Enggan Janjikan Masa Depan di MU, Ruben Amorim Pertahankan Skema 3-4-3

Ruben Amorim menegaskan dirinya belum tentu masih menjadi pelatih Manchester United (MU) dalam beberapa waktu ke depan, termasuk pada September 2025.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 30 Agustus 2025, 13:45 WIB
Pelatih Manchester United Ruben Amorim bereaksi di pinggir lapangan saat pertandingan putaran kedua Piala Liga Inggris melawan Grimsby Town, Kamis (28-8-2025) dini hari WIB, di Hill Blundell Park, Grimsby, Inggris. (Nigel French/PA via AP)

Bola.com, Jakarta - Ruben Amorim kembali menjadi sorotan setelah menyampaikan komentar jujur usai kekalahan Manchester United (MU) dari Grimsby Town Carabao Cup.

Pelatih asal Portugal itu mengakui tidak bisa menjamin dirinya masih menjadi manajer MU pada bulan depan, sekaligus menegaskan hanya akan mengubah formasi andalannya 3-4-3 dengan satu syarat khusus.

Advertisement

Ruben Amorim sempat bercanda bahwa terkadang dirinya ingin “berhenti” setelah mengalami kekalahan menyakitkan, bahkan mengaku kadang “membenci” para pemainnya.

Namun saat ditanya apakah ia bisa memastikan tetap bertahan setelah jeda internasional, jawaban Amorim cukup mengejutkan.

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, itu ide saya. Namun, saya tidak akan menjanjikan apa pun soal masa depan. Saat ini saya manajer Manchester United, dan saya pikir itu tidak akan berubah,” tegasnya.

Sejak datang ke Old Trafford, Amorim membawa sistem 3-4-3 yang menjadi ciri khasnya di Sporting CP. Namun, hasilnya belum sesuai harapan. United hanya meraih tujuh kemenangan dari 29 pertandingan Premier League di bawah asuhannya.


Loyal dengan Formasi 3-4-3

Mereka pun mampu unggul lebih dulu berkat gol Marcus Rashford pada menit ke-2. Sayangnya, gawang Manchester United yang dikawal Andre Onana kebobolan pada menit ke-43. Umpan dari Wes Burns mampu dituntaskan Omari Hutchinson menjadi gol dengan tendangan kaki kiri. (AP Photo/Dave Shopland)

 

Meski mendapat banyak kritik, Amorim tetap bersikeras dengan pendekatannya. Ia mengaku baru akan mempertimbangkan perubahan formasi jika para pemainnya sudah benar-benar menguasai 3-4-3.

“Saya bermain sepanjang karier dengan 4-4-2 dan 4-3-3. Justru 3-4-3 tidak pernah saya mainkan saat masih aktif," ujar Amorim.

"Ide saya adalah, kita harus benar-benar mahir dengan sistem ini, sampai bisa memainkannya dengan mata tertutup. Baru setelah itu, saya bisa banyak beradaptasi,” jelasnya.

Menurut Amorim, konsistensi dalam filosofi bermain lebih penting daripada sekadar berganti sistem demi hasil instan.

“Saya hanya mencoba melatih pemain sesuai dengan ide yang saya miliki. Kalau hanya untuk menang dengan 4-3-3, saya tidak akan berada di sini," ujar pelatih asal Portugal itu.

"Sejak awal saya sudah bilang, saya membawa sistem saya, jika setuju maka oke. Nanti di masa depan, jika saya merasa lebih baik berubah, saya akan melakukannya. Tapi saya harus benar-benar percaya dengan perubahan itu,” tambahnya.


Filosofi yang Dipertahankan

Ekspresi kecewa pelatih Manchester United, Ruben Amorim dengan memegang kepalanya saat laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025 melawan West Ham di Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (11/05/2025) waktu setempat. (AFP/Oli Scarff)

 

Ruben Amorim menegaskan bahwa persoalan bukan hanya tentang taktik, melainkan juga tentang keyakinan seorang pelatih terhadap sistem yang ia jalankan.

“Saya ingin menang, tapi kalau saya berubah hanya karena sesuatu tidak berjalan dan saya sendiri tidak percaya, para pemain akan tahu," ujar Amorim.

"Mereka akan melihat, ‘pelatih ini bilang satu hal, tapi tidak percaya pada hal lain.’ Jadi ini bukan soal formasi, melainkan soal kepercayaan,” pungkasnya.

Dengan tekanan yang terus meningkat akibat performa buruk United, masa depan Ruben Amorim di Old Trafford masih menjadi tanda tanya besar.

Namun yang jelas, sang pelatih tetap teguh pada filosofinya, setidaknya hingga para pemain benar-benar memahami gaya bermain 3-4-3 yang ia usung.

Sumber: Independent


Persaingan di Premier League

Berita Terkait