6 Blunder Penjualan Pemain yang Bikin MU Menyesal, Termasuk Cristiano Ronaldo

Tidak hanya Cristiano Ronaldo, masih banyak pemain yang sempat dilepas MU dan barangkali menjadi penyesalan besar.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 13 Oktober 2025, 13:00 WIB
Cristiano Ronaldo langsung menjadi andalan Manchester United sejak kembali ke Old Trafford pada musim panas 2021 lalu. CR7 telah mencetak 18 gol dan tiga assist dalam 22 penampilannya bersama MU. Ia sangat layak untuk dipertahankan oleh Erik Ten Hag pada musim depan. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) memiliki sejarah panjang dan segudang prestasi. Tim berjulukan The Red Devils itu juga dikenal sebagai tim yang selalu memiliki pemain-pemain top.

Manchester United punya reputasi sebagai tim yang pintar mencari pemain, terutama di era Sir Alex Ferguson. Dalam beberapa kesempatan, Setan Merah bisa mendapatkan pemain yang biasa-biasa saja tapi kemudian berdampak besar ke tim. 

Advertisement

Namun demikian, beberapa kesalahan dalam melepas pemain juga pernah dilakukan Manchester United. Manuver itu berujung kerugian besar, karena membiarkan pemain terbaiknya pergi ke klub lain.

Seperti yang pernah terjadi pada 2009, saat megabintang Manchester United, Cristiano Ronaldo hijrah ke Real Madrid dan memecahkan rekor transfer saat itu.

Manchester United memang mendapatkan dana melimpah dengan menjual pemain-pemain bintangnya. Namun menjadi bumerang yang berpengaruh pada permainan dan merosotnya prestasi tim.

Tidak hanya Cristiano Ronaldo, masih banyak pemain yang sempat dilepas MU dan barangkali menjadi penyesalan besar. Bola.com mencatat lima pemain besar yang seharusnya tidak pernah dijual oleh Setan Merah.


1. Ander Herrera

1. Ander Herrera – Bersama Mourinho, Herrera jarang diberikan kesempatan bermain di setiap laga Setan Merah. Kedatangan Solskjaer membuat performa Herrera kembali muncul di lapangan hijau. (AFP/Geoff Caddick)

Manchester United merekrutnya dari Athtletic Balibao saat diarsiteki oleh Louis van Gaal pada musim 2014. Ander Herrera dikenal sebagai pemain ulet dan punya fisik prima. Sebagai geandang bertipe box-to-box Herrera dibekali teknik dan umpan akurat.

Setelah lima musim berseragam Manchester United, klubnya enggan memperpanjang kontrak pemain asal Spanyol itu. Herrera hijrah ke Paris Saint-Germain (PSG) dan menjadi andalan sampai saat ini.

Ander Herrera menjadi satu diantara gelandang kunci PSG dalam memenangi banyak gelar, terutama merajai Liga Prancis. Kini dirinya bertambah semangat dengan kehadiran Lionel Messi di PSG. 


2. Memphis Depay

Memphis Depay. Akibat ketidaksabaran Manchester United dalam proses adaptasi Memphis Depay yang didatangkan pada awal musim 2015/2016, ia akhirnya dilepas pada Januari 2017 ke Lyon. Ia menjelma menjadi striker tajam dan Barcelona pun kepincut mendatangkannya awal musim 2021/2022. (AFP/Paul Ellis)

Pemain asal Belanda ini digadang-gadang sebagai suksesor Cristiano Ronaldo yang hijrah ke Real Madrid. Depay pun mendapat nomor punggung 7, warisan sang mega bintang.

Memphis Depay tampil luar biasa bersama PSV Eindhoven sebelum didatangkan ke Old Trafford. Punya dribel menawan, gerakan kaki yang cepat, dan kemampuan mencetak golnya yang luar biasa membuat penonton terhibur.

Sayangnya ia belum dapat menunjukkan hasil mengesankan seperti yang sudah ditorehkan Cristiano Ronaldo. Kemudian Manchester United menjualnya ke Lyon dan menjadi pemain penting. Bahkan saat ini bergabung dengan Barcelona untuk mengisi peran pengganti Lionel Messi. 


3. Diego Forlan

Diego Forlan. Striker Uruguay yang kini berusia 43 tahun dan telah pensiun pada Agustus 2019 bersama Kitchee ini menjadi satu-satunya pemain Uruguay yang mampu meraih trofi juara Premier League. Ia melakukannya bersama Manchester United pada musim 2002/2003, yaitu di musim keduanya bersama Setan Merah yang diperkuatnya selama 3 musim mulai tengah musim 2001/2002 hingga akhir musim 2003/2004 usai didatangkan dari Independiente. Gelar lain yang diraihnya adalah Piala FA 2003/2004 dan Community Shield tahun 2003. Bersama Setan Merah ia total tampil dalam 97 laga di semua ajang dengan torehan 17 gol dan 9 assist. (AFP/Paul Barker)

Tampil gemilang di Liga Argentina bersama Independiente, Diego Forlan direkrut Manchester United pada musim 2002. Ia nyaris berseragam Middlesbrough sebelum dibajak Setan Merah di saat-saat terakhir.

Forlan bermain selama lebih dari tiga musim bersama Manchester United, dengan mencetak 10 gol dalam 64 penampilan. Namun performanya membuat Manchester United kurang puas dan melegonya ke tim Liga Spanyol, Villareal, dengan harga yang murah.

Striker asal Uruguay itu justru menjelma sebagai penyerang mematikan. Dia menghabiskan tiga musim dengan Villarreal, lantas empat musim bersama Atletico Madrid. Dalam tujuh musim itu, Forlan mencetak 127 gol dalam 240 penampilan di La Liga. 


4. Gerard Pique

3. Gerard Pique - Sejak bergabung dengan Barcelona, Gerard Pique menjelma menjadi bek papan atas dunia. Pique hijrah ke Barcelona pada 2008. Ini mungkin jadi salah satu kesalahan terbesar Alex Ferguson. (AFP/Filippo Monteforte)

Pemain belakang Spanyol ini merupakan bagian dari akademi Manchester United pada 2004. Dengan postur tinggi menjulang dan kuat, ia menjadi bek tangguh yang sulit ditembus.

Namun ia gagal menembus tim utama, apalagi kesulitan menggeser duet Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand. Gerard Pique pun hanya bermain sebanyak 12 kali dan membuatnya memutuskan hijrah ke Barcelona di musim 2008.

Kepindahannya justru tepat, Pique meraih banyak kesuksesan di Barcelona berupa gelar juara. Ia juga menjadi satu di antara bek tengah terbaik yang dimiliki Barcelona dan Timnas Spanyol. 


5. Jaap Stam

5. Jaap Stam - Pemain berkepala plontos ini bergabung dengan Manchester United pada 1998. Ketangguhannya di lini belakang membuat para penyerang lawan kerepotan. Di musim perdananya dia sukses mempersembahkan treble winners untuk MU. (AFP/Adrian Dennis)

Bek legendaris Belanda yang dikenal sebagai pemain belakang terkuat pada masanya. Jaap Stam dibekali kemampuan membaca serangan lawan dan kecepatan dalam menutup ruang.

Sayang puncak performa bersama Manchester United terganggu oleh cedera parah pada 2001. Kondisi tersebut membuat Sir Alex Ferguson melepasnya ke tim lain.

Performa Stam dinilai bakal menurun drastic pasca-cedera. Meski nyatanya salah besar, karena Jaap Stam masih menjadi bek sangar Ketika hijrah ke Lazio, Milan dan Ajax.

Sumber: Sportskeeda 

Berita Terkait