Yuk Nonton, Gerhana Bulan Total Sambangi Langit Indonesia Hari Ini, 7-8 September 2025

Fenomena langka, gerhana bulan total 'blood moon' menghiasi langit Indonesia, malam ini.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 07 September 2025, 07:20 WIB
Ilustrasi gerhana bulan. (Photo by Claudio Testa on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Langit Indonesia akan dihiasi peristiwa langka Gerhana Bulan Total atau blood moon pada Minggu (7-9-2025) hingga Senin (8-9-2025) dini hari WIB. Bulan purnama dipastikan berubah kemerahan dan dapat diamati dari seluruh wilayah tanah air.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengonfirmasi, fenomena ini berlangsung mulai pukul 23.27 WIB pada 7 September hingga 02.56 WIB keesokan harinya.

Advertisement

Peristiwa ini diprediksi menjadi tontonan menarik bagi masyarakat, mengingat warna merah darah bulan jarang terjadi.

"Gerhana bulan total ini bisa dilihat langsung dengan mata telanjang," ujar Thomas Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN.

Ia menambahkan, fenomena tersebut sekaligus menjadi bukti nyata bentuk bumi yang bulat.


Bagaimana Terjadinya Blood Moon

Ilustrasi gerhana bulan. (Photo by Martin Adams on Unsplash)

Istilah 'blood moon' merujuk pada gerhana bulan total ketika bulan purnama tidak gelap sepenuhnya, melainkan memantulkan cahaya merah.

Proses ini terjadi saat bulan sepenuhnya masuk ke bayangan umbra bumi. Cahaya matahari yang melewati atmosfer dibiaskan, sebagian kecilnya sampai ke permukaan bulan dan memberi warna merah.

"Ketika seluruh purnama masuk bayangan bumi, itulah yang disebut gerhana bulan total," jelas Thomas.

Warna merahnya disebabkan efek hamburan Rayleigh di atmosfer, fenomena yang juga membuat langit tampak biru di siang hari serta jingga saat matahari terbit atau terbenam.

"Ada cahaya merah yang dibiaskan atmosfer bumi mengenai bulan sehingga tampak merah darah. Itu sebabnya gerhana bulan total disebut blood moon," lanjut Thomas.


Jadwal dan Cara Menyaksikan

Ilustrasi gerhana bulan. ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

BRIN merilis perincian waktu setiap fase gerhana agar masyarakat bisa mempersiapkan diri. Seluruh wilayah Indonesia berkesempatan mengamatinya secara jelas.

Fenomena ini berlangsung dari pukul 23.27 sampai 02.56 WIB, dengan perincian:

  • 23.27 WIB - Awal gerhana sebagian
  • 00.31 WIB - Awal gerhana total
  • 01.53 WIB - Akhir gerhana total
  • 02.56 WIB - Akhir gerhana sebagian

Fenomena ini dapat disaksikan tanpa teleskop, cukup dengan mata telanjang. Bahkan, sejumlah ponsel modern mampu merekam momen gerhana bulan dengan hasil yang cukup baik.


Nilai Edukasi

Ilustrasi gerhana bulan. (dok. Unsplash.com/Celso Oliveira)

Thomas menekankan nilai edukasi dari fenomena tersebut.

"Gerhana bulan menarik untuk diamati. Kelengkungan bayangan bumi saat gerhana sebagian membuktikan bentuk bumi yang bulat," katanya.

Ia menambahkan, kesempatan ini dapat dimanfaatkan pelajar maupun masyarakat luas untuk belajar lebih jauh tentang astronomi.

Adapun gerhana bulan total berikutnya baru akan terjadi pada 3 Maret 2026, tetapi wilayah Indonesia hanya bisa menyaksikan fase akhirnya.

 

Sumber: merdeka.com