Saat Penjualan Chelsea Dekati Rp21 Triliun, Tottenham Sulit Jual Pemain di Era Bursa Transfer Baru

Tottenham Hotspur kesulitan untuk menjual pemain di bursa transfer musim panas 2025.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 02 Agustus 2025, 07:15 WIB
Liga Inggris - Chelsea Vs Tottenham (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Tottenham Hotspur menghadapi tantangan serius dalam bursa transfer musim panas ini, khususnya dalam hal menjual pemain.

Hingga awal Agustus 2025, klub London Utara itu belum melepas satu pun pemain tim utama, situasi yang memperumit ruang gerak pelatih baru Thomas Frank untuk melakukan perombakan skuad secara menyeluruh.

Advertisement

Keterbatasan aktivitas transfer ini tak lepas dari peringatan pimpinan klub, Daniel Levy, yang sejak Maret lalu menegaskan Spurs harus "beroperasi sesuai kemampuan keuangan."

Untuk tahun fiskal yang berakhir pada Juni 2024, Tottenham mencatat kerugian pasca-pajak sebesar 26,2 juta pound, memang menurun dari tahun sebelumnya, 86,8 juta pound, tapi tetap menjadi sinyal peringatan dalam kondisi finansial klub.


Harapan Baru Terkendala Masalah Lama

Son Heung-min (tengah) mengangkat trofi bersama para pemain Tottenham setelah menjuarai final Liga Europa 2024/2025 di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, Kamis (22/05/2025) WIB. Tottenham menang dengan skor 1-0 atas Manchester United. (AFP/Thomas Coex)

Sempat muncul rasa optimistis ketika Tottenham bergerak cepat mendatangkan Mohammed Kudus dari West Ham United senilai 55 juta pound dan bek muda Jepang, Kota Takai, dari Kawasaki Frontale.

Selain itu, peminjaman Mathys Tel dan Kevin Danso pun diubah menjadi kontrak permanen.

Namun, negosiasi rumit seputar Morgan Gibbs-White memperlambat momentum transfer masuk, yang sekaligus menyoroti masalah inti Spurs: mereka kesulitan menjual pemain.

Sejak final Liga Champions 2019, Tottenham menjadi klub dengan pengeluaran terbesar kelima di dunia dalam pembelian pemain, dengan investasi neto lebih dari 700 juta pound.

Namun, mereka hanya berada di peringkat ke-44 dalam hal pendapatan dari penjualan pemain.


Jumlah Penjualan yang Jauh dari Harapan

Para pemain Tottenham berkumpul di lapangan sebelum pertandingan final Liga Eropa UEFA antara Tottenham Hotspur dan Manchester United di stadion San Mames di Bilbao pada 21 Mei 2025. (CESAR MANSO/AFP)

Menurut data Transfermarkt, Spurs hanya memperoleh total 293,6 juta pound dari penjualan pemain sejak 2019.

Jumlah ini sangat bergantung kepada penjualan Harry Kane ke Bayern Munchen senilai 86,5 juta pound pada 2023, dengan potensi tambahan 8,5 juta pound dari klausul bonus.

Selain Harry Kane, hanya 12 pemain yang dijual dengan nilai transfer di atas 10 juta pound selama enam tahun terakhir.

Bahkan jika Kane dikeluarkan dari perhitungan, total penjualan Spurs hanya mencapai 66,4 juta pound, angka yang telah dilampaui Chelsea hanya dalam satu jendela transfer musim panas ini.

Chelsea telah mengumpulkan hampir 1 miliar pound dari penjualan pemain sejak 2019, sementara Spurs tertinggal, bahkan dari klub seperti Southampton, Leicester City, Leeds United, dan Bournemouth.


Dua Masalah Utama: Valuasi dan Timing

Ini menjadi gelar ketiga The Lilywhites di Liga Europa setelah sebelumnya menjadi pemenang pada 1972 dan 1984. (ANDER GILLENEA/AFP)

Laporan The Telegraph menyebutkan ada dua akar masalah mengapa Spurs kesulitan menjual pemain:

  1. Valuasi yang tidak realistis terhadap pemain mereka, membuat klub-klub lain enggan menawar atau melanjutkan negosiasi.
  2. Gagal menjual pemain pada waktu yang tepat, terbukti dari empat pemain inti final Liga Champions 2019 yang akhirnya hengkang secara gratis.

Dampaknya sangat terasa musim panas ini. Menurut pakar keuangan sepak bola Stefan Borson, Tottenham membutuhkan suntikan dana segar, baik dari penjualan pemain maupun dari pemilik saham, untuk bisa memperkuat tim.

“Daniel Levy tidak bisa menyuntikkan uang secara pribadi karena dananya tersimpan dalam bentuk saham,” ujar Borson dalam wawancara dengan White & Jordan.

“Satu-satunya sumber dana saat ini berasal dari Lewis Trust, bukan Joe Lewis secara langsung. Dan mereka tidak bisa menambah utang lagi,” lanjutnya.

Masalah yang dihadapi Spurs bukan sekadar regulasi Financial Fair Play (FFP), melainkan soal likuiditas murni: "Bagaimana mereka bisa membayar pemain baru kalau tidak punya uang tunai?"


Upaya Bertahan dan Masa Depan Pemain

Logo Tottenham Hotsppur (google.com)

Tottenham Hotspur kini mencoba mempertahankan aset mereka. Klub telah memperpanjang kontrak Son Heung-min secara otomatis untuk melindungi nilai jualnya.

Beberapa klub Arab Saudi seperti Al Ahli, Al Nassr, dan Al Qadsiah dilaporkan bersedia membayar 34 juta pound untuk Son, meskipun jumlah ini menurun tajam dari tawaran 51 juta pound yang sempat datang pada 2023.

Dua pemain lain, Yves Bissouma dan Richarlison, tetap dibawa dalam tur pramusim ke Asia meski klub terbuka terhadap tawaran penjualan.

Sumber: talkSPORT

Berita Terkait