Transfer Pemain 100 Juta Euro Bukan Lagi Aneh, Begini Alasan Finansialnya

Belanja raksasa klub Eropa ternyata masih sesuai logika finansial.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 19 Agustus 2025, 09:00 WIB
Florian Wirtz, pemain Liverpool mulai musim 2025/26. (@LFC)

Bola.com, Jakarta - Bursa transfer musim panas kembali diramaikan dengan angka-angka selangit. Sepanjang musim 2024/25, nilai perpindahan pemain mencapai 10 miliar euro (sekitar Rp189,3 triliun).

Namun, laporan terbaru Football Benchmark menyebut tren belanja besar itu kini jauh lebih terstruktur, bukan lagi sekadar ajang unjuk kekuatan finansial.

Advertisement

"Klub tidak hanya membayar performa, tetapi juga potensi jangka panjang dan nilai kontrak. Lebih sedikit pengecualian, lebih banyak disiplin strategis,” tulis laporan tersebut.

Laporan itu mengingatkan momen paling mencolok dalam sejarah transfer, ketika Paris Saint-Germain (PSG) menebus klausul rilis Neymar senilai 222 juta euro (Rp4,2 triliun) dari Barcelona.

Nilai itu setara 46% pendapatan operasional PSG kala itu dan langsung mengubah standar harga pemain di pasar.


Fenomena Serupa

Karier Figo terus bersinar selama lima tahun merumput di Real Madrid. Pemain gelandang ini mencetak 66 gol dan 89 assist dari 336 pertandingan dan memenangi tujuh trofi bersama Real Madrid. (AFP/Javier Soriano)

Fenomena serupa juga pernah terjadi di awal era Galacticos Real Madrid, saat Luis Figo dan Zinedine Zidane didatangkan dengan nilai masing-masing 51% dan 56% dari pendapatan klub.

Kini, transfer di atas 100 juta euro (Rp1,8 triliun) memang makin sering terjadi. Namun, secara akuntansi, nilainya dianggap masih masuk akal. Dalam lima musim terakhir, transfer termahal tiap tahun hanya berkisar 17–22% dari pendapatan klub pembeli.

Contohnya, Joao Felix ketika pindah ke Atletico Madrid pada 2019/20 masih mencapai 34% dari pendapatan klub. Tetapi, dalam lima tahun terakhir, tren seperti itu kian jarang.


Klub Lebih Rasional, Selaras Kapasitas Finansial

Aksi gelandang Chelsea, Enzo Fernandez, saat menghadapi Fulham pad alaga Lga Inggris 2022/2023 di Stamford Bridge, London (3/2/2023). Enzo Fernandez dilepas ke Chelsea pada tengah musim 2022/2023 usai tampil apik bersama Timnas Argentina di Piala Dunia 2022 dengan nilai transfer 121 juta euro atau setara Rp2 triliun setelah baru membela Benfica hanya setengah musim sejak didatangkan dari River Plate pada awal musim 2022/2023. (AFP/Glyn Kirk)

Beberapa contoh lain yang dikutip Football Benchmark yakni Enzo Fernandez ke Chelsea (21%), Jack Grealish ke Manchester City (18%), Declan Rice ke Arsenal (22%), dan Julian Alvarez ke Atletico Madrid (17%).

Transfer besar terbaru, Florian Wirtz ke Liverpool seharga 125 juta euro (Rp2,3 triliun), juga sejalan dengan tren tersebut.

Jika mengacu pada pendapatan Liverpool musim 2023/24 sebesar 715 juta euro (Rp13,5 triliun), biaya transfer Wirtz hanya sekitar 17% dari pendapatan klub.

Hal ini berarti bahkan untuk kesepakatan terbesar sekali pun, porsinya kini jarang melampaui 35% dari omzet klub.


Harga Kian Selaras dengan Nilai Pasar

Di babak kedua, pada menit ke-58, Arsenal membuka keunggulan melalui tendangan bebas dari sisi kanan. Tendangan melengkung Declan Rice sempurna menaklukkan penjaga gawang Real Madrid, Thibaut Courtois. (Adrian Dennis/AFP)

Football Benchmark juga mencatat pergeseran lain: biaya transfer makin dekat dengan nilai pasar yang diperkirakan.

Contohnya, kepindahan Declan Rice ke Arsenal (117 juta euro) sedikit di atas nilai kontraknya yang diperkirakan 97 juta euro. Sebaliknya, Julian Alvarez yang dilepas ke Atletico Madrid (75 juta euro) justru 25% lebih murah dari estimasi nilainya.

Kasus Wirtz ke Liverpool juga menegaskan hal tersebut. Dengan nilai pasar 144 juta euro (Rp2,7 triliun), biaya transfernya 125 juta euro (Rp2,3 triliun), atau sekitar 13% lebih rendah.


Rekor Baru

Pemain Manchester City, Jack Grealish memberikan tepuk tangan saat berjalan ke luar lapangan untuk digantikan dengan Palmer pada laga pekan ke-29 Liga Inggris 2022/2023 melawan Liverpool yang berlangsung di Etihad Stadium, Manchester, Minggu (01/04/2023) WIB. The Cityzens menang dengan skor 4-1. (AP Photo/Jon Super)

Data Football Benchmark menunjukkan, kini ada 21 pemain yang valuasinya melampaui 100 juta euro.

Nilai rata-rata 100 pemain termahal dunia juga meningkat, dari 78 juta euro pada 2019 menjadi 87 juta euro per Juni 2025.

"Tren ini mencerminkan makin dalamnya stok talenta bernilai tinggi, didorong oleh transisi pemain muda lebih cepat ke tim utama, kontrak jangka panjang, serta potensi komersial yang terus meningkat," tulis laporan tersebut.


Belanja Besar, tapi Lebih Strategis

Neymar Jr bersama CEO Nasser Al-Khelaifi menunjukkan jersey klub PSG usai resmi bergabung dalam konferensi pers bersama PSG di Paris, (4/8). PSG secara resmi telah mengontrak mantan pemain Barca itu selama lima tahun. (AP Photo/Michel Euler)

Laporan itu menegaskan, belanja besar bukan berarti boros. Justru, keputusan klub kini makin dipandu perencanaan jangka panjang, nilai kontrak, serta analisis berbasis data.

"Kesepakatan 100 juta euro lebih bukan lagi sesuatu yang luar biasa, tetapi diharapkan mencerminkan kapasitas finansial klub dan nilai pasar pemain," tulis Football Benchmark.

Dengan regulasi keberlanjutan finansial UEFA dan meningkatnya pendapatan klub, kesenjangan antara harga dan nilai makin menyempit.

Bursa transfer kini bukan hanya soal dampak instan di lapangan, tetapi juga tentang menjaga performa finansial yang berkelanjutan.

 

Sumber: Inside World Football

Berita Terkait