Nuno Espirito Santo, Korban Intervensi Berlebihan Manajemen Klub Nottingham Forest?

Nottingham Forest resmi memecat Nuno Espirito Santo pada awal September 2025, hanya tiga pertandingan setelah kompetisi Liga Inggris musim baru bergulir.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 09 September 2025, 21:15 WIB
Manajer Nottingham Forest asal Portugal, Nuno Espirito Santo (kanan), berbicara dengan pemilik bersama Nottingham Forest asal Yunani, Evangelos Marinakis (kiri), di akhir pertandingan Liga Primer Inggris antara Nottingham Forest dan Leicester City di The City Ground di Nottingham, Inggris bagian tengah, pada 11 Mei 2025. Nottingham Forest dan Leicester City menyamakan kedudukan 2 - 2. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Bola.com, Jakarta - Nottingham Forest resmi memecat Nuno Espirito Santo pada awal September 2025, hanya tiga pertandingan setelah kompetisi Liga Inggris musim baru bergulir. Perpecahan internal yang sudah menjadi rahasia umum jadi penyebab utamanya.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Nuno baru saja menandatangani kontrak tiga tahun pada musim panas setelah sukses besar musim lalu membawa Forest finis di posisi ketujuh Premier League dan meloloskan klub ke kompetisi Eropa untuk pertama kali dalam 30 tahun. Namun di balik prestasi impresif tersebut, relasi Nuno dengan pemilik klub, Evangelos Marinakis, telah mengalami keretakan dramatis.

Advertisement

Nuno, yang diangkat sebagai manajer pada Desember 2023 menggantikan Steve Cooper, berhasil membangun Nottingham Forest dari ambang degradasi menjadi kekuatan baru di Liga Inggris.

Pencapaian yang membawanya mendapatkan perpanjangan kontrak pada Juni 2025. Namun, beberapa pekan terakhir menunjukkan ketidakharmonisan dalam manajemen klub. Kekalahan telak 0-3 dari West Ham menjadi salah satu momen di mana ketegangan mulai terlihat jelas.

“Musim lalu kami sangat dekat dan berbicara setiap hari. Musim ini tidak begitu baik,” ungkap Nuno dalam sebuah wawancara, menyingkap hubungan yang mulai renggang dengan Marinakis. Ia juga menambahkan, “Semua orang di klub seharusnya bersatu, tetapi kenyataannya tidak demikian.”

 


Peran Edu dan Intervensi dalam Manajemen Tim

Manajer Nottingham Forest asal Portugal, Nuno Espirito Santo, memberi tepuk tangan kepada para penggemar setelah pertandingan Liga Primer Inggris antara Nottingham Forest dan Manchester City di The City Ground di Nottingham, Inggris bagian tengah, pada 8 Maret 2025. Forest memenangkan pertandingan dengan skor 1-0. (Darren Staples/AFP)

Salah satu faktor penting yang memperburuk situasi adalah kehadiran Edu, sporting director baru Nottingham Forest yang mulai mengambil peran dominan dalam urusan transfer dan pengelolaan skuad.

Nuno dikabarkan tidak nyaman dengan intervensi Edu yang dianggap mengganggu otoritasnya sebagai pelatih kepala. Edu, dengan dukungan penuh dari Marinakis, menjadi sosok sentral dalam menentukan kebijakan pemain, sehingga menimbulkan gesekan yang tajam di antara mereka.

Situasi ini memuncak dalam ketidaksetujuan tentang pengambilan keputusan terkait pemain, termasuk insiden Taiwo Awoniyi yang dipaksa bermain meski cedera serius. Rumor menyebutkan bahwa beberapa pemain yang diboyong selama jendela transfer musim panas malah tidak diinginkan oleh Nuno, memperkeruh konflik.

 


Menyerah pada Tekanan Internal

Manajer Nottingham Forest asal Portugal, Nuno Espirito Santo (tengah), berbicara dengan gelandang Leicester City asal Inggris #22, Oliver Skipp (kiri), dan pemilik Nottingham Forest asal Yunani, Evangelos Marinakis (kanan), di akhir pertandingan Liga Primer Inggris antara Nottingham Forest dan Leicester City di The City Ground di Nottingham, Inggris bagian tengah, pada 11 Mei 2025. Nottingham Forest dan Leicester City menyamakan kedudukan 2-2. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Berselang 21 bulan menjabat, Nuno dianggap gagal menjaga keharmonisan internal yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan klub, sehingga manajemen mengambil keputusan drastis memecatnya. Nottingham Forest kini bersiap mencari pengganti, dengan kandidat terkuat adalah mantan manajer Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou.

Keputusan pemecatan Nuno juga menuai kekecewaan dari banyak penggemar yang menghargai dedikasinya. Di media sosial, banyak suara yang menyebut pemecatan ini sebagai langkah premature. Namun situasi internal yang rumit menjadi alasan utama di balik tindakan klub.

Kasus pemecatan Nuno Espirito Santo adalah gambaran nyata betapa kompleksnya dinamika di dalam klub sepak bola modern, di mana konflik kepemimpinan dan ketidaksepahaman visi dapat menggagalkan keberhasilan di lapangan. Meski membawa Nottingham Forest ke masa kejayaan baru, Nuno harus menyerah pada tekanan internal yang dipicu oleh hubungan yang memburuk dengan pemilik dan intervensi keras dari sporting director baru.

Sebagai kata penutup dari Nuno sendiri, “Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemilik klub. Namun sekarang, saya menyadari semuanya berubah. Kami harus menerima bahwa tidak semua hal bisa berjalan mulus dalam dunia sepak bola.”


Ange Postecoglou Datang sebagai Pengganti

Pelatih kepala Tottenham, Ange Postecoglou, merayakan kemenangannya setelah mengalahkan Manchester United dalam pertandingan final Liga Europa di Stadion San Mames di Bilbao, Spanyol, Kamis dini hari WIB (22-5-2025). (AP Photo/Manu Fernandez)

Ange Postecoglou telah setuju untuk menjadi pelatih kepala Nottingham Forest berikutnya.

Kontraknya akan berlangsung hingga musim panas 2027 dan pengumuman resmi dapat dilakukan sesegera mungkin pada hari Selasa.

Pertandingan pertamanya sebagai pelatih baru dijadwalkan akan berlangsung di kandang Arsenal pada Sabtu siang.

Pemilik klub asal Yunani, Evangelos Marinakis, telah lama mengagumi sosok mantan pelatih Celtic dan Tottenham Hotspur ini, yang keluarganya juga berasal dari Yunani.

Sumber: Mirror, Sky Sports


Persaingan di Liga Inggris 2025/2026