Bola.com, Jakarta - Banyak perubahan dilakukan Liverpool pada bursa transfer musim panas ini. Sejauh ini, empat pemain anyar telah resmi bergabung dengan nilai transfer yang tidak sedikit. Nama Alexander Isak pun masih terus dikaitkan dengan The Reds.
Satu di antara rekrutan paling disorot adalah Jeremie Frimpong, mantan andalan Bayer Leverkusen, yang datang bersamaan dengan Florian Wirtz.
Frimpong diplot sebagai pengganti Trent Alexander-Arnold yang telah hijrah ke Real Madrid.
Namun, menurut mantan bek legendaris Liverpool, Sami Hyypia, Frimpong memiliki karakteristik permainan yang cukup berbeda dibanding pendahulunya.
Dalam wawancara bersama CGTN Sports, Hyypia mengungkapkan bahwa Frimpong belum selevel Alexander-Arnold dalam hal umpan silang.
"Frimpong punya kekuatan yang berbeda dari Trent. Dia bukan pengumpan silang sebaik Trent," kata Hyypia.
Keunggulan Frimpong
Meski begitu, pria asal Finlandia itu menilai Jeremie Frimpong memiliki keunggulan tersendiri.
Kecepatannya dianggap sebagai senjata utama, terutama saat menyerang di area sepertiga akhir lapangan.
"Dia sangat cepat, itu kekuatan utamanya. Dalam situasi satu lawan satu, dia bisa melewati lawan dengan mudah. Di Leverkusen, dia bahkan diberi kebebasan untuk maju dan mencetak gol. Jadi, meski berbeda dengan Trent, kita perlu memahami keunggulannya dan membangun permainan yang memaksimalkan hal tersebut," lanjut Hyypia.
Beda Gaya, Sama Efektif?
Secara statistik, kemampuan Frimpong dalam memberikan assist memang masih di bawah Alexander-Arnold. Namun, perlu diingat bahwa bek asal Inggris itu memang dikenal sebagai satu di antara pengumpan terbaik di dunia, baik dalam crossing maupun passing secara umum.
Meski begitu, Frimpong juga terbukti punya kontribusi ofensif yang solid. Catatan assist-nya sepanjang karier sebagai bek kanan tetap impresif, dan bisa menjadi modal berharga bagi Liverpool di musim ini.
Dengan gaya bermain yang eksplosif dan naluri menyerang yang tajam, bukan tidak mungkin Frimpong akan menjadi senjata baru di sisi kanan Anfield, meski dengan pendekatan yang berbeda dari Alexander-Arnold.
Sumber: TBR Football