5 Kiper Top yang Wajib Diincar MU setelah Dipermalukan Arsenal: Gary Neville Sodorkan 2 Nama

berikut lima calon penjaga gawang yang bisa diangkut Ruben Amorim ke Old Trafford.

BolaCom | Choki SihotangDiterbitkan 19 Agustus 2025, 19:00 WIB
Manajer Manchester United (MU), Ruben Amorim. (Darren Staples / AFP)

Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) mengawali Liga Inggris 2025/2026 dengan hasil mengecewakan. Menjamu Arsenal di Old Trafford, Minggu (17/8/2025), Red Devils kalah 0-1. Gol tunggal Arsenal dicetak oleh Riccardo Calafiori saat laga baru bergulir 13 menit.

Dalam laga tersebut, pelatih Ruben Amorim memainkan kiper cadangan Altay Bayinder. Sayangnya, penjaga gawang berusia 27 tahun itu gagal mengemban kepercayaan dengan baik.

Advertisement

Andre Onana yang selama ini menjadi kiper utama tak dimainkan menyusul performa jebloknya sepanjang musim 2024/2025.

Legenda Manchester United, Gary Neville, via podcast pribadinya, mengusulkan agar Ruben Amorim segera mencari kiper baru.

"Ada masalah mencolok yang tidak bisa diabaikan Manchester United, yaitu fakta bahwa mereka perlu mencari penjaga gawang," kata Gary Neville.

"Mereka harus melakukannya. Saya tegas dalam hal itu karena saya pernah bermain untuk Man United selama 20 tahun, di mana ada dua periode penting, masing-masing tujuh atau delapan tahun, bersama Peter Schmeichel dan Edwin van der Sar," imbuhnya.

Dilansir Planet Fotball, berikut lima calon penjaga gawang yang bisa diangkut Ruben Amorim ke Old Trafford. 

 


1. Gianluigi Donnarumma

Kiper Timnas Italia berusia 25 tahun yang kini tengah menjalani musim ke-3 bersama PSG, Gianluigi Donnarumma saat ini mendapatkan gaji sebesar 214,3 ribu pounds atau setara Rp4,1 miliar per pekan. Eks AC Milan tersebut masih terikat kontrak bersama PSG hingga akhir musim 2025/2026. (AFP/Sylvain Thomas)

Nama besar yang sudah jelas di bursa transfer, Donnarumma, praktis telah mengonfirmasi  akan meninggalkan PSG musim panas ini setelah dibekukan oleh Luis Enrique.

Pemain Italia itu memainkan peran penting dalam raihan treble PSG musim lalu. Ia sangat impresif dalam kemenangan penting PSG di babak gugur Liga Champions.

Namun, PSG telah memutuskan untuk menggunakan sosok yang berbeda setelah merekrut Lucas Chevalier.

Mengingat mengangkat trofi musim lalu, Donnarumma mungkin lebih memilih klub yang dapat menawarkan tiket Liga Champions.

Manchester City disebut-sebut berminat. Namun, masih harus dilihat apakah City akan tetap mempercayai bintang muda akademi mereka, James Trafford.

Tak perlu dikatakan lagi, Neville pasti akan setuju.

“Anda pernah melihat Donnarumma di final Eropa, kecuali penalti untuk Italia. Dia tampak seperti raksasa. Dia pernah bermain untuk PSG dalam pertandingan-pertandingan besar di bawah tekanan,” ujarnya.

 


2. Emiliano Martinez

Emiliano Martinez. Kiper asal Argentina berusia 28 tahun yang memperkuat Aston Villa ini sukses membuat 133 saves dalam 36 penampilannya musim ini. Kiper buangan Arsenal ini seakan ingin membuktikan ketangguhannya kepada mantan klubnya yang telah keliru menyia-nyiakannya. (AFP/Tim Keeton/Pool)

“Alasan saya pikir mereka (Donnarumma atau Martinez) akan menjadi penjaga gawang yang bagus untuk Manchester United bukan semata-mata karena mereka adalah penjaga gawang terbaik di Eropa, tetapi karena memiliki kepribadian dan karakter yang hebat,” kata Neville.

“Martinez telah bermain di final Piala Dunia dan memenangkannya untuk Argentina."

“Mereka bermain di bawah tekanan ekstrem dan mereka hampir keluar dengan arogansi dan dominasi seorang penjaga gawang. Manchester United membutuhkan itu," imbuh Neville. 

Memang ada perdebatan mengenai apakah Martinez pantas mendapatkan dua trofi Yashin berturut-turutnya sebagai penjaga gawang terbaik di dunia. Tetapi kemampuannya untuk tampil gemilang di laga-laga besar tak perlu diragukan lagi.

Kiper berusia 32 tahun ini relatif terbukti di Liga Inggris. Berbagai laporan media menunjukkan Aston Villa, yang khawatir akan menyeimbangkan neraca keuangan PSR, siap menguangkannya musim panas ini.

 


3. Mike Maignan

Kiper AC Milan, Mike Maignan, menjadi korban rasisme saat timnya bersua Udinese pada laga pekan ke-21 Serie A di Bluenergy Stadium, Udine, Minggu (21/1/2024) dini hari WIB. (AFP/Gabriele MENIS/ANSA)

Belum lama ini Maignan tampak seperti calon kiper terbaik dunia. Ia tampil gemilang dalam kemenangan mengejutkan Lille di Ligue 1 2020/2021 dan sama hebatnya dalam Scudetto mengejutkan AC Milan di tahun berikutnya. 

Magic Mike’kini memasuki tahun terakhir kontraknya di San Siro. Ia tampaknya tak akan menandatangani perpanjangan kontrak dengan Rossoneri.

Chelsea sempat dikaitkan dengan Maignan di bursa transfer sebelumnya, tetapi minat mereka dilaporkan telah mereda. Maka, sebuah peluang bagi Setan Merah, dengan semacam kesepakatan pertukaran yang melibatkan Rasmus Hojlund.

 


4. Senne Lammens

Kiper Club Brugge Senne Lammens menghadiri sesi latihan menjelang bersua Benfica pada pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2022/2023, di stadion Luz, Lisbon, Senin (6/3/2023). Club Brugge membutuhkan keajaiban untuk menjaga impian Liga Champions mereka tetap hidup. (PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP)

Fabrizio Romano telah mengonfirmasi MU telah memantau perkembangan Lammens dan memasukkannya dalam daftar pendek kiper incaran. 

Pemain berusia 23 tahun ini terlihat sangat mahir bermain dari belakang, sementara penguasaan areanya terlihat jelas.

Bermain untuk Royal Antwerp, ia memang bukan nama yang dikenal luas. Namun, Lammens tampak memiliki masa depan yang cerah, bahkan disebut-sebut sebagai penerus jangka panjang Thibaut Courtois di Belgia.

MU harus bertindak cepat untuk mewujudkan hal ini. Inter Milan dikabarkan akan melakukan pendekatan dalam beberapa hari mendatang.

 


5. David de Gea

Tak hanya lebih penting dari Ronaldo, David de Gea bisa dikatakan sebagai pemain terbaik Manchester United. Ia selalu menjadi tumbal di muka gawang dari keroposnya lini belakang MU. Jika bukan karena kiper 31 tahun ini, segalanya akan jauh lebih buruk di Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Meskipun kepergiannya dari Old Trafford ditangani dengan canggung, waktunya tampak tepat bagi De Gea untuk pergi setelah kesalahan-kesalahan yang lebih sering muncul dalam permainannya.

Namun terkadang rumput tetangga tidak selalu lebih hijau. Mantan pemain nomor satu Spanyol itu mengingatkan kita betapa spektakulernya ia sebagai penjaga gawang di musim debutnya yang luar biasa untuk Fiorentina. Itu sebuah kebangkitan yang brilian setelah absen selama setahun.

De Gea disambut bak pahlawan di Old Trafford dalam pertandingan persahabatan baru-baru ini dengan Fiorentina. Tak pernah kembali? Atau urusan yang belum selesai?

Media-media memperkirakan telah ada pembicaraan "diam-diam" tetapi kita akan percaya ketika kita melihatnya sendiri.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait