Jejak Sejarah Toyota Kijang: Sempat Mau Dinamai Kancil

Nama Kancil dianggap memiliki konotasi negatif, sehingga direksi Toyota pada saat itu terpaksa menggantinya dengan nama yang lebih positif, Kijang.

BolaCom | Ario YosiaDiperbarui 26 Agustus 2025, 16:56 WIB
Dua model berpose di dekat mobil All-New Kijang Innova yang baru diluncurkan di Jakarta, Senin (23/11). Dengan tema The Legend Reborn, jenis kijang terbaru dari Toyota ini hadir dengan platform sama sekali baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bola.com, Jakarta - Pada tahun 1970-an, pemerintah Indonesia meluncurkan inisiatif bernama Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS). Tujuan dari program ini adalah untuk menyediakan kendaraan yang kuat, terjangkau, dan praktis bagi masyarakat luas. Sejarah lahirnya Toyota Kijang terjadi pada masa tersebut.

Dalam proyek ini, Toyota bekerja sama dengan Astra untuk menghadirkan sebuah mobil pikap yang sederhana, yang kemudian menjadi salah satu simbol di jalanan Indonesia.

Advertisement

Desain awal dari Kijang terinspirasi oleh model Toyota Tamaraw yang berasal dari Filipina. Nama Tamaraw diambil dari kerbau yang ada di sana, dengan filosofi bahwa hewan tersebut merupakan simbol pekerja keras yang dekat dengan kehidupan masyarakat.

Selanjutnya, Toyota Motor Co Ltd memberikan kebebasan kepada PT Toyota Astra Motor untuk memilih nama lokal yang sepadan. Dari situ, muncul ide untuk menamainya Toyota Kancil.

Video Pemain Asing Anyar Persija


Nama Kancil Diragukan

Asal-usul Toyota Kijang menarik untuk dibahas, terutama karena sempat diusulkan untuk diberi nama "Kancil" namun akhirnya tidak jadi. Hal ini diungkapkan oleh Agus Tjahajana Wirakusumah dalam bukunya yang berjudul Industri Otomotif Untuk Negeri: Menjadi Pemain Utama Era Mobil Listrik (2021), yang dicatat oleh Ivan Ramadhana. Meskipun nama

"Kancil" sangat dikenal di Indonesia berkat cerita rakyat, sayangnya, citra yang melekat pada nama tersebut bukanlah ketangguhan, melainkan lebih pada kelicikan dan kenakalan. Ketidakpastian mengenai nama ini akhirnya mengarah kepada ide lain yang lebih positif.

Tjia Kian Tie, yang merupakan adik dari William Soeryadjaya dan menjabat sebagai Presiden Direktur Astra International, memberikan saran yang menarik dengan mengusulkan nama "Kijang". "Mengapa tidak kita beri nama Kijang?” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Menurutnya, nama Kijang memiliki alasan yang kuat. Dalam tulisan James Luhulima (2015) yang berjudul 38 Tahun Toyota Kijang, dijelaskan bahwa Kijang adalah hewan yang khas di Nusantara, dikenal karena kelincahan, kecepatan, dan ketangkasan.

Nama ini tidak membawa konotasi negatif seperti "Kancil", melainkan justru memberikan citra positif yang diharapkan dapat mencerminkan performa mobil tersebut di jalanan dan diterima dengan baik oleh masyarakat.


Usulan Disetujui

Toyota Kijang Kotak (Favcars)

Sejarah Toyota Kijang memiliki perjalanan yang menarik, di mana awalnya kendaraan ini hampir diberi nama Kancil, tetapi akhirnya tidak terwujud.

Menurut Agus Tjahajana Wirakusumah dalam bukunya yang berjudul "Industri Otomotif Untuk Negeri: Menjadi Pemain Utama Era Mobil Listrik" (2021), usulan nama tersebut diterima dan pada 9 Juni 1977, model pikap dengan kode KF10 resmi diluncurkan ke publik dengan nama Toyota Kijang.

Keputusan mengenai nama tersebut, yang terlihat sederhana, ternyata memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah.

Dari awalnya sebagai kendaraan niaga yang sederhana, Kijang telah mengalami evolusi yang pesat hingga kini menjadi mobil keluarga yang dikenal luas, dan saat ini hadir sebagai Kijang Innova, yang menjadi simbol dari mobil kelas menengah di Indonesia.