Bola.com, Liverpool - Seorang pria berusia 47 tahun asal Liverpool terbukti bersalah melontarkan ejekan rasialisme kepada penyerang Bournemouth, Antoine Semenyo. Akibatnya, oknum fans The Reds tersebut dilarang masuk ke semua stadion di Inggris seumur hidup.
Insiden tersebut terjadi pada laga pembuka Premier League 2025/2026 antara Liverpool melawan Bournemouth di Stadion Anfield, Jumat (15/8/2025) malam WIB. Pertandingan sempat dihentikan pada menit ke-29 setelah Antoine Semenyo melaporkan aksi rasisme itu kepada wasit.
Menurut keterangan Kepolisian Merseyside, pria tersebut ditangkap pada Sabtu (16/8/2025) dengan tuduhan pelanggaran ketertiban umum yang diperberat karena motif rasial. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan.
Namun, pelaku masih harus mematuhi syarat ketat, termasuk larangan menghadiri pertandingan sepak bola mana pun di Inggris serta tidak boleh berada dalam radius satu mil dari stadion.
Semenyo Dapat Dukungan Luas
Meski pertandingan sempat terhenti selama empat menit, laga kembali dilanjutkan. Semenyo tampil luar biasa dengan mencetak dua gol untuk Bournemouth, meski timnya kalah 2-4 dari Liverpool.
Selepas pertandingan, penyerang asal Ghana itu menuliskan pesan menyentuh di media sosialnya.
"Tadi malam di Anfield akan terkenang selamanya, bukan karena perkataan satu orang, tetapi karena bagaimana seluruh keluarga sepak bola berdiri bersama," tulis Semenyo.
Penyerang berusia 25 tahun tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada rekan setim, pemain Liverpool, para suporter, serta ofisial Premier League yang menangani insiden tersebut dengan profesional.
Investigasi Berlanjut
Premier League merilis pernyataan resmi bahwa mereka juga akan melakukan investigasi atas kasus ini. Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menegaskan tindakan rasialisme tidak memiliki tempat di dunia sepak bola.
“Insiden semacam ini tidak memiliki ruang dalam permainan kami. FA akan bekerja sama dengan wasit, klub, dan otoritas terkait untuk memastikan tindakan tegas diambil,” bunyi pernyataan FA.
Kasus ini menjadi sorotan besar karena kembali menegaskan komitmen sepak bola Inggris untuk melawan segala bentuk diskriminasi.
Sumber: BBC