Bola.com, Jakarta - Manchester United mengalahkan Bournemouth 4-1 dalam Premier League Summer Series di Soldier Field, Chicago, dengan beberapa penampilan menonjol yang dipertontonkan.
Kemenangan ini membuat tim Ruben Amorim bersinar, dengan gol dari Rasmus Hojlund, Patrick Dorgu, Amad, dan Ethan Williams di tengah suasana kota Chicago yang basah karena hujan dan angin kencang, sementara klub juga terus berprogres di jendela transfer musim panas.
Kemenangan United tersebut juga menjaga mereka sebagai satu-satunya tim dengan rekor sempurna dalam turnamen Premier League Summer Series yang melibatkan empat tim, menjelang putaran final pertandingan di Atlanta pada hari Minggu nanti, serta berharap bisa menambah kekuatan skuad dengan pemain baru.
Berikut adalah lima poin penting dari kemenangan United di Chicago.
Gol Tepat Waktu dari Hojlund
Pada hari yang sama ketika United melakukan pendekatan untuk striker RB Leipzig, Benjamin Sesko, striker mereka saat ini, Hojlund, menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol pembuka, menurut laporan Mirror.
Hojlund mengalami kesulitan musim lalu dengan hanya mencetak 12 gol di semua kompetisi, sehingga United memprioritaskan mendatangkan striker yang sudah terbukti pada jendela transfer musim panas ini.
Sesko dan Ollie Watkins dari Aston Villa muncul sebagai target utama, terutama setelah kepergian Liam Delap ke Chelsea, Viktor Gyokeres ke Arsenal, dan Hugo Ekitike ke Liverpool.
Jika United berhasil mendatangkan Sesko atau Watkins, Hojlund bisa saja tergeser musim depan, yang mungkin berujung pada pindah atau dipinjamkan. Namun, komitmen dan etos kerja Hojlund tetap tak diragukan, meski belum konsisten dalam mencetak gol sebagai ujung tombak serangan United.
Shaw Tunjukkan Kelasnya
Setelah musim yang sebagian besar dihabiskan di bangku cadangan akibat cedera dan hanya bermain di 12 dari 60 pertandingan, kampanye mendatang sangat penting bagi Luke Shaw. Dimainkan sebagai bek tengah kiri, Shaw langsung tampil cemerlang dengan tekel tepat waktu merebut bola dari Antoine Semenyo ketika penyerang Bournemouth itu menyerang gawang United.
Shaw bermain dengan percaya diri meski sempat terjatuh setelah Semenyo menginjak kaki kirinya, dan berhasil memenangkan duel individunya. Penampilan luar biasanya memberikan angin segar bagi Amorim yang sebelumnya menyebut Shaw sebagai "kelas dunia" dalam wawancara tur dan berencana menjadikannya sosok kunci musim depan.
Mount Bikin Tanda
Mason Mount, yang juga bersemangat menunjukan dampak setelah dua musim terganggu cedera, mendapat tempat starter. Mount menunjukkan semangat dan determinasi tinggi, membangun kerja sama awal yang menjanjikan dengan Bruno Fernandes dengan beberapa umpan satu-dua sebelum tembakan kapten United itu berhasil ditepis.
Mount menjadi kunci gol pertama United pada menit ke-8 dengan pergerakan cerdiknya yang menarik defensor lawan keluar posisi sehingga memberikan ruang bagi Patrick Dorgu untuk mengoper ke Hojlund yang berhasil menyundul bola melewati penjaga gawang Bournemouth.
Pada menit ke-25, kecerdasan Mount melahirkan gol kedua United ketika ia melihat Dorgu berlari dan segera melakukan tendangan bebas cepat untuk diselesaikan ke gawang.
Performa Mount di babak pertama memberi sinyal bahwa dengan kebugaran yang baik, ia bakal jadi pemain penting untuk United musim depan.
Cunha Terlalu Lelah untuk Bermain
Amorim melakukan enam pergantian dari starting eleven yang menang 2-1 atas West Ham pada laga pembuka tur AS, dan yang paling mencolok adalah absennya Matheus Cunha, yang tidak masuk dalam skuad hari pertandingan karena merasa kelelahan sebelum menghadapi Bournemouth.
“Kami harus menilai semua pemain,” kata Amorim. “Kita harus berhati-hati dengan semua orang. Dia siap untuk pertandingan berikutnya. Matheus merasa sedikit lelah. Dia ingin bermain dan memberikan segalanya, tapi kami harus berhati-hati.”
Cuaca di Chicago
Soldier Field, stadion dengan kapasitas 61.000 kursi milik tim NFL Chicago Bears, hanya terisi setengah saat pertandingan United melawan Bournemouth dan juga pertandingan sebelumnya antara West Ham dengan Everton. Cuaca yang memburuk dengan angin kencang dan hujan deras, tanpa tempat berteduh di keempat tribun, membuat penonton semakin berkurang karena memilih pulang lebih awal.
Para penggemar yang bertahan mengenakan jas hujan untuk melindungi diri dari hujan yang terus menerus. Setelah pekan sebelumnya Chicago mengalami panas terik dengan suhu hingga hampir 40 derajat Celsius, para pemain mungkin menyambut gembira cuaca yang mirip dengan Manchester kali ini.