7 Transfer yang Gagal Gara-gara Protes Fans: Cristiano Ronaldo hingga Paul Pogba Pernah Jadi Korbannya

Berikut ini tujuh transfer prospektif yang disetop karena protes penggemar, mulai dari bintang kelas dunia hingga pesepak bola paling tidak populer di generasinya.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 05 Agustus 2025, 08:30 WIB
Cristiano Ronaldo membela Manchester United dalam final Liga Champions 2007/08 menghadapai Chelsea 21 Mei 2008. EPA/SERGEI CHIRIKOV

Bola.com, Jakarta - Klub sepak bola tidak bisa dipisahkan dari suporter. Bahkan, terkadang keputusan-keputusan penting klub sangat dipengaruhi oleh sikap fans. 

Fans sepak bola sering dituding hanya peduli dengan kemenangan tim. Namun, dalam beberapa kesempatan, tekanan dari penggemar membuat klub seperti Liverpool, Manchester United, dan PSG berpikir dua kali untuk merekrut pemain baru.

Advertisement

Suporter juga terkadang bisa membuat klub menjual pemain dalam tim karena gelombang protes dan lain-lain. Di sisi lain, ada juga kasus seorang pemain memutuskan untuk bertahan di klub setelah protes penggemar tentang keinginannya hengkang. 

Berikut ini tujuh transfer prospektif yang disetop karena protes penggemar, mulai dari bintang kelas dunia hingga pesepak bola paling tidak populer di generasinya.


Marko Arnautovic

Penyerang Bologna, Marko Arnautovic berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Inter Milan selama pertandingan lanjutan Liga Serie A Italia di stadion Renato Dall'Ara di Bologna, Italia, Kamis (28/4/2022). Bologna menang atas Inter Milan dengan skor tipis 2-1. (Massimo Paolone/LaPresse via AP)

Keputusasaan Manchester United untuk memboyong striker baru pada musim panas 2022 memicu langkah mendekati pemain Bologna, Marko Arnautovic. Tawaran dari MU sebesar £7 juta ditolak oleh Bologna.

Meskipun Arnautovic sangat ingin pindah, fans MU terkejut dengan prospek kepindahan pemain Austria tersebut ke Old Trafford.

Arnautovic tidak hanya semakin dewasa, tetap  juga terlibat dalam serangkaian insiden rasial sepanjang kariernya. Alhasil, beberapa fans langsung mengirim email kepada CEO MU, Richard Arnold, sebagai bentuk protes.

Kepindahan itu bahkan mencapai hal yang mustahil dan membuat Gary Neville terdiam.

"Saya tidak tahu, saya tidak punya komentar," kata Neville kepada Sky Sports ketika ditanya tentang pendekatan MU terhadap Arnautovic.

"Saya punya komentar tentang segalanya di dunia, kecuali Manchester United yang mencoba merekrut Marko Arnautovic. Saya tidak punya komentar apa pun."

Manchester United diam-diam menghentikan upaya mendapatkan Arnautovic tak lama setelah itu.


Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo untuk pertama kalinya tampil pada laga pramusim Manchester United melawan Rayo Vallecao yang berlangsung di Old Trafford, Minggu (31/07/2022). Sebelumnya, sang pemain diisukan akan hengkang dari Setan Merah pada bursa transfer musim panas 2022/2023. Pada laga ini, Ronaldo diturunkan sebagai starter oleh pelatih Erik ten Haag namun kemudian digantikan oleh Amad Diallo pada 45 menit babak pertama. Sementara itu, laga berakhir dengan skor 1-1. (AFP/Nigel Roddis)

Ronaldo menghabiskan dua dekade terakhir mendorong dirinya melewati batasan dengan mencetak gol demi gol.

Namun, tak banyak klub yang mendekatinya ketika Ronaldo menyatakan ingin meninggalkan Manchester United pada 2022. 

Manajer Chelsea, Thomas Tuchel, menolak kesempatan merekrut pemain Portugal itu sebagai penyerang utamanya. Bayern Munchen merilis dua pernyataan yang menjauhkan diri dari pemain berusia 37 tahun itu.

Klub Raksasa La Liga, Atletico Madrid, sempat dikaitkan dengan Ronaldo. Namun para pendukung mereka justru menentang keras perekrutan pemain yang pernah mengganggu saat bermain untuk rival sekota, Real Madrid.

"Mengingat kemungkinan merekrut Cristiano Ronaldo, jika itu lebih dari sekadar rumor tanpa dasar, kami menyatakan penolakan mutlak kami terhadap kemungkinan ia bergabung dengan klub kami," demikian pernyataan dari Union Internacional de Penas Atletico de Madrid.

"Pemain yang disebutkan di atas merupakan antitesis dari nilai-nilai yang menjadi ciri khas Atleti kami, seperti usaha, kemurahan hati, kesederhanaan, dan kerendahan hati dari mereka yang ingin mempertahankan nilai-nilai kami."

"Bahkan dalam kasus hipotetis yang sangat tidak mungkin bahwa seorang pemain yang sedang mengalami penurunan performa seperti Cristiano Ronaldo dapat menjamin kami sebuah trofi, kami tidak akan menerima perekrutannya."

Para penggemar Atleti mengibarkan spanduk anti-Ronaldo dalam pertandingan persahabatan melawan Numancia. Transfer itu tidak pernah terwujud. 

 


Steven Gerrard

5. Steven Gerrard (Liverpool) – Pria asal Inggris ini merupakan gelandang yang mempunyai tendangan keras dan terukur. Meski gagal meraih gelar Liga Inggris tapi dia berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions untuk Liverpool. (AFP/Paul ELlis)

Gerrard ingin hengkang dari Liverpool dan bergabung dengan Chelsea pada 2005. Tetapi kemudian mempertimbangkannya kembali setelah Kopites mulai membakar kausnya di jalanan Merseyside. 

Transfer itu juga tidak pernah terjadi. 


Paul Pogba

4. Paul Pogba - Tidak mendapatkan tempat di Manchester United membuatnya memutuskan hijrah ke Juventus pada tahun 2012. Sukses bersama Si Nyonya Tua membuatnya kembali ke MU dengan status pemain termahal dunia. (AFP/Oli Scarff)

Pogba kerap dikaitkan dengan kepindahan dari Manchester United selama periode keduanya di klub tersebut.

Namun, kemampuannya yang luar biasa dan medali juara Piala Dunia tidak berarti apa-apa bagi para penggemar PSG yang marah pada 2021.

Dengan rumor yang beredar tentang tawaran sebesar £43 juta untuk pemain Prancis tersebut, sekelompok pendukung PSG memasang spanduk di luar tempat latihan klub dan Parc des Princes.

Spanduk tersebut bertuliskan: 'Pogba, kau harus mendengarkan ibumu. Dia tidak menginginkanmu di sini, kami juga tidak'.

Sang gelandang berasal dari kota Lagny-sur-Marne, yang berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota Paris. Tetapi ia dilaporkan sebagai penggemar Marseille dan itu membuat para pendukung PSG memprotes potensi transfer apa pun.

Pogba bertahan di MU sebelum kembali ke Juventus dengan status bebas transfer pada 2022.


El Hadji Diouf

El Hadji Diouf. Striker Senegal yang kini berusia 41 tahun dan telah pensiun pada Januari 2016 bersama Sabah FC ini pernah membela Blackburn Rovers pada tengah musim 2008/2009 hingga akhir musim 2010/2011 setelah sebelumnya pernah berseragam Bolton, Sunderland dan Liverpool. West Ham pun tertarik mendatangkannya pada awal musim 2011/2012, namun proses transfernya menjadi berlarut-larut hingga El Hadji Diouf sempat berstatus tanpa klub. Proses transfer pun akhirnya gagal total akibat penolakan fans garis keras The Hammers yang mengaggap sang pemain memiliki perilaku yang buruk di lapangan, seperti sering melakukan diving. Pada Oktober 2011 ia akhirnya berlabuh ke Doncaster Rovers. (AFP/Andrew Yates)

El Hadji Diouf diving, meludah, hingga mengejek lawan yang cedera. Masih menjadi misteri mengapa Diouf dibenci hampir semua orang selama  bermain di Inggris.

Namun, bukan berarti Sam Allardyce, yang merekrut mantan pemain Senegal itu di Bolton dan Blackburn, tidak membawanya ke uji coba di West Ham pada 2011.

Ditanya tentang kemungkinan reaksi di Upton Park, Allardyce merespons dengan yakin. 

“Karena sebagian besar penggemar telah mengaguminya di mana pun ia bermain, mereka akan menyukainya," kata Allardyce. 

“Dioufy adalah pemain berkualitas yang akan dihargai oleh penggemar West Ham jika mereka melihatnya.”

The Hammers saat itu berada di kasta Championship.  Tetapi fans memutuskan lebih suka menonton Freddie Piquionne berjuang keras di lini depan daripada melihat Diouf menodai seragam merah marun dan biru yang terkenal itu.

Ia tidak ditawari kontrak. “Tentu saja saya harus mempertimbangkan situasi di klub dengan para penggemar," kata Allardyce. 

Penyerang kontroversial itu menandatangani kontrak dengan Leeds asuhan Neil Warnock pada tahun tersebut, sebuah kombinasi yang tampaknya tepat.


Joey Barton

Joey Barton. Gelandang Inggris yang kini berusia 39 tahun dan telah pensiun pada Juni 2018 bersama Burnley ini pernah membela Queens Park Rangers selama 1 musim pada 2011/2012 setelah sebelumnya berseragam Newcastle United. West Ham United pun tertarik mendatangkannya pada awal musim 2012/2013, namun proses transfernya gagal akibat adaya penolakan dari para fans The Hammers yang menganggap sang pemain penuh dengan rekam jejak negatif kala memperkuat Newcastle United. Saat ini Joey Barton menjabat sebagai manajer tim Bristol Rovers sejak Februari 2021. (AFP/Adrian Dennis)

Ketika mengetahui rumor Joey Barton akan bergabung ke West Ham United pada 2015, para penggemar bersatu menentang kemungkinan gelandang tersebut melontarkan kata-kata kasar dan menyerang rekan satu timnya.

West Ham sangat ingin mendatangkan gelandang tersebut setelah dilepas oleh QPR dan bahkan telah menjadwalkan pemeriksaan medis sebelum ada protes dari para penggemar.

“Saya ingin mendoakan yang terbaik bagi klub ini ke depannya,” kata Barton setelah kepindahan itu dibatalkan.

“Tidak ada perasaan kesal.”

Ia bersikap kurang diplomatis dalam sebuah wawancara dengan The Mirror sebulan kemudian.

“Kemampuan bermain saya cukup baik untuk bertahan di liga itu. Tetapi orang-orang kemudian mulai mengkhawatirkan beban dan bagaimana saya akan berkontribusi pada tim atau bagaimana saya akan bereaksi jika saya tidak bermain, yang merupakan kemalasan bagi merekam," sergah Barton. 

Dalam otobiografinya pada 2016, ia curhat. “Sejumlah kecil penggemar West Ham yang vokal bereaksi seolah-olah mereka akan diperkuat oleh seorang pembunuh berantai.”

“Begitulah hidup dan tidak ada kepahitan di pihak saya,” tambahnya dengan tidak meyakinkan.

 


Lee Bowyer

3. Lee Bowyer - Pendukung Newcastle United pasti tak asing dengan nama yang satu ini. Gelandang lincah tersebut memutuskan pensiun di sepakbola dan beralih profesi sebagai Pemancing profesional. (AFP/Ian Kington)

Pada 2002, era ketika internet masih menggunakan dial-up dan merokok masih diperbolehkan di pub, Bowyer adalah salah satu gelandang pencetak gol terbaik di Liga Inggris dan hampir terpilih masuk skuad Timnas Inggris.

Maka, ketika ia mengajukan permintaan transfer ke Leeds United, tidak mengherankan jika Liverpool mengajukan tawaran sebesar £9 juta untuk jasanya.  The Whites, yang sedang kesulitan keuangan, langsung menyambut hangat tawaran tersebiut. 

Keterlibatannya dalam persidangan yang dipublikasikan secara luas terkait serangan terhadap seorang mahasiswa Asia di Leeds meningkatkan kontroversi seputar kepindahannya ke Anfield. 

Kepindahan itu akhirnya gagal dan Liverpool merilis pernyataan. 

"Manajer Gerard Houllier tidak yakin pemain tersebut memiliki rasa lapar atau hasrat untuk bermain untuk klub, kualitas yang penting bagi setiap pemain Liverpool," tulis Liverpool. 

Sumber: Planet Football

Berita Terkait