Bola.com, Jakarta - Lionel Messi kembali membuktikan dirinya sebagai pesepak bola terbaik dunia dalam laga kualifikasi Piala Dunia terakhirnya di tanah kelahiran.
Di hadapan puluhan ribu pendukung yang memadati Estadio Monumental, Buenos Aires, Messi mencetak dua gol saat Argentina menundukkan Venezuela 3-0, Kamis waktu setempat atau Jumat (5-9-2025) pagi WIB.
Suasana kian emosional karena laga ini kemungkinan menjadi "momen perpisahan" sang kapten dengan publik tuan rumah dalam ajang kualifikasi.
"Bisa mengakhirinya dengan cara seperti ini adalah mimpi yang selalu saya dambakan,” ucap Messi selepas pertandingan.
"Saya sudah mengalami banyak hal di stadion ini, baik yang bagus maupun tidak, tetapi selalu menyenangkan bermain di Argentina, di depan para penggemar kami," lanjutnya.
Otak dan Kaki Masih Menyatu dalam Harmoni
Lionel Messi membuka keunggulan di menit ke-39 dan kembali mengoyak gawang Venezuela di menit ke-80. Lautaro Martinez turut mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-76.
Messi hampir menutup malam itu dengan hattrick, tetapi golnya di penghujung laga dianulir karena offside.
Namun, bukan hanya gol yang membuat penonton terkesima. Messi juga melahirkan sebuah umpan yang hampir mustahil dipercaya.
Berawal dari posisinya di lingkar tengah, ia dikepung dua pemain Venezuela. Dengan sentuhan halus, ia menguasai bola, memberi dirinya sedikit ruang, lalu mengirimkan umpan terobosan sempurna kepada Nico Gonzalez. Sayang, peluang emas itu gagal dikonversi jadi gol.
Meski begitu, aksi tersebut menjadi bukti betapa otak dan kaki Messi masih menyatu dalam harmoni. Sebuah pengingat bahwa bahkan di usia 38 tahun, ia masih bisa menghadirkan sihir yang tak tergantikan.
Dengan tambahan dua gol, Messi kini mengoleksi 36 gol di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan, tetap kukuh sebagai top scorer sepanjang sejarah. Rival terdekatnya, Luis Suarez (Uruguay), berhenti di angka 29 setelah memutuskan pensiun dari timnas.
Pernyataan Messi
Ke depan, masa depan Messi di Piala Dunia 2026 masih menjadi tanda tanya. Ia menegaskan hanya akan tampil jika fisiknya benar-benar siap.
"Sama seperti yang saya katakan sebelumnya, saya rasa saya tidak akan main di Piala Dunia berikutnya. Karena usia, hal yang paling logis adalah saya tidak akan sampai ke sana," ungkap Messi.
"Tapi, kita sudah hampir tiba, jadi saya bersemangat dan termotivasi. Seperti biasa, saya jalani hari demi hari, laga demi laga. Itu saja, tergantung bagaimana perasaan saya.
"Ketika saya merasa baik, saya menikmatinya. Tapi, ketika tidak, saya tidak ingin memaksakan diri karena tidak akan bersenang-senang. Jadi, kita lihat nanti. Saya belum membuat keputusan. Setelah musim berakhir, ada pramusim, dan enam bulan tersisa. Semoga pramusim saya bagus di 2026, MLS juga berjalan baik, baru saya putuskan," tutur ayah tiga putra ini.
Argentina Bersiap tanpa Messi
Pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni, sudah menyiapkan skenario bila nanti harus bermain tanpa Messi.
Nama-nama seperti Julian Alvarez dan Thiago Almada menunjukkan performa menjanjikan, termasuk dalam kemenangan atas Brasil dan Uruguay tahun ini.
Namun, satu sentuhan ajaib Messi pada laga kontra Venezuela kembali mengingatkan dunia: sulit membayangkan Argentina mempertahankan gelar juara dunia tanpa sang maestro di lapangan.
Sumber: Planet Football