Bacary Sagna: Kehilangan Jota Bisa Lumpuhkan Liverpool jika Tak Dibicarakan

Belajar dari pengalaman pahit, Bacary Sagna ajak pemain Liverpool bicara soal duka atas meninggalnya Diogo Jota.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 18 Juli 2025, 17:45 WIB
Para pemain Preston dan Liverpool mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang mendiang striker Portugal nomor punggung 20 Liverpool, Diogo Jota, dalam pertandingan persahabatan pramusim antara Preston North End dan Liverpool di Stadion Deepdale, Preston, Inggris barat laut, pada 13 Juli 2025. (Oli SCARFF/AFP)

Bola.com, Jakarta - Mantan bek Arsenal dan Timnas Prancis, Bacary Sagna, menyarankan agar para pemain Liverpool tidak memendam kesedihan mereka atas meninggalnya Diogo Jota, dan mulai terbuka dalam menyikapi duka.

Menurutnya, langkah itu bisa membantu proses penyembuhan emosional dalam situasi kehilangan seperti ini.

Advertisement

Liverpool memulai musim baru dalam suasana berkabung setelah Jota dan sang adik, Andre Silva, tewas dalam kecelakaan mobil tragis pada 3 Juli di Zamora, Spanyol.

Kepergian mendadak Jota mengejutkan publik sepak bola dan meninggalkan luka mendalam di ruang ganti The Reds.


Pentingnya Melepas Beban Emosi

Bacary Sagna. Bek kanan Prancis yang telah memperkuat Arsenal selama 7 musim mulai 2007/2008 ini dilepas secara gratis ke Manchester City pada awal musim 2014/2015. Hal ini terjadi lantaran pihak Arsenal tidak menawarkan kontrak baru hingga habisnya masa kontrak. (AFP/Adrian Dennis)

Sagna, yang juga pernah mengalami kehilangan serupa saat sang kakak, Omar, meninggal dunia pada Februari 2008, mengungkapkan bahwa duka itu sangat memengaruhi performanya saat masih memperkuat Arsenal.

"Mereka (pemain Liverpool) perlu memprosesnya. Mereka perlu terbuka," ujar Sagna kepada CNN.

"Kesalahan yang saya buat adalah menutup diri dan mencoba untuk tidak membicarakannya. Itu membuat saya semakin terpuruk."

"Dalam sepak bola, Anda harus bisa melepas beban emosi jika ingin tampil maksimal. Jangan lupakan siapa Jota. Ingat dia, rayakan hidupnya. Gunakan energi itu untuk menjadi lebih kuat dan bermain untuknya," lanjutnya.

Sagna mengenang masa-masa berat ketika bergabung dengan Arsenal di musim keduanya pada 2008, tepat setelah kepergian sang kakak. Ia mengaku pikirannya tak sepenuhnya hadir di lapangan.

"Saya tahu bagaimana rasanya. Para pemain Liverpool mungkin juga mengalami hal serupa. Di ruang ganti, di meja makan, bahkan di bus tim, akan ada satu tempat kosong yang biasanya diisi Jota. Itu bukan hal mudah untuk dijalani," ujarnya.


Performa Menurun

Bek kanan untuk Manchester City, Bacary Sagna, pernah tampil percaya diri dengan gaya rambut ikalnya yang dibelah tengah. Bahkan pesepakbola asal Prancis ini mewarnai rambutnya dengan warna gold. (FRANCK FIFE/AFP)

Lebih lanjut, Sagna mengatakan bahwa rasa duka membuat pikirannya lumpuh secara emosional.

"Rasanya seperti masuk ke dunia yang asing. Saya tak tahu apa yang saya lakukan. Otak saya lumpuh. Saya berjalan ke tempat latihan tanpa menyadari bagaimana saya sampai di sana," katanya.

Ia juga mengakui bahwa performanya menurun drastis usai peristiwa itu.

"Saya kecewa dengan diri sendiri. Dari yang awalnya mungkin menjadi bek kanan terbaik, saya tiba-tiba tampil rata-rata. Orang-orang menilai tanpa tahu apa yang sebenarnya saya alami karena saya memilih bungkam."


Belajar dari Pengalaman Sagna

Pemain Liverpool, Diogo Jota (kiri), menjadi pahlawan dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspur kali ini. Blunder yang dilakukan pemain Tottenham tidak disia-siakan oleh Diogo Jota untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan. (AP Photo/Jon Super)

Namun, titik balik datang saat ia akhirnya berbicara dengan ahli psikologi olahraga di Arsenal. Di situlah ia merasakan kelegaan yang selama ini tidak pernah ia temukan.

"Saya awalnya skeptis dengan psikolog. Tapi, ternyata mereka justru memberi pemahaman, bukan sekadar nasihat dari buku. Mereka membuat saya merasa didengarkan, dimengerti," tuturnya.

"Kami bicara banyak hal, tentang hidup, tentang masa lalu, dan untuk pertama kalinya, saya merasa 'ringan'. Saya menyesal tidak membuka diri lebih cepat."

Sagna pun berharap para pemain Liverpool bisa belajar dari pengalamannya, dan tidak menghindari perasaan mereka.

"Penting untuk punya keberanian berbicara. Jangan sepelekan kekuatan dari berbagi rasa duka," katanya.

 

Sumber: TNT Sports

Berita Terkait