Presiden UEFA Respons Konflik Gaza: Fokus Kemanusiaan, Bukan Menghukum Atlet

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, tegaskan sikap soal larangan Israel di tengah konflik Gaza.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 04 September 2025, 20:15 WIB
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, berbicara dalam konferensi pers setelah Kongres Biasa UEFA ke-49 yang diselenggarakan di pusat kongres Sava Centar di Beograd pada 3 April 2025. (PREDRAG MILOSAVLJEVIC/AFP)

Bola.com, Jakarta - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menegaskan bahwa federasi sepak bola Eropa itu tidak akan melarang Israel tampil di kompetisi UEFA, meski konflik di Gaza memicu seruan dari berbagai pihak untuk menghentikan partisipasi tim-tim Israel.

Ceferin menekankan bahwa atlet tidak dapat disalahkan atas tindakan pemerintah negaranya.

Advertisement

"Dari perspektif lain, saya bukan pendukung pelarangan atlet. Apa yang bisa dilakukan seorang atlet terhadap pemerintahnya untuk menghentikan perang? Sangat, sangat sulit," ujar Ceferin dalam wawancara dengan Politico.

Ia juga menyoroti bahwa meski tim-tim Rusia dibekukan dari kompetisi UEFA selama invasi ke Ukraina, perang tetap berlanjut.

Sikap ini muncul di tengah tekanan dari publik dan asosiasi pelatih, seperti Italian Football Coaches Association (AIAC), yang menuntut larangan Israel melalui surat terbuka.


Penekanan UEFA

Bendera UEFA dipajang di tribun saat penonton menunggu dimulainya pertandingan sepak bola Grup A UEFA Euro 2024 antara Skotlandia dan Swiss di Stadion Cologne di Cologne pada 19 Juni 2024. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Selain itu, beberapa aksi protes publik terjadi, termasuk penggemar Italia yang membelakangi lagu kebangsaan Israel, serta insiden serupa di pertandingan basket kursi roda antara Inggris dan Israel.

Meski demikian, Ceferin menekankan kepedulian UEFA terhadap korban sipil di Gaza.

Ia sempat berdiri bersama dua anak Palestina saat UEFA Super Cup dan mendukung spanduk bertuliskan, "STOP KILLING CHILDREN - STOP KILLING CIVILIANS".

Angka kematian yang tinggi, termasuk lebih dari 17.000 anak, menjadi latar belakang meningkatnya keprihatinan dunia internasional.


Upaya UEFA

Manchester City memamerkan lima trofi yang telah mereka menangkan pada tahun 2023 (dari kiri ke kanan): Piala FA Inggris, Premier League Inggris, Liga Champions UEFA, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub, menjelang pertandingan Premier League Inggris antara Manchester City dan Sheffield United di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 30 Desember 2023. (Oli SCARFF/AFP)

Di sisi kompetisi, klub-klub Israel, termasuk Maccabi Tel Aviv, masih dijadwalkan tampil di fase grup Liga Europa musim ini dan akan menghadapi sejumlah tim Eropa seperti Aston Villa, Lyon, dan Bologna.

Ceferin menekankan, UEFA berupaya menyeimbangkan sportivitas dengan keprihatinan kemanusiaan, tanpa menghukum para atlet yang tidak terlibat langsung dalam konflik.

"Waktu telah tiba untuk berhenti berpura-pura bahwa kita adalah organisasi olahraga yang hidup di planet lain," kata Ceferin.

 

Sumber: Sportbible

Berita Terkait