Bola.com, Jakarta - Klub-klub Premier League kembali mengukir sejarah. Untuk pertama kalinya, belanja pemain pada satu jendela transfer menembus angka lebih dari 3 miliar paun (sekitar Rp66,6 triliun).
Data menunjukkan, hingga 31 Agustus, total pengeluaran sudah mencapai 2,73 miliar paun (Rp60,6 triliun).
Namun, sejumlah kesepakatan besar di hari penutupan bursa transfer, dipimpin transfer Alexander Isak dari Newcastle United ke Liverpool senilai 125 juta paun (Rp2,7 triliun) yang memecahkan rekor di Inggris, membuat total belanja musim panas ini naik menjadi 3,087 miliar (Rp68,6 triliun)
Jumlah itu jauh melampaui catatan tahun lalu yang berada di angka 1,96 miliar paun (Rp43,5 miliar).
Lebih mencengangkan lagi, total tersebut bahkan lebih besar dibandingkan akumulasi belanja klub Bundesliga, La Liga, Ligue 1, dan Serie A jika digabungkan.
Drama di Deadline Day
Kendati relatif sepi sepanjang hari, beberapa kesepakatan besar baru diumumkan usai bursa resmi ditutup pukul 19.00 waktu setempat. Sesuai aturan, klub masih punya waktu dua jam tambahan bila sudah mengajukan deal sheet.
Transfer Isak baru dikonfirmasi pukul 21.30. Sementara itu, rencana hengkangnya bek Timnas Inggris, Marc Guehi, gagal terealisasi karena Crystal Palace kesulitan mencari pengganti sang kapten.
Tak lama setelah melepas Isak, Newcastle bergerak cepat dengan mendatangkan Yoane Wissa dari Brentford seharga 55 juta paun. Fulham pun menorehkan rekor klub lewat pembelian winger asal Brasil, Kevin dari Shakhtar Donetsk, dengan nilai 34,6 juta paun.
Di sisi lain, Manchester United memboyong kiper Belgia Senne Lammens dari Royal Antwerp seharga 18,1 juta paun, serta melepas Jadon Sancho ke Aston Villa dengan status pinjaman semusim. Villa juga berhasil mengamankan gelandang Liverpool, Harvey Elliott, dengan opsi beli.
Tottenham Hotspur memperkuat lini depan dengan pinjaman Randal Kolo Muani dari Paris Saint-Germain, sedangkan Arsenal mendatangkan bek Piero Hincapie dari Bayer Leverkusen dengan skema serupa.
Sunderland, yang baru promosi ke Premier League, juga agresif dengan mendatangkan Brian Brobbey dan Bertrand Traore dari Ajax serta bek Lutsharel Geertruida dari RB Leipzig dengan status pinjaman.
Liverpool Jadi Raja Belanja
Jika tahun lalu cenderung pasif, kali ini Liverpool tampil sebagai klub paling boros. Perekrutan Isak membuat total belanja mereka mencapai 415 juta paun, rekor baru pengeluaran terbesar satu klub dalam satu jendela transfer.
Rekor sebelumnya dipegang Chelsea pada 2023 dengan 400 juta paun.
"Ini langkah yang luar biasa dari Liverpool. Mereka mengeluarkan dana besar, tapi juga mendatangkan pemain-pemain brilian," ujar mantan kiper Manchester City, Joe Hart, dikutip BBC Radio 5 Live.
Chelsea dan Arsenal juga jor-joran, masing-masing menghabiskan 285 juta paun dan 255 juta paun.
Namun, strategi keduanya berbeda. Chelsea sukses menutup bursa dengan catatan plus 3 juta paun berkat penjualan pemain senilai 288 juta paun. Sebaliknya, Arsenal hanya mengantongi 9 juta paun dari penjualan sehingga membukukan defisit 246 juta paun.
Dominasi Premier League atas Eropa
Banyak transfer besar musim panas ini melibatkan perekrutan dari liga-liga top Eropa.
Liverpool misalnya, mencomot Florian Wirtz (116 juta paun) dan Jeremie Frimpong (29,5 juta paun) dari Leverkusen, Hugo Ekitike (79 juta paun) dari Eintracht Frankfurt, Giorgi Mamardashvili (29 juta paun) dari Valencia, hingga Giovanni Leoni (26 juta paun) dari Parma.
Arsenal pun tak kalah aktif dengan mendatangkan Viktor Gyokeres (114,5 juta paun) dari Sporting CP dan Martin Zubimendi dari Real Sociedad. Sementara Manchester United menambah amunisi lewat striker Benjamin Sesko dari RB Leipzig senilai 73,7 juta paun.
Menurut Paul MacDonald dari FootballTransfers.com, tren ini membuat Premier League makin jauh meninggalkan kompetisi lain.
"Kita sudah sampai pada titik di mana Premier League menjadi pusat ekosistem transfer global. Liga-liga lain besar kemungkinan hanya akan berperan sebagai feeder league," ujarnya.
Klub Promosi Tak Mau Jadi Bulan-Bulanan
Dengan tren dua musim terakhir di mana semua tim promosi langsung terdegradasi, ketiga klub anyar berusaha memutus siklus itu dengan investasi besar.
Sunderland, yang kembali ke kasta tertinggi setelah delapan tahun, jadi yang paling menonjol. Total belanja mereka mencapai 162 juta paun, terbesar kedelapan di liga dan bahkan melampaui Manchester City yang sejauh ini baru menghabiskan 152 juta paun.
"Saya terkejut dengan cara Sunderland berinvestasi. Tapi, langkah itu memberi mereka peluang nyata untuk bertahan," kata Chris Sutton, mantan striker Premier League.
Burnley dan Leeds juga ikut menyiapkan diri dengan belanja sekitar 100 juta paun, lebih banyak ketimbang Aston Villa, Brentford, Crystal Palace, maupun Fulham.
Sumber: BBC
Ket: kurs paun per 2 September 2025 pukul 10.00 WIB