Amukan Hansi Flick di Ruang Ganti Barcelona setelah Gulung Mallorca, Fakta dan Alasan di Baliknya

Amarah Hansi Flick terungkap: mengapa pelatih Barcelona ini begitu marah setelah kemenangan 3-0 timnya atas Mallorca?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 19 Agustus 2025, 12:30 WIB
Pelatih Barcelona, Hansi Flick, bereaksi dalam laga persahabatan antara Barcelona dan FC Seoul di Stadion Piala Dunia Seoul, Seoul, Korea Selatan, Kamis, 31 Juli 2025. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Bola.com, Jakarta - Barcelona memulai musim La Liga 2025/26 dengan kemenangan 3-0 atas Mallorca, Minggu (17-8-2025), tetapi sorotan justru tertuju pada amukan Hansi Flick di ruang ganti usai pertandingan.

Pelatih asal Jerman itu tampak geram, meski timnya tampil dominan.

Advertisement

Flick memimpin Barcelona dengan ekspektasi tinggi setelah musim perdananya berhasil membuahkan tiga gelar domestik, La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa.

Di tengah kekacauan yang mewarnai akhir era Xavi, serta ambisi Real Madrid untuk merekrut Kylian Mbappe, pencapaian tersebut terbilang luar biasa. Bahkan, Blaugrana hampir menembus final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Di atas kertas, awal musim baru tampak sempurna. Mallorca dikenal sebagai tim tangguh di bawah Jagoba Arrasate, tetapi Barcelona mampu menuntaskan pertandingan dengan skor nyaman.

Dua gol cepat membuka jalannya laga, ditambah dua kartu merah dari Mallorca membuat tim tamu bisa lebih santai sebelum Lamine Yamal menutup skor dengan gol ketiga di menit akhir.


Penyebab Amuk Flick

Pemain Barcelona merayakan gol yang dicetak Lamine Yamal ke gawang Mallorca di Staion Son Moix, Minggu (17/8/2025) dini hari WIB. Barcelona menang 3-0 dalam laga jornada pertama La Liga 2025/2026. (JAIME REINA / AFP)

Namun, kemenangan itu tidak memuaskan Flick. Menurut laporan SPORT, pelatih berusia 58 tahun tersebut memberi 'hairdryer treatment' kepada para pemain di ruang ganti.

Sumber frustrasi utamanya: rasa puas diri.

"Ini tiga poin penting, tapi setelah unggul 2-0 dan dengan dua kartu merah lawan, saya merasa tim saya bermain hanya 50%," ungkap Flick kepada awak media sebelum amukan di ruang ganti.

"Itu tidak bisa terjadi. Saya perlu bicara dengan para pemain. Tidak bisa bermain setengah hati melawan sembilan pemain, itu bukan yang saya harapkan."

Flick menyoroti rendahnya intensitas dan tekanan tim setelah unggul, yang menurut statistik Understat, hanya menghasilkan sekitar 2.0 expected goals. FotMob bahkan mencatat tidak ada peluang besar yang tercipta setelah gol awal Raphinha.

Sistem permainan Barcelona sangat berisiko dan menuntut intensitas tinggi untuk menjaga pertahanan agresif tetap efektif.


Frustrasi terhadap Klub

Dengan hasil ini, Barcelona kini menempati posisi teratas klasemen Liga Spanyol dengan perolehan tiga poin, sementara Mallorca terjebak di posisi juru kunci. (AP Photo/Joan Mateu Parra)

Selain kekecewaan terhadap performa babak kedua, Flick menaruh frustrasi terhadap manajemen klub.

Masalah pendaftaran pemain musim panas sempat membuatnya gusar; Marcus Rashford dan kiper anyar, Joan Garcia, hampir tak bisa tampil karena administrasi yang tertunda. Flick pun dikabarkan kurang senang dengan penataan tur pramusim di Asia.

Keseluruhan, pelatih Jerman itu khawatir timnya mulai terlalu percaya diri setelah musim sukses sebelumnya.

Flick yakin persaingan gelar La Liga akan ditentukan di paruh pertama musim, dan ia menegaskan para pemain tak bisa mengulangi performa setengah hati jika ingin mempertahankan mahkota juara.

 

Sumber: Sports Illustrated


Cek Persaingan Terkini

Berita Terkait