Terbaik dan Terburuk, 6 Pemain MU yang Dibeli Jose Mourinho

Jose Mourinho memberikan warna dalam perjalanan Manchester United, termasuk dalam perekrutan pemain.

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 21 Agustus 2025, 18:00 WIB
Manchester United. Jose Mourinho mulai menangani Manchester United pada awal musim 2016/2017 usai meninggalkan Chelsea. Selama 2,5 musim membesut Setan Merah, ia langsung memberi 3 gelar juara pada musim debutnya, yaitu Community Shield, Piala Liga dan Liga Europa. Gelar Liga Europa yang diraih MU merupakan gelar Eropa pertama yang diraih setelah 9 tahun lamanya puasa gelar saat merebut gelar Liga Champions di musim 2007/2008. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta Manchester United pernah melewati kesuksesan dan kegagalan bersama para manajer. Termasuk Jose Mourinho, yang memberikan warna dalam perjalanan Setan Merah.

Mourinho menukangi Setan Merah selama dua tahun, dari 2016 hingga 2018. Selama berkuasa, juru taktik asal Spanyol itu disebut-sebut telah menghabiskan dana sebesar 350 juta pounds untuk membeli pemain-pemain baru.

Advertisement

Mou berhasil memenangkan Community Shield, Piala EFL, dan Liga Europa pada musim 2016/2017. Nasib Mourinho toh bisa selamat dari pemecatan. The Spesial One tersingkir setelah awal yang buruk di musim ketiganya di Old Trafford.

Baiklah, sekarang mari kita ulas kembali sejumlah rekrutan terbaik dan terburuk Jose Mourinho selama menjadi pelatih Manchester United.


Alexis Sanchez

Alexis Sanchez. Manchester United harus mengeluarkan 34 juta euro atau setara Rp532 miliar ditambah Henrikh Mkhitaryan untuk mendatangkan striker Cile ini dari Arsenal di tengah musim 2017/2018. Hanya bertahan 1,5 musim dan tampil dalam 45 laga dengan torehan 5 gol dan 9 assist, MU lalu meminjamkannya ke Inter Milan pada 2019/2020 yang akhirnya dipermanenkan secara gratis di musim berikutnya. (AFP/Oli Scarff)

Bersinar di Arsenal, remang-remang di Manchester United. Mourinho memboyong pemain Chile ini pada 2018 dengan bayaran 400.000 pounds per minggu. Lucunya, Sanchez kembali menemukan performa terbaiknya di Inter.

Oleh karena itu, klub Italia ini mengganjarnya dengan kontrak permanen. nama Alexis sempat melambung lagi, meski pada akhirnya harus menerima kenyataan mulai ditepikan karena faktor persaingan serta usia.

 


Lee Grant

Kiper Manchester United, Lee Grant. (AFP/Paul Ellis)

Ia menjadi satu di antara nama yang mengejutkan. Bagaimana tidak, nyaris tak ada yang spesial dari Lee Grant, namun berhasil memantik jemarin Mou agar meminangnya.

Ia bergabung dengan Manchester United dari Stoke City seharga 1,5 juta pounds pada 2018. Grant bertindak sebagai penjaga gawang cadangan dan hanya membuat dua penampilan tim utama.

 


Eric Bailly

Eric Bailly. Bek tengah yang didatangkan dari Villarreal ini telah 5 musim memperkuat Manchester United hingga kini. Akibat rentan cedera, musim lalu ia hanya tampil 12 kali di Premier League. Posisinya kian terancam usai kehadiran Raphael Varane dari Real Madrid. (Foto: AFP/Pool/Carl Recine)

Rekrutan pertama Mourinho di Manchester United adalah Eric Bailly. Ia langsung menjadi favorit penggemar dan menikmati musim debut yang sangat menjanjikan pada musim 2016/2017.

Tetapi serangkaian masalah cedera membuatnya tidak disukai. Kondisi itu membatasi penampilannya bersama MU. Pemain kesayangan Mourinho itu hanya tampil dalam beberapa laga Premier League selama empat musim terakhir.

Pemain internasional Pantai Gading itu semakin terpuruk sejak kedatangan Raphael Varane dan Lisandro Martinez. Pada musim lalu, ia menghabiskan periode dengan status pinjaman ke Marseille.

 


Henrikh Mkhitaryan

Henrikh Mkhitaryan - Manchester United merekrut Mkhitaryan dari Borrusia Dortmund pada tahun 2016. Mkhitaryan turut mengantarkan Manchester United menjuarai Liga Europa 2017, dengan mencetak 6 gol dalam 11 penampilannya di kompetisi tersebut. (AFP/Oli Scarff)

Namanya melonjak setelah memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Bundesliga pada 2015/2016. Berada di MU, banyak ekspektasi tinggi langsung diterapkan fans Manchester United ketika Mkhitaryan menyelesaikan kepindahan senilai 26 juta pounds ke Old Trafford.

Pemain asal Armenia memainkan peran integral dalam kesuksesan Manchester United di Liga Europa pada 2017. Namun, ia lalu berjuang untuk konsistensi dan gagal beradaptasi dengan kerasnya Premier League.

Pada 2018, dia ditendang ke Arsenal dan dikenang sebagai pemain yang gagal di Manchester United asuhan Jose Mourinho. Namanya kembali moncer ketika terbang ke Italia, dan menjadi bagian penting dari keberhasilan Inter Milan di panggung Liga Champions 2022/2023.

 


Romelu Lukaku

Pemain Manchester United, Romelu Lukaku memberi tepuk tangan pada penonton saat melawan Liverpool dalam pertandingan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (10/3). MU kokoh di posisi kedua klasemen. (AP Photo/Rui Vieira)

Setelah Zlatan Ibrahimovic mengalami cedera lutut serius pada 2017, Lukaku bergabung dengan Manchester United. Nilainya kala itu menembu 75 juta pounds dan menjadi ujung tombak serangan Mourinho.

Pemain asal Belgia itu mencetak 42 gol dalam 96 pertandingan selama dua musim di Manchester United. Sebanyak 11 di antaranya terjadi dalam 10 pertandingan pertama. Lukaku panen sanjungan.

Sayangnya, dia menjadi sosok yang banyak mendapat serangan di Old Trafford pada musim 2018/2019. Ia kemudian memutuskan bergabung dengan Inter Milan.

 


Victor Lindelof

Victor Lindelof. Beberapa kali kesulitan mengawal pergerakan Gabriel Jesus dan Bernardo Silva. Ia pun hampir membuat gol bunuh diri yang dapat diselamatkan oleh aksi gemilang David De Gea. Layak diberi nlai 4. (AFP/Oli Scarff)

Datang dari Benfica pada 2017, Lindelof menunjukkan sekilas bakatnya. Sayang, ia membuat serangkaian kesalahan besar di musim debutnya bareng Manchester United.

Pemain asal Swedia ini membalikkan keadaan di bawah Solskjaer dan membentuk kemitraan pertahanan yang kuat dengan Harry Maguire. Pada sisi lain, Mourinho mengungkapkan tidak sepenuhnya yakin soal itu.

“Lindelof sangat, sangat bagus dalam beberapa aspek permainan. Tapi dia bisa diintimidasi dalam situasi satu lawan satu di dalam kotak, dia tidak terlalu bagus di udara dan Maguire memilikinya," kata Mourinho, pada medio 2019.

Sumber : Planetfootball

Berita Terkait