Bola.com, Jakarta - Tekanan terhadap pelatih Manchester United (MU), Ruben Amorim, kembali meningkat. Kali ini bukan hanya soal hasil di lapangan, melainkan bahasa tubuhnya yang dianggap tidak pantas saat laga melawan Burnley.
Mick Brown, mantan kepala pencari bakat MU yang pernah bekerja lebih dari satu dekade di era kejayaan Sir Alex Ferguson, menilai sikap Amorim di pinggir lapangan sebagai sebuah "aib".
Menurutnya, gestur tersebut memberi dampak negatif terhadap mental para pemain.
Dalam laga kontra Burnley, Sabtu (30-8-2025), Amorim terlihat duduk dengan kepala tertunduk ketika Bruno Fernandes bersiap mengeksekusi penalti krusial di penghujung laga.
Gestur serupa juga ditunjukkannya saat United kalah adu penalti melawan Grimsby di ajang Carabao Cup, Kamis (28-8-2025) dini hari WIB.
Kritik Pedas
Kendati Fernandes berhasil menuntaskan tugasnya dan menyelamatkan MU dari hasil imbang kontra Burnley, sikap Amorim memicu kritik.
"Seolah-olah dia berkata, 'ini bukan urusan saya, saya keluar'. Pesan macam apa yang sampai ke para pemain?" ujar Brown kepada Football Insider.
Brown menegaskan, dalam situasi tertekan, seorang manajer atau pelatih seharusnya berdiri memberi dukungan moral, bukan justru bersembunyi dengan kepala di tangan dan kaki terangkat.
"Itu benar-benar memalukan. Manajer tampak lari dari tanggung jawab, sementara seluruh tekanan dibebankan ke pemain," lanjutnya.
Kritik Makin Deras
Sebelumnya, eks striker Aston Villa, Gabby Agbonlahor, juga menyebut tindakan Amorim saat kekalahan dari Grimsby sebagai sesuatu yang "memalukan" dan "mempermalukan klub".
Menurut Brown, keberhasilan Fernandes mengeksekusi penalti di hadapan 70 ribu penonton di Old Trafford serta jutaan orang lewat siaran televisi justru menunjukkan keberanian luar biasa sang kapten.
"Fernandes layak dipuji setinggi-tingginya. Tapi, manajernya? Saya sangat kecewa. Lebih kecewa daripada hasil melawan Grimsby," tegas Brown.
Posisi Masih Aman, Tekanan Kian Berat
Meski begitu, laporan Football Insider pada 31 Agustus menyebutkan bahwa posisi Amorim di MU masih aman, meski tersingkir dari Carabao Cup.
Namun, kritik terhadap gaya kepemimpinannya menambah beban dalam situasi awal musim yang sudah sulit.
Brown menilai, dengan pengalamannya bekerja dekat dengan manajer top seperti Sir Alex Ferguson dan Ron Atkinson, ia tahu betul pentingnya bahasa tubuh seorang pelatih.
"Satu gestur saja bisa mengirimkan sinyal besar ke pemain. Sayangnya, Amorim melewatkan kesempatan itu," cetusnya.
Sumber: Football Insider