Melanggar Regulasi Finansial, Chelsea dan Barcelona Kena Denda Besar dari UEFA

Chelsea, Barcelona, Aston Villa, dan Lyon didenda UEFA karena melanggar aturan keuangan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 05 Juli 2025, 12:30 WIB
Pemain Chelsea merayakan gol yang dicetak Christopher Nkunku ke gawang Benfica pada laga 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 di Bank of America Stadium, Minggu (29/6/2025) pagi WIB. (Buda Mendes / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Bola.com, Jakarta - Dua raksasa Eropa, Chelsea dan Barcelona, dijatuhi denda puluhan juta euro oleh UEFA setelah terbukti melanggar regulasi pemantauan keuangan yang ditetapkan badan sepak bola tertinggi Eropa tersebut.

Hukuman ini diumumkan pada Jumat (4-7-2025) waktu setempat dan menjadi satu di antara sanksi finansial terbesar yang pernah dijatuhkan dalam satu musim kompetisi.

Advertisement

Chelsea menjadi klub dengan denda terbesar, yakni total 31 juta euro (sekitar Rp590,6 miliar), sementara Barcelona diwajibkan membayar 15 juta euro (Rp285,8 miliar).

Kedua klub dikenai sanksi berdasarkan evaluasi atas laporan keuangan tahun 2024, dan bisa menghadapi denda tambahan di musim mendatang jika tidak memenuhi target keuangan yang telah ditentukan UEFA.

 


Pernyataan Chelsea

Para pemain Chelsea merayakan gol yang dicetak oleh Christopher Nkunku ke gawang Benfica pada laga 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 di Bank of America Stadium, Minggu (29/6/2025). (AP Photo/Chris Carlson)

Dalam perinciannya, UEFA menghukum Chelsea sebesar 20 juta euro karena gagal mendekati titik impas (break-even point), serta tambahan 11 juta euro karena melampaui batas maksimal 80 persen dari pendapatan klub untuk pembiayaan skuad, termasuk gaji pemain dan aktivitas transfer.

"Chelsea telah bekerja sama secara terbuka dan transparan dengan UEFA untuk memberikan laporan keuangan yang lengkap dan terperinci, yang menunjukkan bahwa performa finansial klub saat ini berada di jalur positif," tulis Chelsea dalam pernyataan resminya.

"Chelsea FC sangat menghargai hubungannya dengan UEFA dan menganggap penting untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat melalui kesepakatan penyelesaian." 


Riwayat Sanksi Chelsea

Pemilik baru Chelsea, Todd Boehly, tengah, hadil dalam pertandingan antara Chelsea melawan Wolverhampton di stadion Stamford Bridge, Sabtu (7/5/2022) malam WIB. (AP Photo/Frank Augstein)

Sebelumnya, klub asal London ini juga pernah dikenai denda sebesar 10 juta euro oleh UEFA pada 2023, menyusul penyimpangan laporan keuangan yang terjadi di era kepemilikan Roman Abramovich.

Saat ini, Chelsea dimiliki oleh pengusaha asal Amerika Serikat, Todd Boehly, dan Clearlake Capital, yang mengambil alih sejak 2022.

Satu di antara transaksi yang diselidiki adalah penjualan dua hotel senilai 76,5 juta paun antaranak perusahaan di bawah naungan induk usaha Chelsea, Blueco 22 Ltd.

Sejak diakuisisi Boehly, Chelsea dikenal melakukan belanja besar-besaran di bursa transfer, tetapi belum diiringi dengan prestasi signifikan di lapangan.

Nilai denda terbaru ini menyamai rekor sanksi 20 juta euro yang pernah dijatuhkan UEFA kepada Manchester City dan Paris Saint-Germain pada 2014 dalam gelombang pertama penerapan regulasi Financial Fair Play (FFP).

 


Barcelona dan Kasus Kerugian Berlebih

Barcelona meraih kemenangan 2-0 atas Las Palmas pada laga pekan ke-25 La Liga di Estadio de Gran Canaria, Minggu (23/02/2025) dini hari WIB. Satu dari dua gol El Barca dicetak Dani Olmo pada menit ke-62. (AP Photo/Gabriel Jimenez)

Sementara itu, Barcelona dihukum karena mencatat kerugian yang melebihi batas yang diizinkan UEFA. Jika mereka kembali lolos ke kompetisi Eropa dan tetap tidak memenuhi target keuangan, denda tambahan bisa dijatuhkan.

Sebelumnya, pada 2023, klub asal Katalonia itu juga sempat didenda 500 ribu euro karena kesalahan dalam pelaporan pendapatan.

Meski begitu, Barcelona tetap akan tampil di Liga Champions musim depan bersama Chelsea, yang berarti keduanya berpeluang mendapatkan puluhan juta euro dari kompetisi antarklub Eropa tersebut.

 


Aston Villa dan Lyon Ikut Terkena Sanksi

Pemain depan Lyon asal Prancis bernomor punggung 10, Alexandre Lacazette, merayakan golnya bersama rekan satu timnya selama pertandingan Liga Prancis antara Olympique Lyonnais (OL) dan AS Saint-Etienne di Parc Olympique Lyonnais di Decines-Charpieu, Prancis bagian tengah-timur, pada tanggal 10 November 2024. (OLIVIER CHASSIGNOLE/AFP)

Selain Chelsea dan Barcelona, UEFA menghukum Aston Villa dengan denda sebesar 11 juta euro akibat pengeluaran berlebih selama musim mereka bermain di Conference League. Villa kini sedang bersiap tampil di Liga Champions 2025/26.

Sanksi juga dijatuhkan kepada Olympique Lyon yang dikenai denda 12,5 juta euro. Klub asal Prancis itu sedang dalam kondisi keuangan sulit dan menghadapi potensi degradasi dari Ligue 1.

UEFA menyatakan bahwa denda terhadap Lyon dapat bertambah jika mereka gagal memenuhi parameter keuangan tertentu.

Klub yang kini dimiliki pengusaha asal Amerika Serikat, John Textor,  ini bahkan terancam dicoret dari Liga Europa musim depan jika kondisi finansial mereka tak kunjung membaik.

 

Sumber: ESPN

Berita Terkait