Lamine Yamal Genap 18 Tahun: Calon Nomor 10, Ballon d'Or, dan Ambisi Menaklukkan Dunia (Bagian 3)

Lamine Yamal genap 18 tahun. Berikut momen-momen ikonik yang membentuk bintang masa depan Barcelona dan Spanyol, bagian ketiga (terakhir).

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 13 Juli 2025, 15:00 WIB
Pemain Barcelona, Lamine Yamal, merayakan kemenangan setelah timnya mengalahkan Real Madrid dalam laga final Copa Del Rey di La Cartuja stadium, Sevilla, Spanyol. (AP Photo/Joan Monfort)

Bola.com, Jakarta - Lamine Yamal resmi menginjak usia 18 tahun pada hari Minggu ini, 13 Juli 2025. Namun, remaja bernama lengkap Lamine Yamal Nasraoui Ebana ini sudah mencatatkan jejak yang membuatnya sejajar, atau bahkan melampaui, para legenda di usia yang sama.

Jika banyak pemain baru menapaki level profesional di usia ini, Yamal justru telah melewati panggung-panggung tertinggi: mencetak gol penentu di laga El Clasico, memimpin Spanyol menjuarai Euro, hingga akan mengenakan nomor punggung paling sakral di Barcelona, nomor 10.

Advertisement

Dalam dua bagian artikel sebelumnya, kita telah menelusuri sisi personal, akar keluarga, dan kilas balik perjalanan luar biasa yang mengantarkannya dari jalan-jalan kecil Rocafonda menuju panggung sepak bola dunia.

Kita juga telah menyaksikan bagaimana dia mematahkan stereotip usia muda, menaklukkan tekanan mental, dan menegaskan eksistensinya di tengah keraguan yang datang dari lawan, media, bahkan sejarah.

Kini, di bagian ketiga ini, perhatian kita tertuju pada momen-momen paling monumental yang terjadi jelang ulang tahunnya yang ke-18. Inilah babak ketika Yamal tak hanya menjawab ekspektasi, tetapi mulai menyusun warisannya: dari duel menegangkan di Liga Champions, kontrak jangka panjang, restu dari Raja Spanyol, hingga mimpi menjuarai Piala Dunia sebelum usia 20.

Jejak Lamine Yamal kini bukan sekadar kisah remaja berbakat, tetapi kisah seorang calon legenda yang sedang membangun takhtanya, langkah demi langkah.


Panggung Eropa, Panggung Yamal

Pemain Barcelona, Lamine Yamal, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Inter Milan dalam duel leg pertama semifinal Liga Champions di Estadi Olimpic Lluis Companys, Kamis (1/5/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Emilio Morenatti)

13. Panggung Eropa, Panggung Yamal

Bintang muda Barcelona ini benar-benar mencuri perhatian di semifinal Liga Champions melawan Inter Milan, April lalu. Barcelona sempat tertinggal 0-2, tetapi Yamal tampil sebagai penyelamat.

Ia mencetak gol pembuka kebangkitan lewat aksi yang mustahil dipercaya: menggiring bola ke kotak penalti, menciptakan ruang di tengah kerumunan pemain, lalu melepaskan tembakan yang membentur tiang sebelum masuk.

Laga berakhir 3-3, dan meski akhirnya Barcelona tersingkir dengan agregat 6-7, sorotan tetap jatuh kepada Yamal.

Pelatih Inter, Simone Inzaghi, bahkan tak segan menyebutnya, "Bakat seperti ini hanya muncul setiap 50 tahun."

 

14. Persetujuan dari Raja

Yamal tak hanya mendapat pengakuan dari dunia sepak bola. Ia juga menarik perhatian Raja Spanyol, Felipe VI. Dalam pertemuan pertama mereka saat Euro 2024, sang raja sempat tak percaya mendengar bahwa pemain di hadapannya baru berusia 16 tahun.

Setahun kemudian, saat menyaksikan final Copa del Rey antara Barcelona dan Real Madrid di Seville, sang raja sudah lebih siap, meski kali ini Yamal datang mengenakan dua kacamata hitam dan membawa gelar juara.

Periode ini memang menjadi babak penting dalam karier Yamal. Ia mencetak gol penentu di laga El Clásico yang berakhir 4-3, membuka skor dalam kemenangan 2-0 kontra Espanyol, dan memimpin Barça menuju gelar La Liga.

Tak heran publik mulai melihatnya sebagai wajah baru klub, melampaui nama-nama besar seperti Pedri, Raphinha, atau bahkan Robert Lewandowski.


Kontrak Baru, Menuju Ballon d'Or

Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, memberi instruksi kepada Lamine Yamal di laga semifinal UEFA Nations League kontra Prancis di MHPArena, Stuttgart, Jerman, Kamis, 5 Juni 2025. (AP Photo/Martin Meissner)

15. Kontrak Baru, Nomor Baru

Dengan kontribusi 18 gol dan 25 assist dalam 55 pertandingan di musim 2024/25, Barcelona tak punya alasan untuk menunda. Yamal resmi menandatangani kontrak baru hingga tahun 2031. Proses negosiasi dipimpin oleh superagen Jorge Mendes.

Sebagai simbol status barunya, ia juga akan mengganti nomor punggung, dari 19 menjadi 10, angka yang sebelumnya pernah dikenakan oleh Lionel Messi.

Keputusan ini tentu tak hanya berarti bagi klub secara teknis, tetapi juga strategis.

Jersey bernama "Yamal" sudah banyak terlihat di hari pertandingan, dan kini dengan nomor ikonik di punggungnya, daya tariknya bakal kian meningkat.

 

16. Menuju Ballon d'Or?

Setelah tampil gemilang dalam kemenangan dramatis 5-4 Spanyol atas Prancis di semifinal UEFA Nations League, pelatih Luis de la Fuente memberikan pujian tinggi.

"Yamal telah menyampaikan pesan malam ini. Ia pantas memenangkan Ballon d'Or," katanya.

Walau Spanyol akhirnya kalah dari Portugal di final, penampilan Yamal kembali membuatnya masuk radar penghargaan individu paling prestisius dalam sepak bola dunia. Menariknya, satu di antara pesaing terkuatnya adalah eks rekan setim di Barcelona, Ousmane Dembele.

Yamal tak gentar.

"Kalau mereka ingin kami main untuk Ballon d'Or hari Kamis nanti, ya ayo mainkan," ujarnya sebelum laga.

Gelar tersebut mungkin belum datang tahun ini, tetapi pertanyaannya bukan lagi "apakah", melainkan "kapan".


17. Liburan Bersama sang Idola

Pemain depan Barcelona asal Spanyol #19, Lamine Yamal, dan gelandang Real Madrid asal Turki #15, Arda Guler, berebut bola saat laga final Copa del Rey (Piala Raja) antara FC Barcelona dan Real Madrid CF di stadion La Cartuja di Seville pada Minggu (27/4/2025) dini hari WIB. (Pierre-Philippe MARCOU / AFP)

Kendati perbandingan dengan Messi sering muncul, ada satu sosok lain yang lebih melekat di hati Yamal: Neymar.

Gaya bermain penuh trik, keberanian menggiring bola, hingga selebrasi khas, semuanya mencerminkan pengaruh sang bintang Brasil.

Sebelum final Copa del Rey, Yamal sempat mewarnai rambutnya pirang, gaya yang identik dengan Neymar, dan musim panas ini, ia meluangkan waktu untuk berlibur di rumah Neymar di Rio de Janeiro.

Mereka bermain foot-volley, bersantai di kolam renang, hingga saling bertukar jersey.

Momen yang tidak hanya pribadi, tetapi juga simbolik: pertemuan dua generasi pesepak bola penuh bakat.


18. Mengungguli Para Prodigy

Pemain muda Spanyol, Lamine Yamal, memegang trofi penghargaan pemain muda terbaik Euro 2024. (AP Photo/Andreea Alexandru)

Banyak remaja berbakat telah hadir dalam sejarah sepak bola, tetapi jarang yang menyamai pencapaian Yamal sebelum usia 18 tahun.

Ia sudah mengoleksi 127 penampilan bersama klub dan timnas, mencetak 25 gol dan mengangkat berbagai trofi tim dan individu.

Sebagai perbandingan:

  • Neymar hanya mencetak 19 gol sebelum ulang tahun ke-18,
  • Haaland 12 gol,
  • Mbappe 7,
  • Cristiano Ronaldo 5,
  • Messi bahkan hanya 1.

Jumlah penampilan Yamal sebelum 18 tahun bahkan melebihi total gabungan lima pemain tersebut di usia yang sama.

Tentu, ini bukan jaminan Yamal akan melewati semua nama besar itu. Sejarah juga menyimpan banyak kisah bakat muda yang tenggelam karena cedera, tekanan mental, atau perubahan nasib. Namun, untuk saat ini, arah perjalanan Yamal tampak menjanjikan.

Menatap Masa Depan

Target jangka pendek Yamal jelas: menjuarai Liga Champions bersama Barcelona, dan mengangkat trofi Piala Dunia bersama Spanyol. Jika itu terjadi pada 2026, ia akan "menyelesaikan sepak bola" bahkan sebelum menginjak usia 20 tahun.

 

Sumber: ESPN

Berita Terkait