Michele Kang Pimpin Lyon di Tengah Krisis, Awal Baru bagi Klub dan Sepak Bola Wanita Eropa

Michele Kang Resmi memimpin Lyon menggantikan John Textr. Siap hadapi krisis dan banding degradasi.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 01 Juli 2025, 14:00 WIB
Pengusaha Amerika, Michele Kang, pemilik Olympique Lyonnais, berada di tribun untuk menyaksikan pertandingan semifinal Liga Champions wanita, leg pertama, antara Arsenal FC dan Olympique Lyonnais di Stadion Arsenal, London, 19 April 2025. (Foto AP/Kirsty Wigglesworth, Arsip)

Bola.com, Jakarta - Pengusaha asal Amerika Serikat, Michele Kang, resmi mengambil alih jabatan presiden klub Olympique Lyonnais setelah John Textor mundur dari posisinya.

Keputusan ini datang di tengah krisis besar yang dihadapi Lyon, yakni degradasi ke Ligue 2 akibat pelanggaran finansial.

Advertisement

Kang, yang lahir di Korea Selatan, sebelumnya telah menjadi pemilik mayoritas tim wanita Lyon, OL Lyonnais, dan duduk di dewan direksi klub sejak 2023.

Kini, ia akan memainkan peran sentral dalam memimpin proses banding atas keputusan otoritas pengawas keuangan sepak bola Prancis (DNCG) yang menjatuhkan sanksi degradasi pada pekan lalu.

"Lyon menyatakan bahwa Michele Kang akan memainkan peran aktif dalam memimpin proses banding atas keputusan ini," tulis pernyataan resmi klub.

Sidang banding dijadwalkan digelar dalam sepekan ke depan.


Dampak Keputusan Banding

Pemain Crystal Palace merayakan gol yang dicetak Eberechi Eze ke gawang Aston Villa dalam laga semifinal Piala FA 2024/2025 di Wembley, Sabtu (26/4/2025). Crystal Palace melangkah ke final Piala FA setelah menang telak 3-0 atas Aston Villa. (Glyn KIRK / AFP)

Keputusan banding ini tak hanya krusial bagi nasib Lyon, tetapi juga berpotensi memengaruhi peluang Crystal Palace untuk tampil di Liga Europa musim depan.

Baik Lyon maupun Palace lolos ke Liga Europa, tetapi aturan UEFA melarang dua klub dengan pemilik atau pengaruh kepemilikan yang sama bermain dalam kompetisi Eropa yang sama.

John Textor, yang sebelumnya memegang 43 persen saham Palace, telah sepakat untuk melepas kepemilikannya kepada pemilik New York Jets, Woody Johnson.


Ucapan Selamat

Pemain depan Lyon asal Prancis bernomor punggung 10, Alexandre Lacazette, merayakan golnya bersama rekan satu timnya selama pertandingan Liga Prancis antara Olympique Lyonnais (OL) dan AS Saint-Etienne di Parc Olympique Lyonnais di Decines-Charpieu, Prancis bagian tengah-timur, pada tanggal 10 November 2024. (OLIVIER CHASSIGNOLE/AFP)

Mantan presiden Lyon, Jean-Michel Aulas, memberikan ucapan selamat kepada Kang melalui media sosial.

"Selamat kepada Michele Kang atas penunjukannya sebagai kepala OL. Klub ini pantas mendapatkan yang terbaik: ambisi, gairah, dan loyalitas. Saya akan tetap berkomitmen penuh untuk OL seperti biasa," tulis Aulas di platform X.

Sebagai presiden klub, Kang akan didampingi oleh Michael Gerlinger, manajer umum Eagle Football Holdings.

Lyon memuji Gerlinger sebagai sosok yang dihormati di dunia administrasi sepak bola Eropa, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam urusan regulasi, tata kelola, dan operasional olahraga.


Mengapa Lyon Terdegradasi?

Tampak seorang fans melewati logo tim Olympique Lyonnais atau yang dikenal dengan Lyon. (Rémy GABALDA / AFP)

Lyon yang pernah berjaya di era 2001–2008 dengan tujuh gelar Ligue 1 beruntun, kini harus menghadapi kenyataan pahit. Audit keuangan terbaru oleh DNCG menemukan utang klub mencapai 175 juta euro (sekitar Rp 3,3 triliun).

November lalu, DNCG sempat menjatuhkan degradasi sementara, saat utang Lyon dilaporkan melampaui 500 juta euro (Rp9.5 triliun), disertai sanksi larangan transfer pada bursa Januari.

Reaksi fans terhadap keputusan degradasi sangat keras. Kelompok suporter bersejarah "Bad Gones" secara terbuka menuntut Textor mundur. Bahkan toko resmi klub sempat dicorat-coret dengan pesan agar ia angkat kaki.

Musim ini, Lyon yang sempat mencapai semifinal Liga Champions lima tahun lalu, hanya finis di peringkat enam Ligue 1 dan gagal lolos ke Liga Champions musim depan. Harapan mereka untuk mengisi kas pun pupus.

Lyon sempat menerima dana segar tiga pekan lalu lewat penjualan playmaker muda Rayan Cherki ke Manchester City seharga 36 juta euro. Striker Alexandre Lacazette juga termasuk pemain bergaji tinggi yang meninggalkan klub.

Namun, langkah itu belum cukup untuk meyakinkan DNCG bahwa kondisi keuangan klub sudah stabil.

Kini, tanggung jawab untuk membalikkan situasi berada di tangan Kang. Jika banding dikabulkan, Lyon dijadwalkan membuka musim Ligue 1 dengan laga tandang melawan Lens pada pertengahan Agustus.


Siapa Michele Kang?

Pengusaha wanita AS dan presiden baru Olympique Lyonnais, Michele Kang, terlihat selama pertandingan final sepak bola wanita D1 Prancis antara OL dan PSG di Stadion Groupama di Decines-Charpieu dekat Lyon, Prancis tengah-timur pada 16 Mei 2025. (OLIVIER CHASSIGNOLE/AFP)

Majalah Forbes memperkirakan kekayaan Kang mencapai 1,2 miliar dolar AS (Rp19,4 triliun). Ia mulai dikenal luas di dunia olahraga setelah mengambil alih kepemilikan mayoritas klub sepak bola wanita, Washington Spirit, pada 2022.

Saat itu, rata-rata penonton pertandingan hanya 3.000 orang. Kini, jumlah itu melonjak hingga 15.000 per laga.

Kang juga memimpin Kynisca Sports International, organisasi olahraga global yang dipimpin perempuan dan menaungi beberapa tim.

Pada November 2023, ia menyumbangkan dana sebesar 30 juta dolar AS untuk mendukung program sepak bola wanita dan anak perempuan di bawah naungan Federasi Sepak Bola AS (USSF), donasi terbesar sepanjang sejarah federasi tersebut.

Pada Agustus 2024, Kynisca Sports juga meluncurkan dana investasi global senilai 50 juta dolar AS untuk meningkatkan kesehatan dan performa atlet wanita profesional.

Di Lyon, tim wanita akan segera memiliki fasilitas pelatihan khusus untuk atlet perempuan yang dijadwalkan rampung pada Juli 2026. Mereka juga akan terus menggunakan Groupama Stadium bersama tim pria.

Tahun lalu, semifinal Liga Champions Wanita antara Lyon melawan PSG mencatat rekor kehadiran 38.466 penonton, menunjukkan potensi dan daya tarik besar yang dimiliki Kang untuk membangun masa depan sepak bola Lyon, baik di sektor pria maupun wanita.

 

Sumber: ESPN