Kepala Kru Ducati Ungkap Sisi Mengejutkan Marc Marquez, Pembalap Lengkap dan Membumi

Marc Marquez kini berkolaborasi dengan insinyur senior Ducati, Marco Rigamonti, yang dipercaya menjadi kepala krunya untuk musim 2025.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 01 September 2025, 17:00 WIB
Marc Marquez saat memenangkan balapan MotoGP Hungaria 2025. (STRINGER / AFP)

Bola.com, Jakarta - Marc Marquez pertama kali menjajal motor Ducati Factory dalam uji coba di Barcelona tahun lalu, mengusung tema “Todo al Rojo” yang berarti “Segalanya Berwarna Merah” sebagai penanda awal kepindahannya.

Tanpa disadari, ia benar-benar mewarnai musim MotoGP 2025 dengan merah, secara harfiah.

Advertisement

Pembalap bernomor  93 itu tampil tak terbendung dengan meraih tujuh kemenangan ganda beruntun Sprint Race dan Grand Prix, dan belum terkalahkan sejak seri Aragon pada awal Juni.

Secara keseluruhan, Marc Marquez sudah mengoleksi 23 kemenangan dari 28 balapan yang terselenggara dalam 14 putaran sejauh ini.

Dengan keunggulan 175 poin atas pesaing terdekatnya, Alex Marquez, posisinya di puncak klasemen kian tak tergoyahkan dan hampir dipastikan mengunci gelar juara di Misano, tepat sebelum memasuki periode berat musim ini.

Setelah menjalin hubungan panjang dan sukses bersama Santi Hernandez di Honda, lalu semusim bekerja dengan Frankie Carchedi di Gresini, Marc Marquez kini berkolaborasi dengan insinyur senior Ducati, Marco Rigamonti, yang dipercaya menjadi kepala krunya untuk musim 2025.

 


Pembalap yang Lengkap

Marc Marquez berjaya di MotoGP Hungaria 2025. (ATTILA KISBENEDEK / AFP)

Rigamonti dalam sebuah wawancara dengan AS, mengungkapkan perasaannya saat berkerja sama dengan Marc Marquez. Ia mengaku bahagia.

“Terutama karena saya menyadari bahwa Ducati menghargai saya,” tutur Rigamonti, seperti dikutip dari Crash, Senin (1/9/2025). 

"Setelah Mugello tahun lalu, ketika Marquez menandatangani kontrak dengan Ducati. Antara Mugello dan Assen, Ducati menelepon saya untuk memberi tahu saya, orang yang bertanggung jawab."

Rigamonti kemudian diminta memilih satu kata untuk menggambarkan Marquez. "Lengkap," ujar Rigamonti. 

 


Yang Membuat Marc Marquez Berbeda

Pembalap MotoGP asal Spanyol dari Ducati Lenovo Team, Marc Marquez saat sesi latihan Grand Prix motor MotoGP Jerman di di Sirkuit Sachsenring, Hohenstein-Ernstthal, Chemnitz, Jerman, 12 Juli 2025. (Ronny Hartmann/AFP)

Selama kariernya di MotoGP, Rigamonti telah bekerja dengan beberapa pembalap terkenal seperti Andrea Iannone dan Enea Bastianini, sebelum bersua Marquez.

Pria Italia itu menjelaskan apa yang membuat Marquez berbeda dari pembalap lain. "Tentu saja Marquez hari ini berbeda dengan Marquez tahun-tahun sebelumnya, dengan pengalaman yang dimilikinya saat ini dan sangat mampu membantu kepala kru," tambah Rigamonti.

"Karena dia mengerti semua yang terjadi pada motor. Dia bukan pembalap dengan melaju cepat tanpa tahu kenapa."

"Dia tahu mengapa dia melaju cepat dan mengerti apa yang dapat dia lakukan untuk membantu membuatnya terasa lebih baik."

“Lagipula, dia selalu memberikan seratus persen penampilannya. Kalau dia tidak pergi, tidak diragukan lagi itu karena dia belum memberikan segalanya," sambung dia. 

 

 


Pembalap yang Luar Biasa

Menurut Rigamonti, berada satu tim dengan pembalap sekelas Marc Marquez jelas bukan pekerjaan mudah. Namun, Rigamonti justru menemukan sisi mengejutkan dari sang pemilik nomor 93.

Meski memiliki segudang prestasi dan karier gemilang di MotoGP, Marquez tetap dikenal dengan sikapnya yang membumi dan rendah hati. Kualitas tersebut yang membuat Rigamonti semakin menghargainya, bahkan melebihi pencapaian besar yang ditorehkan di lintasan.

“Karakter pribadinya,” ujarnya.

“Semua orang sudah tahu soal prestasi dan kemampuan balapnya, tapi dari sisi manusia dia benar-benar luar biasa. Ia tersenyum, bercanda dengan kami, menyapa semua orang, mengucapkan terima kasih, bahkan meminta maaf,” ujarnya.

“Dengan level seperti dia, orang mungkin mengira ia akan datang dengan delapan gelarnya di kening dan itu akan terasa buruk. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Sikapnya membuat tim bisa bekerja dengan tenang dan semua orang merasa bahagia.” (Muhamad Keysya Yusuf Irawan)

Sumber: Crash

 

 

Berita Terkait