025) diperkirakan melampaui 100 derajat Fahrenheit atau 37,8 derajat Celcius untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir.

Otoritas setempat telah mengeluarkan peringatan keras, menyarankan warga untuk menghindari bekerja di lingkungan dengan panas tinggi dan aktivitas fisik yang melelahkan. Ironisnya, beberapa pertandingan sepanjang Piala Dunia Antarklub 2025 justru dimulai pada siang hari, saat suhu mencapai puncaknya.

Maresca mengungkapkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi pasukan Chelsea ini. "Sesi latihan pagi ini sangat, sangat, sangat singkat. Kami tidak mau membuang energi untuk pertandingan," kata Maresca, seperti dikutip dari BBC, Selasa (24/6/2025). 

Pelatih asal Italia itu menambahkan sesi latihan hanya berfokus pada persiapan untuk pertandingan berikutnya, tanpa ada latihan fisik yang intens.

"Seperti yang Anda lihat, ini tidak mudah berlatih dalam kondisi seperti ini dengan suhu seperti ini. Sulit bekerja dengan suhu ini, tapi kami di sini dan kami mencoba melakukan yang terbaik dan kami akan mencoba untuk menang besok," imbuh Maresca.

 


Keluhan dari Klub-klub Lain

Niko Kovac. Pelatih 50 tahun ini mulai membesut AS Monaco pada awal musim 2020/2021. Finis di posisi ke-3 di akhir musim, performa AS Monaco anjlok di awal musim ini. Berada di peringkat 6 hingga awal tahun dan gagal lolos ke fase grup UCL, Kovac dipecat 1 Januari 2022. (AFP/Francois Nascimbeni)

Kondisi ekstrem ini bukan hanya dialami skuad Chelsea, tetapi juga klub-klub lain yang berpartisipasi di Piala Dunia Antarklub 2025.

Masalah ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai status Amerika Serikat sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2026.

Manajer Borussia Dortmund, Niko Kovac, menggambarkan dirinya berkeringat seolah baru keluar dari sauna setelah timnya bermain di suhu 32 derajat Celcius di Cincinnati.

Marcos Llorente, gelandang Atletico Madrid, juga mengeluhkan panas yang luar biasa setelah timnya menelan kekalahan 0-4 dari Paris St-Germain di Pasadena dengan suhu 32 derajat C. Dia bahkan mengeluhkan jari-jari kaki dan kukunya sakit luar biasa.

Di tengah tantangan cuaca ini, Chelsea juga berada di bawah tekanan besar. Mereka harus menghindari kekalahan dalam pertandingan terakhir Grup D melawan ES Tunis dari Tunisia, Rabu (25/6/2025) dini hari WIB. 

The Blues wajib menang karena pada laga sebelumnya kalah 1-3 dari klub Brasil, Flamengo di pertandingan pertama Grip D. Jika ingin lolos sebagai runner-up grup, Chelsea dilarang kalah. 

Jika lolos sebagai runner up, Chelsea kemungkinan akan menghadapi Bayern Munchen, Benfica, atau Boca Juniors di babak 16 besar. 

 

 

 

 


Trik-trik Latihan ala Chelsea

Pelatih kepala Chelsea asal Italia, Enzo Maresca, memberikan tepuk tangan kepada para penggemar setelah pertandingan Liga Primer Inggris antara Chelsea dan Brentford di Stamford Bridge, London, Senin dini hari WIB (16-12-2024). (Ben STANSALL/AFP)

Menghadapi cuaca panas yang membakar, Chelsea menerapkan berbagai strategi untuk melindungi para pemainnya. 

Enzo Maresca mengagendakan sesi latihan sangat singkat. Staf medis terus memantau kondisi pemain di sepanjang sesi. Krat-krat berisi botol air es disiapkan di sekitar lapangan.

Minuman ditawarkan kepada pemain di setiap kesempatan, di antara sesi latihan. Kipas angin raksasa ditempatkan di sisi lapangan, menyemburkan uap air kepada para pemain. Latihan dilakukan di satu-satunya area yang teduh di stadion terbuka di Chester, Pennsylvania.

Meskipun harus beradaptasi dengan cuaca yang tidak biasa, para pemain Chelsea tetap menunjukkan komitmen.

"Memang butuh waktu untuk terbiasa, dan benar kami bermain banyak pertandingan musim lalu, tetapi kami tahu kami punya pekerjaan yang harus dilakukan di sini, dan kami ingin melangkah jauh di turnamen ini," kata bek Chelsea, Marc Cucurella. (Fadillah Setiawan)

Sumber: BBC

Berita Terkait