Bola.com, Jakarta - AS Roma diperkirakan akan menerima denda sekitar 4 juta euro atau sekitar Rp76,3 miliar karena masalah Financial Fair Play dari UEFA.
UEFA akan mengadakan pertemuan pada hari Jumat di Nyon untuk memeriksa posisi klub-klub Eropa yang berada di bawah pengawasan Financial Fair Play, dan di antaranya adalah AS Roma.
AS Roma telah berusaha menutup neraca keuangan bulan Juni dengan menjuala beberapa pemain untuk memenuhi parameter yang ditetapkan UEFA terkait FFP tapi masih tidak cukup.
Manajemen I Giallorossi telah menyelesaikan empat penjualan pemain: Samuel Dahl, Enzo Le Fee, Nicola Zalewski, dan Tammy Abraham.
Tammy Abraham secara resmi telah meninggalkan ibu kota: penyerang asal Inggris tersebut, kemarin, telah mendarat di Istanbul untuk memulai petualangan barunya bersama Besiktas.
Kesepakatan tersebut mencakup nilai transfer sebesar 17 juta euro, termasuk bagian tetap dan bonus. Penjualan ini sangat penting bagi AS Roma, sangat berguna untuk menyeimbangkan kembali keuangan klub.
Tetap Dapat Denda
Namun menurut La Repubblica, optimisme AS Roma bersifat hati-hati namun nyata. Karena meski tim sudah menjual empat pemain, mereka tetap menerima sanksi finansial sekitar 4 juta euro.
Kabar baiknya sanksi denda tersebut seharusnya tidak diikuti tindakan yang lebih berat seperti tidak boleh mengikuti ajang Liga Europa musim 2025/2026.
Pengumuman resmi dari UEFA diyakini terjadi antara hari Jumat dan Sabtu. AS Roma telah bekerja dengan hati-hati selama sebulan terakhir untuk menuntaskan beberapa penjualan kunci tepat waktu.
Penjualan Tammy Abraham Menghindari Kemungkinan Hukuman Lebih Berat
Kebijakan klub sudah jelas: menjual untuk menyeimbangkan keuangan, tanpa mengorbankan daya saing skuad, menghadapi musim baru di bawah arahan Gian Piero Gasperini.
Penjualan Abraham, khususnya, sangat menentukan dalam meringankan beban gaji dan menghasilkan likuiditas yang berguna untuk menghindari sanksi yang lebih berat.
Kini tinggal menunggu apakah UEFA akan mengonfirmasi kebijakan yang lunak atau memutuskan untuk menerapkan langkah tambahan.
Bagaimanapun, Roma tampak percaya diri, didukung oleh neraca keuangan yang membaik dan penjualan pemain yang dikelola dengan baik di periode paling kritis terkait aturan Financial Fair Play.