F1 Siapkan Perubahan Format demi Tarik Generasi Muda

F1 siapkan perrubahan Besar, sprint hingga reverse grid Jadi opsi demi menggaet generasi muda.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 04 September 2025, 16:45 WIB
F1 - Ilustrasi Pembalap F1 2025: Lewis Hamilton, Max Verstappen, Carlos Sainz, Fernando Alonso, Charles Leclerc (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Popularitas Formula 1 terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar didorong oleh serial dokumenter Netflix, 'Drive to Survive'.

Namun, CEO F1, Stefano Domenicali, menegaskan bahwa olahraga ini tidak bisa berhenti berinovasi jika ingin tetap relevan, terutama bagi penonton muda.

Advertisement

Dalam wawancara yang dikutip Autosport, Domenicali menyebut bahwa sejumlah perubahan format sedang dipertimbangkan, dari memperbanyak sprint race hingga kemungkinan menguji konsep reverse grid.

"Ada topik di meja diskusi soal format yang akan kami gunakan di tahun-tahun mendatang, dimulai dengan sprint weekend," ujar Domenicali.

"Kami harus memahami apakah akan menambahnya, bagaimana menambahnya, dan apakah menggunakan format berbeda," lanjutnya.

Menurutnya, balapan F1 di akhir pekan saat ini bisa terasa terlalu panjang bagi generasi muda. Tiga sesi latihan bebas yang totalnya memakan waktu tiga jam disebut tidak lagi menarik bagi mayoritas penonton maupun promotor.

"Saya sedikit provokatif, tapi sesi latihan hanya menarik bagi spesialis. Mereka yang ingin melihat lebih banyak aksi tentu lebih suka sprint weekend," katanya.

 


Sprint Mulai Diterima Pembalap

Para pembalap bersiap memulai putaran pemanasan sebelum Sprint Race Grand Prix Formula Satu Belgia di sirkuit Spa-Francorchamps, Spa, pada 26 Juli 2025. (SIMON WOHLFAHRT/AFP)

Menariknya, ide sprint race yang sempat menuai penolakan kini justru mendapat dukungan luas dari para pembalap. Domenicali mengungkapkan, jika dulu 18 pembalap menolak dan hanya dua yang setuju, kini situasinya berbalik.

"Bahkan Max (Verstappen), yang saya ajak bicara langsung, mulai mengatakan hal ini masuk akal," ungkapnya.

"Pada akhirnya, para pembalap memang dilahirkan untuk balapan," ucapn Domenicali.

Selain sprint, Domenicali juga menyebut format reverse grid, yang sudah lama diterapkan di F2 dan F3, kembali masuk agenda pembahasan. Meski masih menuai pro dan kontra, sejumlah pembalap kini mulai terbuka terhadap ide tersebut.

"Saya mendengar beberapa pembalap justru yang mengusulkan. Awalnya semua menolak, tapi di pertemuan terakhir banyak yang berkata, 'Kenapa tidak kita coba?'," kata Domenicali.

 


F1 di Persimpangan

Stefano Domenicali, CEO Formula 1, bereaksi dalam resepsi perayaan 75 tahun Formula 1 di 10 Downing Street, London pusat, pada 2 Juli 2025. (Jaimi Joy/POOL/AFP)

Dengan dominasi penonton muda sebagai target pasar, Domenicali memastikan F1 sedang menjalani fase adaptasi.

Ia menekankan perubahan tak akan dilakukan secara ekstrem, melainkan melalui proses bertahap yang tetap menghormati tradisi.

"Arahnya sudah jelas. Saya bisa pastikan dalam beberapa tahun ke depan akan ada permintaan untuk membuat semua akhir pekan dengan format yang sama. Bukan berarti langsung seperti MotoGP dengan sprint di setiap seri, tapi akan ada proses pendewasaan," jelasnya.

(Fadillah Setiawan)

 

Sumber: Sportbible

Berita Terkait