7 Debut Pemain Paling Ikonis di Premier League: Ada Bintang MU, Man City dan Tottenham Hotspur

Berikut ini tujuh debut paling ikonis dalam sejarah Premier League.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 18 Agustus 2025, 20:00 WIB
Erling Haaland yang kini tengah menjalani musim kedua bersama Manchester City baru saja mematahkan rekor Ruud van Nistelrooy sebagai pemain tercepat yang mampu mencetak 40 gol di Liga Champions. Striker asal Norwegia yang melakukan debut di Liga Champions bersama RB Salzburg pada matchday pertama Grup E musim 2019/2020 saat menghadapi KRC Genk dan langsung menyumbang hattrick ini mampu mencetak total 40 gol hanya dalam 35 laga. Gol ke-40 nya terjadi saat Manchester City menang 3-2 atas RB Leipzig pada matchday ke-5 Grup G Liga Champions musim 2023/2024 (28/11/2023). (AP Photo/Dave Thompson)

Bola.com, Jakarta - Legenda Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur masuk dalam tujuh debut terbaik dalam sejarah Liga Inggris. 

Entah mereka pemain mahal atau pemain muda berbakat yang baru saja menapaki akademi, beberapa nama tenar telah memberikan dampak instan di Liga Inggris.

Advertisement

Ya, tak setiap bintang bisa langsung moncer di Premier League, bahkan jika statusnya adalah superstar di klub lamanya. 

Karakteristik Liga Inggris sangat berbeda dengan La Liga maupun Serie A. Jadi, ada pemain yang butuh masa adaptasi. 

Berikut ini tujuh debut paling ikonis di Premier League, seperti dikutip dari Planet Football.  

 


7. Sergio Aguero

Sergio Aguero. Eks striker Brasil berusia 34 tahun yang telah pensiun dini pada Desember 2021 bersama Barcelona akibat masalah kesehatan ini menjadi pemain dengan catatan gol terbanyak keempat pada musim debutnya di Pemier League Liga Inggris. Sergio Aguero total mencetak 23 gol dari 34, setara dengan Ruud van Nistelrooy pada musim 2011/2012 saat ia menjalani musim pertamanya di Premier League Liga Inggris bersama Manchester City setelah didatangkan dari Atletico Madrid. (AFP/Andrew Yates)

Tampil dari bangku cadangan saat Manchester City memimpin Swansea 1-0 pada bulan Agustus 2011, Aguero memperkenalkan dirinya ke Premier League dengan dua gol yang menarik perhatian.


6. Tijjani Reijnders

Pemain Manchester City, Tijjani Reijnders merayakan golnya ke gawang Bournemouth dalam laga Liga Inggris 2025/2026 di Molineux stadium, Wolverhampton, Inggris, Sabtu (16/08/2025) waktu setempat. (AP Photo/Dave Shopland)

Hanya tiga bulan setelah Kevin De Bruyne hengkang, penggemar Manchester City memiliki pahlawan baru untuk dikagumi, yaitu Reijnders. 

Gelandang Belanda berusia 27 tahun ini tampil gemilang dalam debutnya di liga, menyumbang satu gol dan satu assist, saat Man City mengalahkan Wolves 4-0 di Molineux.

Mantan kapten Inggris, Alan Shearer, mengatakan 

“Dia sensasional, performanya di lini tengah hampir sempurna. Luar biasa. Dia mengendalikan permainan dengan kecepatannya," kata mantan kapten Inggris, Alan Shearer, kepada Match of the Day

“Dia benar-benar mimpi buruk karena dia selalu bergerak."

“Cara dia berlari adalah kunci bagi Manchester City, dia terus berlari dan terus berlari, dan Wolves tidak punya solusi. Dia brilian dalam hal itu, mereka tidak bisa mengatasinya.”


5. Danny Rose

Bek Tottenham, Danny Rose, membuang bola saat melawan Arsenal pada laga perempat final Piala Liga di Stadion Emirates, London, Rabu (19/12). Arsenal kalah 0-2 dari Tottenham. (AFP/Ben Stansall)

Hanya seragam Spurs yang buruk yang merusak penampilan gemilang Rose pada 2010.


4. Erling Haaland

Ekspresi bahagia Erling Haaland setelah Man City mengalahkan Juventus 5-2 pada lanjutan Piala Dunia Antarklub 2025, Jumat (27/6/2025) dini hari WIB. (Chandan KHANNA / AFP)

Meskipun Haaland sudah menjadi pencetak gol terbanyak ketika Manchester City merekrutnya pada 2022, tak sedikit yang meragukan kemampuannya bisa langsung bersinar di Premier League, seperti yang dilakukannya bersama Bundesliga.

Sembilan puluh menit di West Ham membungkam semua orang. Dua penyelesaian akhir yang apik membawa City meraih poin dan Haaland menutup musim dengan 36 gol di Premier League.


3. Michu

4. Michu, pada musim pertamanya di Swansea gelandang asal Spanyol ini mampu mencetak 18 gol, namun ironis musim keduanya hanya membukukan dua gol. Sempat dipinjamkan ke Napoli namun dirinya tetap gagal mengembalikan performanya. (AFP/Andrew Yates)

Sosok yang tak dikenal saat Swansea merekrutnya dari Rayo Vallecano pada 2012, Miguel Perez Cuesta, atau Michu, menjadi perbincangan banyak orang di akhir musim itu.

Semuanya berawal di Loftus Road pada suatu sore di bulan Agustus yang terik, ketika Michu mencetak dua gol dan satu assist dalam kemenangan tandang 5-0 untuk Swansea.

Gol pertamanya tercipta berkat kesalahan Rob Green. Sementara gol keduanya tercipta lewat tendangan melengkung yang memukau, yang seharusnya bisa mengalahkan Buffon di masa keemasannya.

Dengan harga hanya £2 juta, pemain Spanyol ini menjadi salah satu keajaiban satu musim paling ikonik dalam sejarah Premier League. 


2. Anthony Martial

Anthony Martial. Striker Prancis berusia 26 tahun yang baru saja kembali ke Manchester United usai dipinjamkan selama setengah musim ke Sevilla ini langsung tampil oke dalam pramusim 2022/2023 bersama Setan Merah. Dalam 3 laga awal, ia selalu menyumbang 1 gol tiap laga, masing-masing saat menang 4-0 atas Liverpool (12/7/2022), 4-1 atas Melbourne Victory dan 3-1 atas Crystal Palace. Di laga ke-4 (23/7/2022) saat MU ditahan imbang 2-2 Aston Villa, ia gagal menyumbang gol. Berkat ketajamannya, besar kemungkinan ia akan dijadikan striker utama di bawah Erik ten Hag menghadapi musim 2022/2023. (AFP/Manan Vatsyayana)

Jika mendengarkan dengan saksama, Anda masih bisa mendengar teriakan girang Martin Tyler saat Martial melesakkan bola melewati kiper Liverpool, Simon Mingolet, dalam debutnya bersama Manchester United pada September 2015.

Remaja seharga £36 juta itu tidak pernah sepenuhnya memenuhi janjinya di Old Trafford, tetapi itu adalah momen yang tak akan pernah dilupakan oleh para penggemar MU.

 


1. Fabrizio Ravanelli

Ravanelli pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk Juventus pada musim 1995/1996, tetapi kedatangan Christian Vieri dan Alen Boksic ke Turin membuatnya terpinggirkan.

Meskipun ia mungkin berharap meninggalkan Juve, pindah ke Middlesbrough adalah hal yang sama sekali berbeda.

Nick Duxbury dari The Independent menyebut kepindahan itu sebagai petunjuk tentang semakin kuatnya Liga Inggris, baik di liga domestik maupun di Eropa. 

Sebagai pencetak gol yang intuitif, Ravanelli mencetak 31 gol musim itu (termasuk 16 gol di liga).

Berkaki dua dan tampak lincah, ia mengumumkan kedatangannya di Liga Inggris dengan hat-trick gemilang melawan Liverpool pada laga pembuka musim 1996/1997.

Itu tetap menjadi satu-satunya hat-trick debut Premier League dalam sejarah kompetisi tersebut.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait