Bola.com, Jakarta - Livoli Divisi Utama 2025 putaran reguler pertama mulai bergulir pekan ini. Pertandingan dimainkan di GOR Nambo, Tangerang, Banten.
Sosok Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo hadir untuk membuka acara ini. Dia memberikan apresiasi dan rasa bangganya kepada para atlet bola voli yang menjadi peserta dalam Livoli 2025.
Ia berpesan agar seluruh atlet yang bertanding dapat menunjukkan permainan terbaik mereka."Selamat bertanding, jaga sportivitas, main dengan cantik, main dengan baik. Tunjukkan kualitas," Imam Sudjarwo menuturkan.
PBVSI mengambil langkah strategis dengan menambah jumlah peserta untuk kompetisi Livoli Divisi Utama 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk memperluas kesempatan bagi klub-klub bola voli dan mengintensifkan pencarian talenta untuk Timnas Voli Indonesia.
"Untuk kompetisi Livoli Divisi Utama 2025, kita pesertanya masing-masing 12 putra, 12 putri," ujarnya. Ia membandingkannya dengan format tahun-tahun sebelumnya untuk menunjukkan adanya peningkatan signifikan.
"Kalau tahun lalu itu adalah 10 putra, 10 putri dan sebelumnya adalah 8 putra dan 8 putri. Nah, ini sekarang kita tingkatkan," tambah Imam.
Satu Tim Mengundurkan Diri
Meskipun formatnya idealnya adalah 12 tim putri, Imam Sudjarwo mengonfirmasi adanya satu tim yang mengundurkan diri untuk edisi kali ini. "Tapi ada satu tim putri mengundurkan diri yaitu dari PLN. Jadi putri 11, putra 12," jelasnya.
Penambahan kuota seperti ini, menurut Imam, adalah respons atas tingginya minat dari klub-klub di level bawah. "Ini adalah mengandung maksud untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada klub-klub yang bermain di divisi 1,"katanya.
Ia juga menegaskan bahwa sistem promosi-degradasi akan berjalan ketat. Tim yang berada di peringkat bawah Divisi Utama harus kembali berjuang dari Divisi Satu.
"Divisi utama, tim yang peringkat 11, 12 atau kalau yang putri nanti 10, 11 itu akan terdegradasi. Ya, terdegradasi sehingga tidak boleh main di Divisi Utama tahun depan dan dia harus mulai lagi di Divisi Satu," tegas Imam.
Tujuan utama dari semua perubahan ini adalah pembinaan atlet jangka panjang. Imam Sudjarwo menekankan bahwa kompetisi ini merupakan program unggulan PBVSI.