Bola.com, Jakarta - Transfer pemain sepak bola selalu menjadi momen penuh risiko bagi klub-klub dunia. Meski dana besar telah digelontorkan, tak sedikit pemain yang gagal memenuhi ekspektasi dan justru menjadi beban finansial. Sejarah mencatat banyak transfer mahal yang berujung pada kegagalan, bahkan pemain sekelas peraih Ballon d'Or pun tak luput dari daftar tersebut.
Nama-nama besar seperti Leonardo Bonucci dan Antoine Griezmann menjadi contoh nyata betapa sulitnya memprediksi keberhasilan sebuah transfer. Kegagalan mereka mencerminkan kompleksitas pasar sepak bola modern dan menjadi pelajaran penting bagi klub-klub dalam mengambil keputusan.
Salah satu transfer yang paling berdampak adalah kepindahan Griezmann ke Barcelona. Dengan nilai 120 juta euro, transfer ini terjadi di tengah krisis keuangan klub dan berkontribusi langsung pada kepergian Lionel Messi dari Camp Nou.
Pada musim panas 2017, AC Milan melakukan perombakan besar dengan mendatangkan 12 pemain baru, termasuk Leonardo Bonucci dari Juventus seharga 40 juta euro. Namun, musim tersebut berubah menjadi mimpi buruk bagi Bonucci dan Milan. Ironisnya, satu-satunya gol Bonucci justru tercipta ke gawang mantan klubnya.
Fernando Torres, yang sempat bersinar bersama Atletico Madrid dan Liverpool, diboyong Chelsea dengan nilai 60 juta euro pada Januari 2011. Meski sempat meraih trofi Liga Champions, performanya tak pernah stabil. Ia hanya mencetak 45 gol dalam tiga setengah musim, menjadikan transfernya salah satu yang paling mengecewakan dalam sejarah Chelsea.
Manchester United juga mengalami nasib serupa saat mendatangkan Angel Di Maria dari Real Madrid dengan harga 75 juta euro pada 2014. Harapan besar tak terwujud, karena Di Maria hanya bertahan satu musim dan mencetak empat gol sebelum pindah ke PSG, di mana ia tampil jauh lebih konsisten.
Paul Pogba menjadi contoh lain dari transfer yang berujung ironi. Setelah sempat hengkang secara gratis, performanya melejit dan membuat MU membayar 105 juta euro untuk membawanya kembali pada 2016. Namun, Pogba kembali pergi secara cuma-cuma pada 2022 dan bergabung lagi dengan Juventus, sebelum akhirnya terkena sanksi doping dan kini bermain untuk AS Monaco.
Transfer Griezmann ke Barcelona menjadi sorotan utama. Selain gagal memenuhi ekspektasi di lapangan, transfer ini memperburuk kondisi finansial klub dan menjadi salah satu faktor utama yang membuat Barcelona tak mampu memperpanjang kontrak Messi. Griezmann hanya bertahan dua musim sebelum dipinjamkan kembali ke Atletico Madrid, menjadikan transfernya sebagai salah satu yang paling merugikan dalam sejarah sepak bola.