Bola.com, Jakarta - Tak banyak pesepak bola yang menapaki karier profesionalnya sebelum menginjak usia 18 tahun. Namun, Lamine Yamal jelas bukan pesepak bola kebanyakan.
Pada Minggu (13-7-2025), Yamal merayakan ulang tahunnya yang ke-18 dalam status sebagai satu di antara talenta paling bersinar di dunia sepak bola saat ini.
Dalam usia yang masih sangat belia, ia telah mengoleksi gelar juara Eropa bersama Timnas Spanyol, trofi La Liga bersama Barcelona, dan sorotan global berkat aksi-aksi memukau yang viral di media sosial.
Lebih dari sekadar permainan di atas lapangan, Yamal menunjukkan kepercayaan diri yang luar biasa untuk usianya. Ia tak segan menyuarakan pendapat di media sosial, bahkan melontarkan pernyataan-pernyataan tajam yang bisa jadi bumerang, meski sejauh ini, semua itu terbukti sahih oleh prestasinya.
Setelah membawa Spanyol menjuarai Euro tahun lalu, Yamal kemudian membantu Barcelona meraih treble domestik dan mengantar klub ke semifinal Liga Champions, pencapaian pertama sejak 2019. Bahkan Lionel Messi maupun Cristiano Ronaldo tak mencetak jejak sebesar ini sebelum usia 18.
Kendati belum tentu mampu menyamai apalagi melampaui karier dua legenda itu, laju perkembangan Yamal sejauh ini membuat siapa pun sulit memprediksi di mana batas kemampuannya.
Tantangan selanjutnya adalah menjaga fokus dan tidak terjebak dalam sorotan yang kini terus mengiringinya.
Di momen ulang tahunnya yang ke-18 ini, berikut 18 momen penting yang membentuk perjalanan kilat Yamal, ini enam bagian pertamanya:
Diberkahi Messi
1. Diberkahi Messi Sejak Bayi
Kisah luar biasa Lamine Yamal dimulai bahkan sebelum ia mengenal sepak bola. Pada 2007, saat masih berusia lima bulan, ia dipasangkan dengan Lionel Messi muda dalam sesi pemotretan kalender amal Barcelona dan UNICEF.
Dalam foto tersebut, Messi terlihat sedang memandikan bayi Yamal, sementara sang ibu mengawasi.
Foto itu kembali viral ketika Yamal bersinar di Euro 2024, seakan menjadi isyarat akan takdir besar sang pemain.
"Dulu saya tidak percaya takdir, tapi sekarang saya percaya," ujar fotografer Joan Monfort kepada ESPN.
2. Simbol 304, Kebanggaan dari Rocafonda
Setiap kali mencetak gol, Yamal kerap merayakannya dengan isyarat tangan membentuk angka 304, kode pos dari Rocafonda, lingkungan tempat ia dibesarkan di kota Mataro, sekitar 32 kilometer dari Barcelona.
Di sana, angka 304 kerap terlihat di tembok dan tempat sampah. Namun, kini, muncul pula pesan baru: "Lebih banyak Lamine Yamal, lebih sedikit penggusuran."
Sosok Yamal tidak hanya membawa cahaya ke kampung halamannya yang dikenal dengan tingkat imigrasi tinggi dan risiko kemiskinan, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi generasi muda setempat.
Tiga Bendera
3. Mengibarkan Tiga Bendera
Dalam banyak kesempatan, bendera Spanyol, Maroko, dan Guinea Ekuatorial muncul di sepatu Yamal.
Ayahnya, Mounir, berasal dari Maroko, sementara ibunya, Sheila, berasal dari Guinea Ekuatorial. Meski memilih membela Spanyol, Yamal tak pernah melupakan akar budayanya.
Ia juga sangat dekat dengan sepupunya, Mohamed, yang kini menjadi sopir pribadinya dan kerap menemaninya ke mana pun. Sementara sang nenek dari pihak ayah, Fatima, masih tinggal di Rocafonda.
"Melihat orang tua saya hidup dengan tenang, itu tak ternilai," ucap Yamal kepada ESPN.
"Ketika nenek menelepon dan bilang dia baik-baik saja, rasanya luar biasa. Tak tergantikan," imbuhnya.
4. Keputusan Spekulatif Barcelona
Langkah awal Yamal ke La Masia terjadi pada 2014, saat usianya baru tujuh tahun. Ia bergabung dari klub lokal C.F. La Torreta, setelah Barcelona menjanjikan pengiriman tim muda mereka untuk mengikuti turnamen setempat.
"Kami pikir dia layak untuk dipertaruhkan," kata Jordi Roura, Direktur Teknik Barcelona saat itu.
Raja Rekor Termuda
5. Debut di Tim Senior Saat Masih 15 Tahun
Tanggal 29 April 2023 menjadi tonggak sejarah. Dalam laga La Liga melawan Real Betis, Yamal masuk menggantikan Gavi saat pertandingan memasuki menit ke-83.
Anehnya, papan elektronik menampilkan urutan nomor 30:41, 30 untuk Gavi, 41 untuk Yamal, secara tak langsung membentuk angka 304, simbol kampung halamannya.
Performa Yamal yang gemilang di akademi, termasuk mencetak 357 gol dalam 249 laga resmi di level usia, membuat Xavi Hernandez tak ragu mempromosikannya.
Bahkan kiper muda Barcelona, Diego Kochen, mengingat betul bakatnya.
"Dia datang untuk main dengan tim kelahiran 2006. Ada bola 50:50 dari tengah lapangan, dia volley langsung ke gawang. Saya sampai tak percaya," katanya.
6. Raja Rekor Termuda
Sejak debutnya, Yamal mencatatkan sederet rekor luar biasa. Ia menjadi pemain termuda yang:
- tampil untuk Barca di La Liga
- mencetak gol di LaLiga
- debut untuk Timnas Spanyol
- mencetak gol untuk Spanyol
- tampil di final Euro
- mencetak gol di Euro
- mencetak gol di El Clasico
- mencapai 100 penampilan bersama Barca
- mencetak gol di semifinal Liga Champions
Singkatnya, Yamal telah menyalip batasan-batasan usia dalam waktu yang sangat singkat.
-Bersambung ke bagian 2-
Sumber: ESPN