Kisah Inspiratif SMP Pasir Pilar di Tengah Keterbatasan, Bos Persib Langsung Beri Bantuan

Jurnalis Olahraga Bandung (JOB) melakukan kunjungan ke SMP Pasir Pilar di Desa Harumandala, Kecamatan Cigugur, Pangandaran, Jawa Barat dalam program Charity Ride and Touring, 27-29 Juni 2025.

BolaCom | Erwin SnazDiterbitkan 01 Juli 2025, 14:30 WIB
Suasana SMP Pasir Pilar di Desa Harumandala, Kecamatan Cigugur, Pangandaran, Jawa Barat, saat Forum Jurnalis Olahraga Bandung (JOB) berkunjung dalam program Charity Ride and Touring, 27-29 Juni 2025. (Bola.com/Erwin Snaz)

Bola.com, Ciamis - Di balik hijaunya pegunungan perbatasan Tasikmalaya dan Pangandaran, berdiri sebuah sekolah kecil penuh semangat bernama SMP Pasir Pilar. Tepatnya di Desa Harumandala, Kecamatan Cigugur, Pangandaran.

Sekolah ini mungkin jauh dari kata megah dan lengkap fasilitas. Namun, aura semangat belajar dan harapan besar para pelajarnya justru menyinari setiap sudut bangunannya yang sederhana.

Advertisement

Ketika belasan wartawan dari Forum Jurnalis Olahraga Bandung (JOB) datang berkunjung dalam program Charity Ride and Touring, 27-29 Juni 2025, wajah para pelajar, guru, dan pengelola sekolah langsung berubah cerah.

Mereka tidak menyangka, perhatian dari kota besar seperti Bandung lewat JOB akan menyentuh sekolah kecil mereka yang jauh dari keramaian.

Ya, SMP Pasir Pilar hanya memiliki dua ruang kelas permanen dan bahkan itu tanpa dinding berbentuk bangunan dua lantai yang ditopang tiang dan rangka cor beton.

Satu ruang kelas lainnya adalah bangunan semi permanen dengan dinding anyaman bambu dan lantai bambu yang sudah tampak usang. Sekilas, bangunan ini lebih mirip gubuk daripada ruang belajar.

Toilet sekolah pun sangat minim, hanya berupa bilik seng tua yang hanya cukup untuk cuci tangan dan buang air kecil.

Ekonomi masyarakat sekitar juga tidak mudah. Mayoritas orang tua murid adalah buruh tani dengan penghasilan terbatas. Namun, semangat mereka untuk mendukung pendidikan anak-anaknya sangat besar.

Bahkan, anak-anak harus menempuh jalanan terjal, berlumpur, dan berjarak tiga kilometer dengan berjalan kaki setiap hari agar bisa sampai sekolah.


Kebahagiaan yang Tak Terduga

Kepala Ssekolah SMP Pasir Pilar, Ilyas Efendi, sedang melakukan video call dengan Komisaris Persib Bandung, Umuh Muchtar, saat rombongan Jurnalis Olahraga Bandung (JOB) datang. (Bola.com/Erwin Snaz)

Kedatangan JOB membawa angin segar bagi SMP Pasir Pilar. Tak hanya memberi bantuan material, momen paling berkesan adalah saat salah satu rombongan dari JOB menghubungkan sekolah ini dengan Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat sekaligus manajer, Umuh Muchtar melalui video call.

Suasana haru dan bahagia pun tercipta saat bos besar Persib, Umuh Muchtar, ikut memberikan bantuan langsung untuk sekolah tersebut.

“Tak menyangka bisa langsung video call dan diberi bantuan oleh Pak Umuh Muchtar,” kata kepala sekolah Ilyas Efendi.

“Atas nama kepala sekolah dan murid-murid SMP Pasir Pilar, kami mengucapkan banyak terimakasih atas apa yang telah diberikan Bapak Haji Umuh Muchtar dan rekan-rekan jurnalis yang memberikan doa dan materi untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar,” tambah Ilyas.

Feri Sugianto, salah satu pendiri SMP Pasir Pilar, bercerita tentang perjuangan mendirikan sekolah ini. Baru dua tahun berdiri, sekolah ini telah meluluskan murid kelas tiga yang berasal dari sekolah lain.

“Karena sekolah di sini jauh sekali, kami bertekad mendirikan SMP agar anak-anak tidak putus sekolah. Dari sini ke sekolah terdekat bisa sampai 5 kilometer,” ujarnya.

Sekolah ini lahir dari gotong royong masyarakat yang peduli akan pendidikan generasi muda mereka. Meski fasilitas masih terbatas, tekad dan harapan untuk terus maju tak pernah pudar.

Dengan 25 siswa dan 10 guru, SMP Pasir Pilar berjuang membangun masa depan anak-anak di kawasan pegunungan itu. Perhatian dari berbagai pihak tentunya bisa membantu memperbaiki fasilitas sekolah agar proses belajar mengajar menjadi lebih nyaman dan optimal.

“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan bantuan ini. Semoga ke depan, sekolah kami bisa semakin baik dan anak-anak bisa mengejar cita-citanya tanpa kendala,” kata Feri.

Di balik bangunan sederhana dan perjalanan berat menuju sekolah, tersimpan kisah gigih dan harapan besar yang tak boleh pudar.

SMP Pasir Pilar adalah bukti nyata bahwa dengan semangat dan dukungan, pendidikan bisa terus hidup, bahkan di pelosok pegunungan sekalipun.