Bola.com, Jakarta - Masa depan Erik ten Hag di Bayer Leverkusen dikabarkan berada dalam situasi genting. Pelatih asal Belanda itu disebut-sebut bisa kehilangan jabatannya hanya beberapa pekan setelah resmi ditunjuk sebagai pengganti Xabi Alonso.
Laporan dari Kicker menyebutkan posisi Ten Hag sudah masuk kategori "sangat kritis".
Manajemen Leverkusen diyakini akan segera mengambil keputusan final usai bursa transfer musim panas ditutup. Bahkan, pemecatan bisa saja diumumkan sejak awal pekan ini.
Sejauh ini, perjalanan Ten Hag di Bundesliga jauh dari kata mulus. Leverkusen, juara Bundesliga 2023/24, belum juga meraih kemenangan di liga.
Rentetan Hasil Leverkusen
Debut Ten Hag dimulai dengan kemenangan atas klub kasta keempat, Sonnenhof Grossaspach, di ajang DFB-Pokal.
Namun, setelah itu, Bayer Leverkusen kalah tipis 1-2 dari Hoffenheim (23-8-2025). Meski, sempat unggul lebih dulu lewat gol Jarell Quansah.
Situasi makin runyam saat menghadapi Werder Bremen, Sabtu (30-8-2025). Leverkusen sempat unggul dua gol, tetapi akhirnya harus puas dengan hasil imbang 3-3.
Rentetan hasil tersebut membuat sorotan terhadap eks manajer Manchester United itu makin tajam.
Kritik Pedas untuk Pemain
Ten Hag tak menutupi kekecewaannya. Seusai laga terakhir, ia secara terbuka mengkritik skuadnya yang dianggap belum siap bersaing di level kompetisi.
"Para pemain belum siap. Kami punya tim baru, dan sebagian besar belum cukup bugar untuk bermain. Di akhir pertandingan, tim tidak berfungsi sama sekali," ungkap Ten Hag.
"Mereka harus meningkatkan intensitas dan mencapai standar yang saya inginkan. Setelah jeda internasional, persaingan nyata dimulai, dan kami harus tampil sebagai tim. Itu dimulai dengan tanggung jawab individu dan menunjukkan kemauan untuk bekerja sama," lanjutnya.
Pelatih berusia 55 tahun itu juga menyinggung adanya perubahan besar di dalam tim, baik dari sisi kepemimpinan maupun hierarki, yang menuntut pemain baru untuk segera beradaptasi.
Kapten Leverkusen Ikut Menyentil
Tak hanya Ten Hag, kapten Leverkusen, Robert Andrich, juga melontarkan kritik keras. Bedanya, komentarnya justru terdengar berseberangan dengan sang pelatih.
"Ini tidak ada hubungannya dengan pergantian pemain atau kondisi internal," ujar Andrich.
"Masalahnya ada di lapangan. Terlalu banyak pemain yang sibuk dengan dirinya sendiri. Semua bermain untuk diri mereka sendiri, berlari sendiri, tanpa kerja sama," keluhnya.
Sumber: Express