Bola.com, Jakarta Bintang Real Madrid, Kylian Mbappe, mengungkap sisi lain menjadi bintang sepak bola dunia.
"Apakah saya berhak gagal? Tidak. Tapi itulah juga mengapa orang-orang sangat menghormati Anda. Karena Anda menerima semua ini, Anda tangguh, dan Anda selalu ingin menang," ujarnya kepada L'Equipe setelah membantu Prancis meraih kemenangan kualifikasi Piala Dunia melawan Islandia.
"Saya tidak pernah ingin menerima kegagalan, jadi saya tidak keberatan dikritik karenanya. Saya sangat menuntut diri sendiri, lebih dari kebanyakan orang, jadi saya menyikapinya secara filosofis."
Mbappe bergabung dengan Real Madrid pada musim panas 2024 dengan kontrak 5 tahun. Ia digadang sebagai penerus era Cristiano Ronaldo di Madrid dan menjadi pemain dengan gaji tertinggi di klub.
Godaan Materi
Mengenai jutaan yang telah diraihnya, Mbappe punya pandangan unik.
"Bisakah itu menghancurkan segalanya? Ya, bisa. Semakin banyak uang yang Anda miliki, semakin banyak masalah yang Anda hadapi. Ada orang yang tidak melihat bahwa hidup Anda berubah; mereka ingin mempertahankan citra masa kecil Anda, saat Anda bersama mereka. Tapi Anda tidak lagi sama. Anda memiliki tanggung jawab, komitmen, pekerjaan, dan tagihan yang harus dibayar."
Gaji pokok Mbappe di Real Madrid sekitar 31–32 juta euro per tahun bruto, atau sekitar 600 ribu euro per minggu. Belum lagi ada bonus penandatanganan sangat besar (≥100 juta euro), tetapi dicicil selama beberapa tahun, sehingga estimasi tambahan 20–30 juta euro per tahun.
Jika ditambahkan penghasilan dari hak citra dan endorsement, total kompensasi tahunan Mbappe bisa mendekati 80–90 juta euro.
Pentingnya Keluarga
Mbappe lalu menyebut faktor keluarga sangat penting dalam perjalanan kariernya.
"Jika seseorang menemani Anda sepanjang perjalanan ini, itu adalah kisah yang indah. Senang rasanya bisa berkembang, mencapai puncak, dengan keluarga yang sama dan fondasi kepercayaan. Namun terkadang itu tidak berhasil, dan Anda harus memiliki keberanian untuk mengatakannya," katanya.
"Ini bukan berarti ikatan itu putus, tetapi hanya hubungan itu tidak lagi berfungsi. Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, dan ini adalah masalah yang dihadapi banyak atlet dan tokoh masyarakat."
Terkadang Bosan
Mbappe pun jujur, ia terkadang bosan dengan kehidupannya sebagai pesepak bola. Terkadang ia ingin merasakan hidup sebagai warga biasa.
"Saya fatalis tentang dunia sepak bola, tetapi tidak tentang kehidupan. Hidup itu indah. Sepak bola memang begitulah adanya. Saya suka mengatakan bahwa orang-orang yang pergi ke stadion cukup beruntung untuk datang hanya untuk menonton pertunjukannya, tanpa mengetahui apa yang terjadi di balik layar. Sejujurnya, jika saya tidak memiliki hasrat ini, dunia sepak bola pasti sudah membuat saya jijik sejak lama," katanya.