Bola.com, Jakarta - Mengetahui riwayat kredit menjadi hal krusial sebelum mengajukan pinjaman. Dengan melakukan pengecekan BI Checking, yang kini dikelola OJK melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), masyarakat dapat memahami status kreditnya secara lebih jelas.
Langkah sederhana ini bukan hanya mencegah penolakan pengajuan kredit, tetapi juga memberi kesempatan untuk memperbaiki catatan keuangan yang mungkin bermasalah.
"Setiap data dalam SLIK mendukung pengawasan sektor keuangan dan memberi informasi penting mengenai debitur," jelas Armansyah (2021) dalam kajiannya yang dimuat di IURIS STUDIA: Jurnal Kajian Hukum Perlindungan Hukum.
Cara Mengecek SLIK OJK Secara Daring
Bagi yang memiliki keterbatasan waktu, OJK menyediakan akses daring melalui laman resmi iDebku OJK. Prosesnya relatif cepat dan hasilnya dikirim langsung ke email pemohon.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Masuk ke situs resmi OJK di https://idebku.ojk.go.id.
- Pilih menu Pendaftaran dan isi data verifikasi (jenis identitas, nomor identitas, kewarganegaraan, serta captcha).
- Jika antrean tersedia, lanjutkan dengan mengisi formulir registrasi berisi identitas pribadi, kontak, dan tujuan permohonan.
- Unggah dokumen sesuai syarat: KTP untuk WNI, paspor bagi WNA, serta foto diri dengan identitas. Untuk badan usaha, diperlukan NPWP perusahaan, akta pendirian, perubahan AD terakhir, serta identitas pengurus.
- Setujui syarat dan ketentuan lalu klik Ajukan Permohonan.
- Catat nomor pendaftaran yang diberikan untuk melacak status permohonan.
- Hasil laporan SLIK akan dikirimkan via email maksimal satu hari kerja.
Mengecek SLIK OJK Langsung ke Kantor
Alternatif lain adalah datang ke kantor OJK terdekat, baik pusat maupun regional. Cara ini memungkinkan debitur untuk berkonsultasi langsung dengan petugas terkait kendala yang mungkin muncul.
Tahapan pengecekan offline meliputi:
- Datang ke kantor OJK pada jam kerja (pukul 09.00–15.00).
- Membawa dokumen persyaratan sesuai kategori debitur (perorangan, badan usaha, atau ahli waris debitur yang sudah meninggal).
- Mengisi formulir permohonan dan menyerahkan dokumen pendukung.
- Petugas melakukan verifikasi sebelum laporan dikirimkan melalui email.
Isi dan Manfaat Laporan iDeb
Menurut buku Hukum Lembaga Keuangan (2023) karya Dr. H. Sudarminto, setiap penerima pinjaman, termasuk pinjaman online legal, akan tercatat riwayatnya dalam SLIK OJK.
Catatan ini kemudian dirangkum dalam Informasi Debitur (iDeb).
Isi laporan meliputi:
- Data pokok debitur.
- Riwayat pinjaman dan pembayaran.
- Agunan yang tercatat.
- Identitas pengurus (untuk badan usaha).
- Catatan kredit bermasalah
- Satu di antara indikator penting adalah skor kolektibilitas, yakni penilaian kelancaran pembayaran:
Kolektibilitas 1: Lancar (tidak ada tunggakan).
Kolektibilitas 2: Dalam Perhatian Khusus (tunggakan 1–90 hari).
Kolektibilitas 3: Kurang Lancar (91–120 hari).
Kolektibilitas 4: Diragukan (121–180 hari).
Kolektibilitas 5: Macet (lebih dari 180 hari).
Gratis dan Bermanfaat
OJK menegaskan bahwa layanan pengecekan SLIK ini tidak dipungut biaya. Beberapa pihak mungkin mengenakan tarif (sekitar Rp35 ribu) jika menggunakan jasa lembaga non-bank atau pihak ketiga, tetapi resmi dari OJK, layanan ini gratis.
Keuntungan utama bagi masyarakat antara lain:
- Memantau kondisi keuangan pribadi sebelum mengajukan kredit baru.
- Mengetahui posisi riwayat pembayaran untuk menjaga reputasi kredit.
- Mengurangi risiko penolakan pinjaman.
- Bagi lembaga keuangan, SLIK berperan sebagai acuan dalam menilai risiko debitur sekaligus menjaga stabilitas sektor keuangan.
Pertanyaan yang Sering Muncul
Apa itu BI Checking?
Catatan riwayat kredit seseorang yang kini dikelola OJK melalui SLIK.
Mengapa penting dicek?
Karena status kredit menentukan kemungkinan disetujui atau ditolaknya pengajuan pinjaman.
Berapa biayanya?
Gratis jika dilakukan langsung di OJK, baik online maupun offline.
Seberapa sering diperbarui?
Data selalu diperbarui mengikuti aktivitas kredit terbaru.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat bisa menghubungi OJK lewat nomor 157, email konsumen@ojk.go.id, atau WhatsApp di 081-157-157-157.
Sumber: merdeka.com