Bola.com, Jakarta - Roberto Carlos mencatatkan karier gemilang di Real Madrid dan Timnas Brasil. Dia menjadi salah satu pemain kunci Los Blancos di era Galacticos.
Carlos memainkan peran krusial dalam keberhasilan Real Madrid meraih gelar La Liga. Ia merupakan pemain yang menonjol bagi Selecao di Piala Dunia 2002 bersama Ronaldo Nazario, Ronaldinho, dan Rivaldo.
Roberto Carlos selalu tampil memukau bersama para bintang. Kualitas diakui sebagai salah satu yang terbaik di generasinya.
Alhasil, menarik untuk mengetahui siapa yang ia yakini sebagai tiga pemain terbaik yang pernah ada di lapangan sepak bola. Secara mengejutkan, ia tidak memasukkan nama Pele, peraih tiga Piala Dunia.
Ronaldo Nazario
Ronaldo Nazario adalah pemain yang sangat dikenal Carlos. Bahkan, ia pernah bermain bersama striker tersebut di empat tim berbeda, termasuk Timnas Brasil yang bersinar di Piala Dunia di Korea Selatan dan Jepang pada 2002.
Sang penyerang legendaris ini tak terhentikan di puncak kariernya, menyabet Sepatu Emas di turnamen tersebut serta menyiksa para bek di Spanyol di Madrid dan sebelumnya di Barcelona. Secara mengejutkan, ia tidak pernah menjuarai Liga Champions, tetapi berhasil meraih Piala Winners Eropa saat berada di Camp Nou pada 1997.
Carlos memuji Ronaldo dan gaya bermainnya yang menurut banyak orang menjadikannya pemain nomor sembilan terbaik sepanjang masa.
"Ronaldo adalah pemain top. Sangat cepat dan sangat cerdas. Dia adalah contoh bagi para pemain muda, bagi saya dia adalah pemain nomor satu. Bermain bersamanya di Real Madrid dalam waktu yang begitu lama sungguh ajaib," kata Carlos.
Diego Maradona
Lionel Messi sering masuk dalam daftar pemain terbaik sepanjang masa versi kebanyakan mantan pemain. Namun, legenda Barca itu tak masuk dalam tiga besar pilihan Carlos.
Carlos memilih legenda Argentina lainnya, Diego Maradona.
Diego Maradona tak tertandingi di masa keemasannya dan sangat menarik untuk ditonton berkat kemampuan dribel dan kecerdasannya dalam bermain sepak bola. Kecemerlangannya terlihat jelas dalam kemenangan Argentina di Piala Dunia 1986, dan bahkan Carlos menepis rivalitas kedua negara Amerika Selatan tersebut.
Carlos menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan FourFourTwo mengapa Maradona adalah idolanya.
"Dia sosok yang kuat, pemimpin yang hebat, dan senang bermain sepak bola. Dia selalu, dan akan selalu, menjadi referensi saya. Orang-orang bertanya apakah itu aneh, tetapi saya belum pernah melihat Pele bermain, hanya melihat gambarnya. Saya juga pernah bermain melawan Maradona, dan dia luar biasa," kata Carlos.
Zinedine Zidane
Mantan rekan setim Carlos di Real Madrid lainnya dan pemain yang benar-benar sesuai dengan label Galactico adalah Zinedine Zidane. Gelandang Prancis ini adalah talenta kelas dunia, salah satu pemain paling berbakat dalam penguasaan bola.
Zidane menguasai lini tengah Los Blancos dengan apik, memilih pemainnya dengan umpan akurat sekaligus menunjukkan kemampuannya mencetak gol. Tendangan volinya melawan Bayer Leverkusen di final Liga Champions 2002 akan selamanya dikenang sebagai salah satu gol termanis dalam sepak bola.
Carlos memainkan peran penting dalam gol tersebut. Ia membantu Zidane dengan umpan silang yang ia sebut buruk tetapi "sempurna. Sempurna adalah cara ia menggambarkan pahlawan Piala Dunia 1998 Prancis yang menyundul dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Brasil di final.
"Dia sungguh ajaib. Dunia berhenti sejenak untuk melihat Zidane bermain," imbuh Carlos.
Sumber: Give Me Sport