11 Pesepak Bola Top yang Menolak Main untuk Klubnya, Cristiano Ronaldo yang Paling Bikin Heboh

Tak hanya Cristiano Ronaldo, sejumlah pemain bintang juga pernah menolak untuk bermain dengan klubnya.

BolaCom | Choki SihotangDiperbarui 14 Agustus 2025, 12:06 WIB
Manchester United mengawali Liga Inggris 2022/2023 dengan menelan dua kekalahan. Salah satu penyebabnya adalah menurunnya performa penyerang andalan mereka, Cristiano Ronaldo. Beberapa kali dikabarkan akan hengkang hingga perseteruannya dengan Erik Ten Hag, membuat dirinya harus bermain dari bangku cadangan. Padahal, pada musim lalu, Ronaldo mampu mengemas 18 gol di Liga Inggris. (AFP/Lindsey Parnaby)

Bola.com, Jakarta - Selalu saja ada drama di sepak bola. Tak di dalam lapangan, tak di luar lapangan, sepak bola kerap hadir dengan ragam kisah.

Salah satunya adalah tentang perseteruan pemain dengan klubnya sendiri. Emosi terkuras habis dan menjadi topik perbincangan dunia karena menyangkut para pesepak bola top.

Advertisement

Dunia pastinya masih ingat pertikaian Cristiano Ronaldo dengan mantan klubnya, Manchester United.  Sang superstar akhirnya memutuskan meneruskan karier ke Arab Saudi.

Masih segar dalam ingatan bagaimana Cristiano Ronaldo membuat keputusan kontroversial ogah bermain saat pertandingan Premier League kontra Tottenham Hotspur.

Ulah Cristiano Ronaldo kontan membuat para penggemar dan pakar kaget. Kejadian itu mengingatkan banyak pihak terkait dinamika kompleks antara pemain dengan klubnya.

Tak hanya Cristiano Ronaldo, sejumlah pemain bintang juga pernah menolak untuk bermain dengan klubnya.


Kiper: Aaron Ramsdale (Sheffield United)

Aaron Ramsdale. Kiper berusia 24 tahun yang sejak awal musim 2021/2022 hijrah ke Arsenal usai Sheffield United terdegradasi ke Championship ini tercatat baru mengoleksi 3 caps berssama Timnas Inggris dengan torehan 2 kali clean sheet dan kebobolan 4 gol. Serupa dengan Nick Pope, dalam ajang UEFA Nations League 2022 ia juga dipercaya mengawal gawang Three Lions dalam 2 laga. Besar kemungkinan mereka berdua yang akan dipertimbangkan oleh Gareth Southgate untuk menjadi kiper utama Inggris di Qatar nanti. (AFP/IK Images/Ian Kington)

Aaron Ramsdale menolak berlatih atau bermain setelah Sheffield United menolak beberapa tawaran dari klub-klub lain. 

Ia menceritakan tentang kondisi itu kepada kanal YouTube Ben Foster pada Desember 2021, seperti dikutip The Mirror.

"Ada tawaran yang masuk dan Sheffielf menolaknya. Biasanya jika Anda tidak mendapatkan kesempatan, Anda akan diberi kontrak baru. Kontrak baru itu belum pasti, tapi itu normal," kata Ramsdale. 

"Jadi kami bilang begitu, dan seseorang di klub, saya tidak akan menyebut nama, berkata 'kami tidak memintanya mengurangi gaji ketika dia kebobolan di awal tahun lalu'." 

"Saat itulah saya pada dasarnya berkata  tidak akan bermain melawan West Brom. Saya tidak berlatih selama dua hari pertama minggu itu, Senin dan Selasa. Manajer berkata 'dia akan baik-baik saja, dia akan bermain'."

"Hari Selasa tiba dan saya berkata tidak akan bermain. Pada hari Rabu, saya tidak masuk skuad dan kemudian 10 menit sebelum kick-off, saya sudah dalam perjalanan ke Arsenal," imbuh dia. 


Bek: William Gallas (Chelsea)

William Gallas - Gallas menjadi salah satu legenda Chelsea yang bermain pada tahun 2001-2006. Selama lima tahun berseragam Chelsea, Gallas menyumbangkan dua titel Liga Inggris, satu Piala Liga, dan Community Shield. (AFP/Odd Andersen)

Dalam sebuah pernyataan sensasional, Chelsea menuduh William Gallas menolak bermain dan mengancam akan mencetak gol bunuh diri diturunkan. 

Gallas memastikan kepindahannya ke Arsenal tak lama setelah itu. Ia kemudian membantah klaim tersebut dan menuduh Chelsea kurang berkelas.

"Awalnya ia menolak bermain melawan Liverpool di semifinal Piala FA musim lalu untuk memaksakan kenaikan tawaran kontrak," tulis Chelsea dalam pernyataan tentang Gallas, seperti dikutip dari Sky Sports. 

"Sebagaimana yang kini terdokumentasi dengan baik, ia menolak bergabung ke tim di Los Angeles selama pramusim."

"Ia kemudian mengancam bahwa jika dipaksa bermain, atau jika ia didisiplinkan dan dihukum secara finansial karena pelanggaran aturan, ia dapat mencetak gol bunuh diri atau diusir keluar lapangan, atau melakukan kesalahan yang disengaja."


Bek: Sebastien Squillaci (Sevilla)

Bek Sevilla, Sebastien Squillaci merayakan gol pertamanya ke gawang Stuttgart dalam penyisihan Grup G Liga Champions yang digelar di Mercedez-Benz Arena, 20 Oktober 2009. Sevilla unggul 3-1. AFP PHOTO DDP / SASCHA SCHUERMANN

Menurut bek Sevilla, Julien Escude, Sebastien Squillaci seharusnya bermain melawan Braga di Liga Champions, tetapi mengundurkan diri sesaat sebelum kick-off.

“Ketika pelatih memberikan arahan kepada timnya, Sebastien sudah menjadi starter, tetapi ada perubahan susunan pemain. Kemudian, kami tahu Sebastien menolak bermain. Saya pribadi agak terkejut, tetapi ini memang hal yang biasa dalam sepak bola. Saya rasa dia ingin pergi," kata Escude, seperti dikutip Football365

Squillaci kemudian memutuskan tidak bermain karena tidak ingin terikat jika kepindahannya ke Arsenal terwujud. Ia pindah tak lama setelah itu.


Bek: Marcos Rojo (Sporting CP)

Marcos Rojo. Bek tengah berusia 32 tahun yang sejak tengah musim 2020/2021 membela Boca Juniors ini sebelumnya berseragam Manchester United selama 6,5 musim. Ia didatangkan MU dari Sporting Lisbon pada awal musim 2014/2015 dengan nilai transfer 20 juta euro. Tak mampu menampilkan aksi terbaiknya, ia pun gagal menjadi pilihan utama selama berseragam MU meski mampu meraih beberapa trofi untuk Setan Merah. Total ia tampil dalam 122 laga di semua ajang dengan torehan 2 gol dan 4 assist. (AFP/Paul Ellis)

Marcos Rojo mengaku mogok kerja saat masih bermain di Sporting setelah mengetahui ketertarikan Manchester United.

"Saya sangat terkejut ketika diberi tahu bahwa Manchester United ingin membeli saya," kata Rojo kepada Daily Mail pada 2004. 

"Saya sedang di Portugal ketika agen memberi tahu saya. Ia meminta saya untuk tetap tenang, tetapi saya tidak bisa. Saya mulai menjalani mimpi ini. Saya tidak bisa memikirkan hal lain. Saya menghubunginya setiap hari, tetapi ketika transfer tampaknya tidak akan terjadi, saya menolak untuk bekerja sama dengan Sporting."

"Saat itulah Juan Sebastian Veron berperan dalam proses tersebut. Ia seperti ayah yang tegas bagi saya, memarahi saya."

"Suatu hari, Veron menelepon ketika saya menolak berlatih dengan Sporting dan berkata, 'Jangan keras kepala. Jika Manchester United menginginkan seorang pemain, mereka tidak akan membiarkanmu lolos.' Maka saya kembali dan transfer pun berlanjut."


Sayap kanan: Naby Keita (Werder Bremen)

Satu lagi pemain Liga Inggris yang bernostalgia ke Liga Jerman pada 2023/2024 setelah Granit Xhaka adalah Naby Keita. Membela Liverpool sejak 2018/2019 setelah didatangkan dari RB Leipzig, Naby Keita akhirnya pulang kampung ke Liga Jerman untuk bergabung dengan Werder Bremen. Ia dikontrak hingga tiga tahun ke depan dengan status bebas transfer. (werder.de)

Mantan pemain Liverpool, Naby Keita, terlibat dalam situasi sulit dengan Werder Bremen. Dalam pertandingan terakhir Bundesliga melawan Bayer Leverkusen yang sedang berjuang meraih gelar juara, kalah 0-5, direktur olahraga mereka mengklaim bahwa pemain internasional Guinea itu menolak naik bus setelah mengetahui tidak akan masuk dalam susunan pemain inti.

Meskipun telah merilis pernyataannya sendiri, yang menyatakan tidak bersalah, klub tetap melarangnya bermain selama sisa musim. Keita juga didenda besar dan diberi tahu tidak akan lagi berlatih bersama tim atau berada di ruang ganti pemain senior.


Gelandang: Javier Mascherano (Liverpool)

Luapan emosi gelandang Liverpool, Javier Mascherano setelah dilanggar pemain Wigan Athletic pada laga Liga Inggris 2007/2008 di Anfield Stadium, Liverpool (2/1/2008). Javier Mascherano yang pensiun pada November 2020 bersama Estudiantes tercatat hanya 2,5 musim membela Liverpool. Sempat berstatus pinjaman dari West Ham selama setengah musim pada 2006/2007, ia lantas dipermanenkan The Reds pada 2008/2009. Ia total tampil dalam 139 laga di semua ajang dengan torehan 2 gol dan 7 assist. (AFP/Andrew Yates)

Javier Mascherano menolak bermain melawan Manchester City pada 2010, setelah Liverpool menolak tawaran Barcelona yang ingin meminangnya. 

"Ada kesepakatan di antara kami bahwa jika Liverpool menerima tawaran yang layak untuk saya, saya akan diizinkan pergi. Kami telah membicarakan perpanjangan kontrak, tetapi tampaknya para direktur tidak peduli dengan saya," kata Mascherano kepada FourFourTwo pada 2021. 

"Pada pramusim setelah Rafa Benitez pergi, Roy Hodgson datang. Kami mengadakan pertemuan dengan direktur pelaksana, Christian Purslow, yang memberi tahu saya bahwa saya boleh pergi jika ada tawaran bagus. Lalu ada tawaran yang diajukan, tetapi Liverpool tidak peduli."

"Saya cukup marah karena mereka tidak menepati janji. Menolak bermain di City adalah cara saya menunjukkan kekesalan. Saya telah memberi tahu klub bahwa saya ingin pergi karena alasan keluarga, jadi saya sangat kesal karena harus bertindak seperti itu. Tidak ada pilihan lain – jika tidak, Liverpool tidak akan menepati janji mereka."


Gelandang: Paul Scholes (Manchester United)

Paul Scholes didenda gaji dua pekan setelah menolak bermain untuk Manchester United melawan Arsenal di Piala Liga.

Gelandang berwajah pucat itu kemudian mengungkapkan penyesalannya. "Saat itu Arsenal bertandang di ajang Piala FA. Kami baru saja melawan Liverpool sehari sebelumnya, dan dia tidak memasukkan saya. Pada masa itu, saya bodoh, masih muda, dan mungkin merasa lebih penting daripada yang sebenarnya," kata Paul Scholes, seperti dilansir Mirror

"Kami juga kalah 0-2 dalam pertandingan itu dan tidak ada tanda-tanda dia akan memasukkan saya, dan saya pikir seharusnya dia melakukannya. Tapi saya merasa dia mencoba memancing saya dan mencoba menyimpan saya untuk pertandingan malam berikutnya, yang pada dasarnya adalah pertandingan cadangan."

"Seingat saya, kami berangkat dari stasiun Stockport. Saya berkendara ke sana untuk menemui Ferguson dan bilang kepadanya, 'Saya tidak mau pergi'. Sampai hari ini saya masih menyesalinya."

"Dia mendenda saya gaji seminggu, mungkin dua pekan. Saya cukup beruntung hanya karena itu. Kalau dipikir-pikir sekarang, mungkin itu pelanggaran yang bisa membuat saya dipecat, begitulah."


Sayap Kanan: Raheem Sterling (Liverpool)

Pada musim 2015/16, Raheem Sterling direkrut Manchetser City dari Liverpool dengan nilai £57,33 juta. Ia pernah bergabung ke akademi Queens Park Rangers sebelum akhirnya pindah ke akademi Liverpool pada era Rafael Benitez pada 2010 silam. (AFP/Paul Ellis)

Raheem Sterling, saat masih dikontrak di Anfield, menolak bergabung dengan Liverpool dalam tur pramusim 2015. Saat itu, spekulasi kepindahannya ke Manchester City beredar.

Pemain sayap Inggris itu tidak hadir untuk latihan di Melwood, markas Liverpool. Dia mengatakan kepada Brendan Rodgers, yang saat itu menjabat sebagai pelatih, bahwa ia sakit. Ia bergabung dengan City tak lama kemudian.

Meskipun bukan sepak bola kompetitif yang menjadi alasan pemain Inggris itu absen, banyak penggemar merasa ia tidak memenuhi tugasnya. Beberapa di antaranya masih belum memaafkannya,  karena memaksakan kepindahan tersebut.

Kini di Chelsea, Sterling telah meninggalkan kecemerlangan Pep Guardiola dan masih menjadi salah satu pesepak bola Inggris dengan bayaran tertinggi pada 2025.


Striker: Diego Costa (Chelsea)

Diego Costa didatangkan Chelsea dari Atletico Madrid pada awal musim 2014/2015. Pada musim pertamanya ia langsung mencetak 20 gol di Premier League dari 26 laga dan kembali diulanginya dengan torehan gol yang sama pada musim ketiganya. Selama tiga musim membela The Blues hingga tengah musim 2017/2018, ia sukses mengoleksi 52 gol di Premier League dari total 89 laga. (AFP/Ian Kington)

Diego Costa diberi tahu Antonio Conte melalui pesan teks boleh pindah ke tim lain pada musim panas 2017. Marah dengan perlakuan yang diterimanya, Costa pergi berlibur ke Brasil.

Ia tidak kembali ketika Chelsea memintanya dan didenda karena membangkang. Ia tidak pernah bermain untuk Chelsea lagi dan bergabung dengan Atletico Madrid pada Januari berikutnya.

Berbicara kepada Marca, sang striker menegaskan tidak bersalah dan bahkan menyindir Conte yang saat itu baru saja dipecat.

"Momen itu sangat buruk, tapi bukan salah saya. Orang-orang berkata begitu, tapi waktu akan menempatkan segalanya pada tempatnya. Lihat di mana pelatih berada, lihat Conte."


Striker: Cristiano Ronaldo (Manchester United)

Cristiano Ronaldo langsung menjadi andalan Manchester United sejak kembali ke Old Trafford pada musim panas 2021 lalu. CR7 telah mencetak 18 gol dan tiga assist dalam 22 penampilannya bersama MU. Ia sangat layak untuk dipertahankan oleh Erik Ten Hag pada musim depan. (AFP/Paul Ellis)

Cristiano Ronaldo, salah satu pemain Liga Champions terhebat sepanjang sejarah kompetisi tersebut, dicadangkan untuk pertandingan Manchester United melawan Tottenham Hotspur pada Oktober 2022.

Striker asal Portugal itu terlihat berjalan di sekitar lapangan dan masuk ke ruang ganti di menit-menit akhir pertandingan.

Erik ten Hag mengungkapkan setelah pertandingan bahwa Ronaldo menolak untuk masuk sebagai pemain pengganti di menit-menit akhir.

Ronaldo dipaksa berlatih sendirian dan diskors untuk pertandingan mereka melawan Chelsea. Tak lama kemudian, kepergiannya yang terlalu dini mengguncang ruang ganti Old Trafford.


Striker: Carlos Tevez (Manchester City)

Carlos Tevez. Striker berusia 37 tahun yang kini berstatus tanpa klub ini terakhir memperkuat Boca Juniors mulai 2017/2018 hingga 2020/2021. Total 4 musim memperkuat Manchester City mulai 2009/2010 hingga 2012/2013, ia tampil dalam 148 laga dengan mencetak 73 gol dan 35 assist. (AFP/Ian Kington)

Carlos Tevez dimasukkan ke bangku cadangan untuk pertandingan Liga Champions Man City melawan Bayern Munchen pada September 2011.

Ketika Roberto Mancini memintanya masuk, Tevez menolak. Pelatih asal Italia itu murka.

Tevez diskors selama dua pekan. Ia dipaksa berlatih sendiri setelah kembali dan kemudian dinyatakan bersalah.

Mancini mengatakan  bisa kembali ke skuad jika  meminta maaf. Namun, Tevez menolak dan kembali ke negara asalnya, Argentina.

Kisah ini berakhir pada Februari 2012 ketika Tevez mengakui kesalahannya dan kembali ke skuad. Ia membantu mereka memenangkan gelar Liga Primer pertama mereka beberapa bulan kemudian.

Sumber: Givemesport

Berita Terkait