Dengan Regulasi Baru, Mobil F1 Disebut Bisa Tembus Kecepatan 400 Km/jam: Jet Darat Rasa Roket!

Power units atau mesin pada mobil Formula 1 (F1) bakal mengalami perubahan pada musim 2026. Perubahan paling radikal adalah penambahan tenaga komponen MGU-K (Motor Generator Unit – Kinetic) atau tenaga listrik.

BolaCom | Hendry WibowoDiterbitkan 26 Agustus 2025, 20:15 WIB
Pembalap McLaren, Lando Norris bersama Oscar Piastri menyapa para penonton disusul pembalap Ferrari, Charles Leclerc dan Lewis Hamilton (kiri) serta pembalap Mercedes, George Russell dan Kimi Antonelli saat melakukan parede mobil lego sebelum balapan Formula 1 GP Miami 2025 yang berlangsung di Sirkuit Autodromo, Miami, Florida, Minggu (04/05/2025) waktu setempat. (AFP/Hector Vivas)

Bola.com, Jakarta - Power units atau mesin pada mobil Formula 1 (F1) bakal mengalami perubahan pada musim 2026. Perubahan paling radikal adalah penambahan tenaga komponen MGU-K (Motor Generator Unit – Kinetic).

MGU-K sendiri menyediakan tenaga listrik. Peningkatan power mesin pada MGU-K mencapai hampir tiga kali lipat dari 160 bhp (tenaga) menjadi 470 bhp. Dengan semua perubahan ini, mobil jet darat bisa memproduksi tenaga 1000 bhp. 

Advertisement

Prinsipal Mercedes, Toto Wolff pun punya analisis menarik. Menurutnya dengan power units baru, mobil F1 bisa tembus top speed 400 km/jam. Jika benar, mobil jet darat bakal terasa bak roket. 

"Ketika tenaga penuh pada mesin digunakan, mobil F1 akan mendekati batas kecepatan 400 km/jam," ujar Toto Wolff kepada Auto Motor und Sport.

Felipe Drugovich, pembalap cadangan Aston Martin telah bekerja dengan mobil F1 2026 melalui simulator. Dia turut takjub dengan kecepatan mobil. 

"Mobil ini melaju dengan gila-gilaan saat keluar dari tikungan. Anda merasa seperti duduk di atas roket. Kecepatan maksimum sudah tercapai di tengah lintasan lurus, lalu Anda meluncur hingga titik pengereman," ungkap Drugovich, 

 


Kekhawatiran

Meskipun begitu, semakin tingginya keterlibatan tenaga listrik muncul kekhawatiran karakteristik mobil F1 bakal seperti mobil Formula E. 

Namun Toto Wolff coba meredakan keresahan ini. "Bagaimana Anda bisa mengkritik sesuatu yang bahkan belum sepenuhnya dikembangkan?." 

CEO F1 Stefano Domenicali setuju: "Ini akan menjadi pengalaman mengemudi yang berbeda, tetapi itu tidak berarti harus lebih buruk. Kita semua akan terbiasa dengan perubahan secara cepat."

Lalu bos tim Williams James Vowles mengatakan semua komentar tentang mobil F1 2026 baru valid ketika sudah dicoba di trek, bukan hanya simulator.

"Jangan mendengarkan pembalap yang baru pertama kali mengendarai mobil F1 2026 di simulator. Dengarkan mereka yang sudah melakukannya untuk kelima kalinya," Vowles menuturkan. 

 

Berita Terkait