Chelsea Bikin Heboh Lagi: Rekrut Ishe Samuels-Smith 33 Hari setelah Dijual, Ini Alasannya

Chelsea kembali merekrut Ishe Samuels-Smith 33 hari setelah menjualnya. Ini alasannya.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 04 September 2025, 11:45 WIB
Bek Strasbourg asal Inggris #03, Ishe Samuels-Smith (kiri), berebut bola dengan bek Metz asal Senegal #38 Sadibou Sane dalam pertandingan Liga 1 Prancis antara Metz dan Strasbourg di Stade Saint-Symphorien, Metz, pada 17 Agustus 2025. (Jean-Christophe VERHAEGEN/AFP)

Bola.com, Jakarta - Chelsea kembali jadi sorotan di bursa transfer musim panas ini. Ketika publik mulai menilai mereka lebih berhati-hati dalam belanja pemain di era Todd Boehly, The Blues justru menuai kritik gara-gara memulangkan pemain muda yang baru mereka lepas, 33 hari sebelumnya.

Pada Juli lalu, Chelsea melepas bek berusia 19 tahun, Ishe Samuels-Smith, ke klub "saudara" mereka, Strasbourg. Nilai transfernya sekitar 6,5 juta paun, dengan kontrak berdurasi lima tahun.

Advertisement

Bagi Samuels-Smith, itu seakan menjadi akhir dari perjalanannya di Stamford Bridge, dua tahun setelah didatangkan dari Everton tanpa sekalipun mencatat debut di tim utama.

Namun, kejutan datang Selasa pagi lalu. Chelsea resmi membawa pulang Samuels-Smith, hanya sebulan lebih sedikit setelah dilepas.

Ia langsung dipinjamkan ke Swansea City untuk menjalani musim 2025/26 di Championship.


Alasan di Balik Keputusan Chelsea

Ben Chilwell. Bek kiri Inggris berusia 25 tahun yang kini menjalani musim ke-3 bersama Chelsea ini didatangkan dari Leicester City pada awal musim 2020/2021 dengan nilai transfer 50,2 juta euro atau kini setara Rp764 miliar. Hingga kini ia total telah tampil dalam 56 laga di semua ajang dengan torehan 7 gol dan 9 assist. Usai pulih dari cedera yang dialaminya musim lalu, kini ia harus bersaing dengan Marc Cucurella untuk mendapatkan tempat utama di sektor kiri pertahanan The Blues. (AFP/Getty Images/Ethan Miller)

Menurut jurnalis BBC, Nizaar Kinsella, ada beberapa alasan di balik manuver ini.

Pertama, di Strasbourg, peluang bermain Samuels-Smith dinilai akan terbatas setelah Ismael Doukoure memilih bertahan. Selain itu, kedatangan Ben Chilwell memperketat persaingan di lini belakang.

Di sisi lain, kelompok pemilik klub, BlueCo, masih menganggap Samuels-Smith sebagai aset penting.

Memulangkannya lalu mengirim ke klub Inggris untuk mendapat menit bermain reguler dipandang sebagai langkah terbaik demi perkembangan sang pemain.

Kasus ini sedikit mengingatkan pada Tyler Dibling, pemain muda yang sempat kembali ke Southampton karena alasan homesick.

Chelsea kala itu beruntung karena biaya transfer bisa dikembalikan. Demikian pula dengan Samuels-Smith: klausul pembelian kembali yang diselipkan dalam kontrak memudahkan proses kepulangannya ke London.


Pertanyaan soal Struktur Multi-Klub

Striker Brighton and Hove Albion, Julio Enciso (kiri), berusaha mengontrol bola di depan gelandang Arsenal, Martin Odegaard, pada laga pekan ke-32 Premier League 2023/2024 di Amex Stadium, Brighton, Sabtu (6/4/2024). (AP Photo/Dave Shopland)

Meski begitu, langkah Chelsea kembali memantik perdebatan. Banyak suporter rival menyoroti integritas struktur kepemilikan multi-klub.

Kontroversi makin besar setelah sebelumnya muncul pengumuman bahwa gelandang Brighton, Julio Enciso, bergabung ke kelompok BlueCo tanpa disebutkan klub tujuan yang jelas.

Situasi ini terjadi di tengah kabar dikeluarkannya Crystal Palace dari Liga Europa akibat hubungan longgar dengan investor John Textor.

Semua itu menambah kusut peta kepemilikan dalam sepak bola modern, yang kian sulit dipahami.

 

Sumber: Give Me Sport