Patrick Dorgu Pasang Badan Bela Skema 3-4-3 Amorim di MU

Patrick Dorgu membela sistem 3-4-3 yang diterapkan Ruben Amorim di MU.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 26 Agustus 2025, 11:49 WIB
Ruben Amorim pada laga MU vs Arsenal pada pekan ke-1 Premier League 2025/2026 di Old Trafford, Minggu (17/8) malam WIB - AP Photo/Dave Thompson

Bola.com, Jakarta - Patrick Dorgu angkat bicara soal kritik yang belakangan diarahkan kepada Ruben Amorim terkait pemakaian formasi 3-4-3 di Manchester United.

Bek sayap asal Denmark itu menegaskan, sistem tersebut justru memberi fleksibilitas taktik bagi Setan Merah.

Advertisement

Amorim memang kerap disorot karena dianggap terlalu kaku dalam menerapkan skema 3-4-3. Namun, Dorgu menilai penilaian itu keliru. Menurutnya, bentuk permainan MU sebenarnya bisa berubah di tengah laga.

"Itu tergantung lawan yang dihadapi," ujar Dorgu.

"Anda bisa turun sejajar dengan bek tengah untuk membentuk 4-3-3. Semua soal beradaptasi dengan siapa lawan Anda dan bagaimana saling membantu. Jadi, sebenarnya bukan tentang sistem, melainkan cara kami mengelolanya," lanjutnya.


Ruang Improvisasi

Pemain Manchester United, Patrick Dorgu, menyundul bola dalam laga persahabatan melawan ASEAN All-Stars yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, pada hari Rabu (28/5/2025) malam waktu setempat. (AP Photo/Vincent Thian)

Pernyataan itu ia lontarkan sebelum MU bermain imbang melawan Fulham, hari Minggu lalu. Dorgu menambahkan, fleksibilitas formasi memberi ruang improvisasi bagi para pemain.

"Semua tergantung bagaimana Anda ingin bermain," katanya.

"Kalau gelandang merasa di-man-marking, mereka bisa turun, ambil bola, lalu mainkan. Yang penting ada pergerakan, meski tentu tidak sembarangan. Saya, misalnya, tidak bisa tiba-tiba lari ke kanan, tapi masih bisa bergerak di area saya," jelasnya.


Target Besar

Skuad Manchester United merayakan gol Patrick Dorgu ke gawang Bournemouth (AP Photo/Nam Y Huh)

Musim ini MU dibebani target besar: kembali ke kompetisi Eropa setelah tahun lalu terpuruk di posisi ke-15 Liga Inggris dan gagal juara Liga Europa usai kalah di final.

Meski begitu, Dorgu yang didatangkan dari Lecce pada Februari lalu dengan biaya 30 juta euro tetap optimistis.

"Kami membidik juara Premier League," tegas pemain berusia 20 tahun itu.

"Kami adalah Manchester United, jadi itu selalu jadi target utama, 100 persen. Kami hanya perlu fokus dari satu laga ke laga berikutnya," imbuhnya.


Chemistry dengan Pemain Baru

Duel Fulham vs Manchester United di Liga Inggris 2025/2026. (AFP/Justin Tallis)

MU cukup agresif di bursa transfer musim panas ini dengan mendatangkan Benjamin Sesko, Bryan Mbeumo, dan Matheus Cunha.

Dorgu pun berharap bisa membangun chemistry di sisi kiri bersama Cunha.

"Saya rasa dia sangat bagus saat membawa bola dan melewati lawan. Dengan lari-lari saya, saya bisa membantunya melakukan itu," ungkap Dorgu.

Selain kualitas di lapangan, Cunha dinilai membawa energi positif ke ruang ganti.

"Dia banyak bicara, sangat lucu, dan selalu berusaha akrab dengan semua orang. Jadi, lebih mudah untuk berkomunikasi dengannya karena energinya besar," katanya.

 

Sumber: Guardian

Berita Terkait