Bola.com, Jakarta - Kobbie Mainoo, gelandang muda berbakat Manchester United yang sempat menjadi harapan besar akademi klub, kini menghadapi masa depan yang tidak pasti di Old Trafford.
Setelah awal musim 2025/2026 yang sulit dengan sedikit menit bermain di bawah pelatih Ruben Amorim, Mainoo mulai mempertimbangkan untuk mencari klub baru demi mendapat kesempatan tampil reguler.
Dengan kontrak yang tersisa dua tahun dan minimnya kesempatan bermain, Mainoo menjadi incaran klub-klub besar Eropa. Manchester United sendiri menuntut keputusan cepat mengenai masa depan pemain 20 tahun ini, dengan opsi transfer permanen lebih diutamakan.
Berikut lima klub berpotensi yang bisa menjadi tujuan Mainoo dalam waktu dekat. Kelima klub ini menjadi peluang dan tantangan bagi Mainoo dalam mengarahkan kariernya di pekan terakhir bursa transfer musim panas 2025.
Tottenham Hotspur
Tottenham menjadi salah satu kandidat mengejutkan dalam perburuan Mainoo. Meskipun sebelumnya kedengarannya tidak mungkin melihat Mainoo mengenakan seragam Spurs, kebutuhan mendesak lini tengah mereka membuat peluang itu semakin nyata. Meski tidak berposisi sebagai playmaker murni, kemampuan kreatif dan penguasaan bola Mainoo dinilai dapat mengisi kekosongan dan menjadi pelengkap gaya permainan yang diinginkan pelatih Spurs, Thomas Frank.
Dengan dana transfer sekitar £60 juta, Tottenham bisa menjadi pilihan menarik untuk Mainoo mengembangkan kariernya, terutama dalam sistem 3-4-3 yang digunakan pelatih dan menawarkan peluang lebih besar mendapatkan menit bermain konsisten.
Chelsea
Chelsea juga disebutkan sebagai peminat yang serius terhadap Mainoo, terutama setelah kegagalan mereka mengamankan target utama Xavi Simons. Klub London ini terus berupaya memperkuat lini tengah dengan pemain berbakat, meskipun kebutuhan mereka tidak mendesak, namun reputasi dan ambisi Chelsea membuat mereka tak pernah absen dari persaingan transfer pemain besar.
Mainoo dinilai cocok untuk mengisi peran berbeda dalam formasi yang diperkenalkan oleh pelatih baru, Marco Maresca, yang menekankan pola bermain dengan persegi dan berlian di lini tengah. Kemungkinan besar Mainoo bisa beroperasi di posisi yang lebih dalam bersama Moisés Caicedo atau sebagai pendukung gelandang serang seperti Cole Palmer.
AS Roma
AS Roma menjadi opsi berikutnya dengan pelatih Gian Piero Gasperini yang juga menerapkan gaya 3-4-3. Meskipun berbeda interpretasi dengan gaya Ruben Amorim, Roma melihat potensi besar dari talentanya Mainoo, terutama untuk membangun poros lini tengah bersama Manuel Ugarte.
Walaupun transfer permanen sulit terjadi musim panas ini, Roma bisa jadi akan mengajukan tawaran pinjaman bagi Mainoo untuk mendapatkan kesempatan bermain lebih dan mengembangkan kemampuannya di Liga Italia. Proyek ambisius Roma, di tengah rencana perombakan skuad dan keluarnya kapten Lorenzo Pellegrini, bisa memberikan panggung baru yang menguntungkan bagi sang gelandang muda.
Brighton & Hove Albion
Manchester United diyakini mempertimbangkan menawarkan Mainoo sebagai bagian dari negosiasi untuk mendatangkan gelandang Brighton, Carlos Baleba. Manajemen Setan Merah tampaknya lebih memilih penjualan permanen Mainoo demi pemasukan klub dan menghindari kehilangan aset secara gratis di masa depan.
Brighton, dengan Tony Bloom sebagai pemilik yang ambisius, diperkirakan tertarik meminang pemain asal Stockport ini meskipun dalam situasi yang agak rumit karena nilai transfer Baleba yang tinggi. Klub ini bisa menjadi tempat yang ideal bagi Mainoo mendapatkan jam terbang lebih banyak dan membangun kembali performa terbaiknya di Liga Premier.
Bayern Munich
Klub raksasa Jerman, Bayern Munich, juga ikut mengintai situasi Mainoo. Dengan cedera serius yang diderita Jamal Musiala dan kurangnya pengganti sepadan di lini tengah, Bayern butuh pemain berkaliber untuk proyek jangka panjang. Mainoo dianggap bisa menjadi suksesor yang menjanjikan untuk posisi gelandang dalam skuad yang kini berisi Joshua Kimmich dan Leon Goretzka yang mulai memasuki usia 30-an.
Meskipun gaya bermain Mainoo tidak sepenuhnya sejalan dengan model playmaker klasik, kemampuannya menguasai bola dan kreativitas di tengah lapangan dipandang cocok untuk Bundesliga dan strategi tim yang tengah bertransformasi di bawah pelatih Vincent Kompany.