Bola.com, Jakarta - Lamine Yamal merayakan ulang tahunnya ke-18 di tengah sorotan dunia. Pada usia ketika kebanyakan pesepak bola bahkan belum menjalani debut profesional, ia telah menjadi simbol kebangkitan Barcelona dan tulang punggung generasi baru Timnas Spanyol.
Di balik statusnya sebagai remaja paling bersinar di Eropa saat ini, Yamal memiliki sederet momen penting yang membentuknya, baik di atas lapangan maupun dalam citra publiknya.
Di usia 18 tahun, Lamine Yamal sudah memiliki lebih dari sekadar trofi dan statistik, ia punya cerita, pengaruh, dan karakter.
Berikut lanjutan dari 18 momen yang membentuk perjalanan karier Lamine Yamal, bagian kedua dari tiga:
7. Disandingkan dengan Messi
Ketika Lamine Yamal melakukan debutnya untuk tim utama Barcelona, pesaing di posisi sayap kanan adalah dua pemain senior: Raphinha dan Ousmane Dembele. Namun, musim penuh pertamanya langsung mengubah hierarki.
Setelah Dembele pindah ke Paris Saint-Germain dan Raphinha terkena kartu merah dalam laga kontra Getafe, pelatih Xavi Hernandez langsung memercayakan sektor kanan kepada Yamal.
Performa konsisten membuatnya sulit untuk disingkirkan. Bermain dari sisi kanan dengan kaki kiri dominan, perbandingan dengan Lionel Messi pun mulai mengemuka.
Yamal menutup musim dengan tujuh gol dan sembilan assist dari 50 penampilan, catatan yang membuat Xavi akhirnya mengakui: "Ada kilasan-kilasan [Messi] di dalam dirinya."
Sementara itu, pelatih Mallorca, Javier Aguirre, memberi komentar dengan gaya khasnya.
"Saya pertama kali melihat Messi di tim junior Barca, kecil, gesit, dan mencetak gol terus. [Yamal] juga punya tampilan seperti itu, seperti tikus kecil, licik," ucapnya setengah bercanda.
8. Gol Ikonik Melawan Prancis
Yamal mencuri perhatian global saat mencetak gol spektakuler ke gawang Prancis di semifinal Euro 2024. Gol tersebut menjadi kombinasi antara teknik luar biasa dan drama personal.
Sehari sebelum laga, gelandang Prancis Adrien Rabiot menyindir bahwa Yamal "masih harus membuktikan diri."
"Bergerak diam-diam. Bicara hanya saat waktunya bilang skakmat," begini Yamal merespons dengan dingin di Instagram.
Setelah Spanyol menyingkirkan Prancis lewat gol indahnya, Yamal mendatangi kamera dan berkata, "Bicara sekarang."
Tak lama kemudian, ia menulis satu kata di media sosial: "Skakmat."
Di usia 16 tahun, ia menunjukkan kemampuan, mentalitas, dan ketegasan yang jauh melampaui umurnya.
Juara Eropa dan Jurus Baru
9. Juara Eropa sebelum 18 Tahun
Musim panas 2024 menjadi kenangan yang tak akan dilupakan oleh Yamal. Di tengah kesibukan ujian sekolah menengah, ia membantu Spanyol menjuarai Euro 2024 di Jerman.
Bersama Nico Williams, Yamal menjadi kekuatan utama di lini sayap yang membawa La Roja menaklukkan Inggris 2-1 di final, sehari setelah ulang tahunnya yang ke-17.
Kontribusinya tak main-main: mencetak gol melawan Prancis, memberi assist untuk Fabian Ruiz (vs Georgia), Dani Olmo (vs Jerman), dan Williams di final.
Ia menutup turnamen dengan gelar Young Player of the Tournament, catatan assist terbanyak (empat), dan tempat di Tim Terbaik Euro 2024.
10. Jurus Baru: Trivela
Satu di antara aspek yang menunjukkan perkembangan Yamal pasca-Euro 2024 adalah kemampuannya melakukan trivela, umpan melengkung dengan sisi luar kaki.
"Kalau di FIFA, tombolnya L2," ujar Yamal sambil bercanda saat ditanya soal teknik ini setelah mengirimkan assist indah kepada Raphinha dalam laga kontra Mallorca, Desember lalu.
Di bawah arahan pelatih baru Barcelona, Hansi Flick, Yamal terus mengasah teknik ini. Ia bahkan menciptakan trivela sejauh 40 yard untuk Raphinha saat melawan Villarreal, dan versi halusnya kepada Dani Olmo saat menghadapi Espanyol.
Andai Raphinha dan Lewandowski lebih klinis, jumlah assist trivela Yamal mungkin sudah memecahkan rekor.
Koleksi Trofi, Bangun Citra
11. Koleksi Trofi Individu
Performa luar biasa di klub dan timnas membawa Yamal ke panggung penghargaan bergengsi. Ia menjadi peraih Golden Boy dan Kopa Trophy, dua penghargaan tertinggi bagi pemain di bawah usia 21 tahun.
Bahkan, namanya sempat masuk peringkat kedelapan daftar Ballon d'Or tahun lalu, pencapaian luar biasa untuk pemain di bawah usia 18.
12. Bangun Citra, Tanpa Kehilangan Jati Diri
Yamal tak hanya mencuri perhatian lewat sepak bola. Ia juga cerdas dalam membangun citra di media sosial. Saat tampil dalam El Clasico di Madrid Oktober lalu, ia mengenakan kawat gigi khusus berlogo Barcelona, lengkap dengan konten promosi yang terkoordinasi secara digital.
Kehadiran Yamal memikat banyak brand besar, dari Adidas hingga Beats. Bahkan rapper kenamaan Travis Scott kini mengikuti akun Instagram-nya, satu dari hanya 105 akun yang diikuti Scott, tanpa satu pun akun lain dari Barcelona.
Namun yang membuat Yamal berbeda adalah keotentikannya. Ia sering menggunakan karya seni fans sebagai foto profil, mempromosikan pertandingan dengan gaya kreatif, dan tak ragu masuk ke arus viral.
Dalam satu momen, saat diminta berfoto oleh sekelompok penggemar, ia dengan jenaka memperkenalkan diri sebagai "Ryan", dan kemudian terus melanjutkan guyonan itu di platform digitalnya.
-Bersambung ke bagian 3-
Sumber: ESPN