Akuatik Perebutkan 52 dari 320 Medali Emas, Indonesia Intip Peluang Ciptakan Sejarah di Olimpiade 2028

Akuatik Indonesia mengintip peluang menciptakan sejarah di Olimpiade Los Angeles 2028 mengingat banyaknya medali emas yang tersedia di cabang olahraga akuatik.

BolaCom | Muhammad Adi YaksaDiterbitkan 04 Agustus 2025, 19:00 WIB
Ketua Umum Federasi Akuatik Indonesia, Anindya Bakrie (tengah) bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo (kiri) dan Widiyanti Putri Wardhana pada acara pelatihakan pengurus baru yang digelar di Hote JS Luwansa, bilangan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (4/8/2025) sore WIB.

Bola.com, Jakarta - Akuatik Indonesia mengintip peluang menciptakan sejarah di Olimpiade Los Angeles 2028 mengingat banyaknya medali emas yang tersedia di cabang olahraga akuatik.

Ketua Akuatik Indonesia, Anindya Bakrie, mendapatkan kabar bahwa 52 dari 320 medali emas yang diperebutkan di Olimpiade 2028 dapat diraih lewat akuatik.

Advertisement

Anindya bersama kepengurusan Akuatik Indonesia periode 2025-2029 baru saja dilantik oleh Ketua KONI, Marciano Norman, di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada Senin (4/8/2025).

"Jumlah medali emas di akuatik itu sekitar 52 dari 320 emas. Jadi bisa dibilang 15-16 persen emas di Olimpiade 2028 ada di akuatik," ujar Anindya.

 


Indonesia di Olimpiade

Anindya Bakrie (kiri) resmi dilantik menjadi Ketua Umum Federasi Akuatik Indonesia oleh Ketua KONI, Marciano Norman (kanan) yang digelar di Hote JS Luwansa, bilangan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (4/8/2025) sore WIB.

Sepanjang sejarah keikutsertaan Olimpiade sejak 1952 di Helsinksi, Indonesia baru bisa mendulang 10 medali emas, yang mayoritas diberikan oleh cabor bulutangkis.

Bukan hanya Olimpiade 2028, Anin juga ingin Akuatik Indonesia untuk lebih banyak mempersembahkan medali di SEA Games 2025 Thailand dan Asian Games 2026 Prefektur Aichi dan Nagoya.

"Sekarang pada saat ini, kami belum menyumbangkan banyak medali. Nah, di sini lah, kenapa pada kepengurusan periode ketiga ini kami harus menyumbangkan banyak medali," ucap Anindya.

"Mulai bukan hanya di SEA Games, Asian Games, tapi tentunya sampai ke Olimpiade," tutur pria yang karib dipanggil Anin itu.

 


2 Atlet Andalan

Perenang Indonesia, Masniari Wolf (tengah) berkompetisi pada nomor 100 meter gaya punggung putri Kejuaraan Akuatik Dunia di Doha, Qatar, 12 Februari 2024. (AP Photo/Lee Jin-man)

Selain itu, informasi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) tentang dipertandingkannya 50 meter gaya dada, 50 meter gaya kupu-kupu, dan 50 meter gaya punggung di Olimpiade 2028 membuat Anindya makin percaya diri.

"IOC mengatakan bahwa Olimpiade 2028 ada 50 meter gaya dada, 50 meter gaya kupu-kupu, dan 50 meter gaya punggung," imbuh Anindya.

Anindya mengungkapkan dua atlet akuatik Indonesia, Felix Victor Ibrahim dan Masniari Wolf, dapat menjadi tulang punggung di Olimpiade 2028.

"Nah, ini yang kami nanti-nanti. Karena kebetulan pada saat ini kami mempunyai dua atlet yang cukup kuat di dua bidang itu, yaitu Felix Victor Ibrahim dan Masniari Wolf. Jadi kami harapkan bahwa mereka bisa berprestasi setinggi mungkin di Olimpiade 2028," terangnya.

Berita Terkait