Joao Pedro Ungkap Kronologi Kericuhan usai Chelsea Bungkam PSG di Final Piala Dunia Antarklub 2025: Mau Bela Rekan Setim, Tiba-Tiba...

Kronologi "perkelahian" setelah final Piala Dunia Antarklub 2025 versi striker Chelsea, Joao Pedro.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 14 Juli 2025, 17:21 WIB
Keributan di akhir laga final Piala Dunia Antarklub 2025 antara Chelsea vs PSG di Stadion MeetLife, Senin (14/7) pagi WIB - AP Photo/Matt Slocum

Bola.com, Jakarta - Final Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di MetLife Stadium, New Jersey, Senin (14-7-2025) dini hari WIB, ditutup dengan kemenangan meyakinkan Chelsea atas Paris Saint-Germain (PSG).

Klub asal London itu tampil superior dan sukses menggagalkan ambisi PSG untuk menambah koleksi gelar musim ini.

Advertisement

Dalam laga tersebut, Chelsea mencetak tiga gol di babak pertama melalui dua gol brilian Cole Palmer dan satu gol tambahan dari Joao Pedro pada menit ke-43.

PSG, yang sebelumnya tampil mendominasi sepanjang musim, tak mampu membalas satu pun gol, meski berusaha keras di paruh kedua pertandingan.

Skor akhir 3-0 menjadi kemenangan yang tak hanya mengejutkan, tetapi juga layak bagi The Blues.


Awal Mula Kericuhan

Enzo Maresca, Pelatih Kepala Chelsea FC, berbincang dengan Luis Enrique, Pelatih Kepala Paris Saint-Germain, setelah pertandingan Final Piala Dunia Antarklub 2025 antara Chelsea FC dan Paris Saint-Germain di Stadion MetLife di East Rutherford, New Jersey, Senin dini hari WIB (14-7-2025). (Luke Hales/Getty Images via AFP)

Namun, sorotan tak hanya tertuju pada hasil pertandingan. Usai peluit panjang berbunyi, suasana memanas ketika pelatih PSG, Luis Enrique, terlibat konfrontasi fisik dengan Joao Pedro.

Dalam sebuah tayangan yang viral, Enrique terlihat menyentuh wajah Pedro, yang kemudian terjatuh ke tanah. Situasi langsung ricuh, dengan pemain dari kedua tim terlibat dalam adu mulut dan saling dorong sebelum akhirnya dipisahkan beberapa menit kemudian.

Joao Pedro akhirnya angkat bicara soal insiden tersebut. Kepada media, pemain asal Brasil itu menjelaskan bahwa dirinya awalnya berniat melindungi rekan senegaranya, Andrey Santos, yang dikerumuni para pemain PSG.

"Saya datang untuk melindungi Andrey. saya lihat dia dikerubungi pemain-pemain mereka. Sebagai orang Brasil sejati, saya ingin membela teman saya," ujar Pedro.

"Dalam kekacauan itu, banyak orang datang, dan saya akhirnya terdorong. Itu bagian dari pertandingan. Mereka tidak tahu cara menerima kekalahan, tapi inilah sepak bola," lanjut striker anyar Chelsea berusia 23 tahun ini.


Waktunya Menikmati Kemenangan

Keributan di akhir laga final Piala Dunia Antarklub 2025 antara Chelsea vs PSG di Stadion MeetLife, Senin (14/7) pagi WIB - AP Photo/Pamela Smith

Dalam wawancara lain yang dikutip dari MSN, Pedro menambahkan:

"Saya tak perlu banyak bicara tentang mereka. Semua orang ingin menang, tapi pada akhirnya mereka kehilangan kendali," imbuhnya.

"Tapi, ini sepak bola. Itu sudah terjadi. Sekarang waktunya menikmati kemenangan karena kami menjuarai turnamen ini. Saya tak ingin banyak komentar tentang mereka karena kita tahu bagaimana dinamika di sepak bola," katanya lagi.

Setelah keberhasilan ini, Joao Pedro dan rekan-rekannya akan menikmati masa libur musim panas sebelum kembali bersiap untuk laga pramusim.

Chelsea dijadwalkan menghadapi Bayer Leverkusen pada 8 Agustus mendatang, sebelum memulai kampanye Premier League 2025/26 melawan juara Piala FA, Crystal Palace, sembilan hari kemudian.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait