Di Tengah Duka Mendalam, Mampukah Liverpool Pertahankan Gelar Liga Inggris?

Liverpool tatap musim baru Liga Inggris dengan luka mendalam setelah kepergian tragis Diogo Jota. Mampukah mereka mempertahankan gelar?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 26 Juli 2025, 12:15 WIB
Para pemain Preston dan Liverpool mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang mendiang striker Portugal nomor punggung 20 Liverpool, Diogo Jota, dalam pertandingan persahabatan pramusim antara Preston North End dan Liverpool di Stadion Deepdale, Preston, Inggris barat laut, pada 13 Juli 2025. (Oli SCARFF/AFP)

Bola.com, Jakarta - Liverpool sedang menyongsong musim baru Premier League dalam suasana berkabung. Keberhasilan meraih gelar juara musim lalu kini tertutupi oleh duka mendalam atas meninggalnya Diogo Jota, sosok pemain yang dicintai rekan setim dan suporter.

Nomor punggung 20 milik Jota dipensiunkan dari seluruh level tim Liverpool sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Advertisement

Di ruang ganti, tempat loker miliknya kini kosongM menjadi pengingat sunyi akan sosok suami muda dan ayah dari tiga anak yang meninggal bersama saudaranya, Andre Silva, dalam insiden tragis yang mengguncang komunitas sepak bola.

Meski diliputi kesedihan, tim asuhan Arne Slot tetap harus melangkah.

Semangat "menangkan gelar ini untuk Diogo" perlahan mulai tumbuh di ruang ganti Anfield, meski masih terlalu dini untuk menebak dampaknya terhadap performa tim secara keseluruhan.


Perombakan Besar di Skuad Slot

Hugo Ekitike, rekrutan Liverpool di musim panas 2025 dari Eintracht Frankfurt. (Dok. liverpoolfc.com)

Liverpool bergerak aktif di bursa transfer musim panas dengan belanja lebih dari 300 juta paun (sekitar Rp6,5 triliun).

Satu di antara rekrutan terbesar adalah Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt dengan banderol sekitar 80 juta paun (Rp1,7 triliun). Penyerang berusia 23 tahun itu mencetak 22 gol musim lalu dan dinilai memiliki prospek cerah dalam satu dekade ke depan.

Ekitike kemungkinan akan menggantikan Darwin Nunez, yang bakal dilepas jika ada tawaran yang cocok.

Selain itu, The Reds mendatangkan playmaker muda Jerman, Florian Wirtz, bek kanan cepat Jeremie Frimpong, dan bek kiri energik Milos Kerkez dari Bournemouth.

Liverpool pun masih dikaitkan dengan bek Crystal Palace, Marc Guehi, dan sempat melirik wonderkid Ajax, Jorrel Hato, sebelum Chelsea masuk pembicaraan.

Namun, di tengah kekuatan baru ini, kepergian Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid meninggalkan lubang besar dalam distribusi bola dari lini belakang.


Opsi Taktik

Florian Wirtz, pemain Liverpool mulai musim 2025/26. (@LFC)

Wirtz, 22 tahun, disebut-sebut sebagai rekrutan paling menonjol. Dengan kreativitas, kelincahan, dan kontribusi gol serta assist yang impresif musim lalu (10 gol dan 14 assist di Bundesliga, enam gol di Liga Champions), ia diperkirakan akan mengisi peran No. 10 dalam formasi 4-2-3-1 Arne Slot.

Posisi ini bisa mengancam tempat Dominik Szoboszlai, yang tampil gemilang musim lalu.

Namun ada kemungkinan Slot mengulang pendekatan ala Roberto Firmino, menjadikan Wirtz sebagai false nine.

Dengan dukungan Mohamed Salah, Luis Diaz, Cody Gakpo, dan Szoboszlai, skema ini bisa menjadi alternatif dinamis jika Ekitike tak langsung nyetel.


Lini Tengah dan Pertahanan Jadi Titik Kritis

Gelandang Liverpool, Alexis Mac Allister, menyumbangkan satu gol saat timnya menang 2-0 atas Real Madrid pada laga kelima league phase Liga Champions musim ini di Stadion Anfield, Kamis (28/11/2024) dini hari WIB. (Peter Byrne/PA via AP)

Duet Ryan Gravenberch dan Alexis Mac Allister diprediksi tetap menjadi poros tengah andalan, dengan Wataru Endo sebagai pelapis. Di sisi lain, sektor pertahanan menjadi perhatian besar.

Jeremie Frimpong kemungkinan akan mengisi pos yang ditinggalkan Alexander-Arnold, meski gaya bermainnya lebih ofensif seperti winger. Sementara itu, Andy Robertson yang mulai menurun performanya akan bersaing dengan Milos Kerkez di sisi kiri.

Ketidakseimbangan ofensif di sektor fullback bisa menyulitkan Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate menghadapi serangan balik.

Dengan Jarell Quansah hengkang ke Leverkusen dan Joe Gomez kerap bermasalah dengan cedera, Liverpool butuh tambahan amunisi di jantung pertahanan. Di sinilah peran target seperti Marc Guehi menjadi penting.

Di bawah mistar, Alisson tetap jadi tembok kukuh, dengan Giorgi Mamardashvili, yang bersinar bersama Georgia di Euro lalu, siap menggantikan jika dibutuhkan.


Siapa Pesaing Terberat?

Pemain Liverpool, Diogo Jota (kiri) menjadi pahlawan dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspur kali ini. Blunder yang dilakukan pemain Tottenham tidak disia-siakan oleh Diogo Jota untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan. (AP Photo/Jon Super)

Arsenal diperkuat Viktor Gyokeres dan punya lini belakang solid. Manchester City juga diprediksi bangkit, meski gagal total di Piala Dunia Antarklub 2025.

Chelsea berpotensi jadi kuda hitam berkat talenta muda yang mulai matang, terutama Cole Palmer dan Moises Caicedo.

Meski begitu, Liverpool tetap menjadi unggulan utama untuk mempertahankan gelar, sesuatu yang belum mereka capai sejak era dominasi awal 1980-an.

Namun, apa pun hasil di akhir musim nanti, semuanya akan terasa kecil dibanding duka atas kepergian Diogo Jota. Namanya kini abadi dalam sejarah klub dan kenangan setiap orang yang pernah bermain bersamanya.

 

Sumber: ESPN

Berita Terkait